Program Makan Bergizi Gratis
Terjadi Lagi, Menu MBG Diduga Basi Bikin Puluhan Anak TK di Kulon Progo Diare dan Muntah-muntah
Kepala TK ABA Kasatriyan, Wates, Kulon Progo, mengaku bahwa muridnya tetap disuruh petugas SPPG untuk makan meski ditemukan sudah ada menu yang basi.
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Pravitri Retno W
Tim Puskesmas kemudian mendatangi TK ABA Kasatriyan untuk mengonfirmasi informasi yang beredar.
Kepala Puskesmas Wates, dr. Susilo Pradyarto, mengaku belum bisa memastikan apakah gejala diare dan muntah tersebut memang berasal dari makanan MBG.
Tetapi, pihaknya akan tetap menyelidiki peristiwa ini.
"Kami akan mengambil sampel dari makanan kemarin untuk memastikan informasi yang dilaporkan," ujar Susilo.
Kasus Lain
Keracunan MBG sebelumnya juga terjadi di SMP Negeri 35 Bandung, Jawa Barat (Jabar), di mana sebanyak 342 siswa dan dua gurunya menjadi korban pada Selasa (29/4/2025) lalu.
Akibat kejadian ini, program MBG di SMPN 35 Bandung sempat dihentikan sembari menunggu hasil evaluasi Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Gizi Nasional (BGN), dan lainnya.
"Program MBG masih dihentikan sementara, karena masih menunggu hasil evaluasi dari pihak-pihak terkait," kata Humas SMPN 35 Bandung, Ganjar Sulandiana, saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (13/5/2025), dilansir TribunJabar.id.
Ganjar mengaku pihak SMPN 35 Bandung menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada stakeholder terkait yang mengevaluasi SPPG.
"Kami sifatnya hanya menunggu (keputusan) dari Dinkes, BGN, dan lainnya, tetapi mudah-mudahan bisa segera dimulai kembali," sebutnya.
Masih di wilayah Jabar, sebanyak 223 siswa dan guru Sekolah Bosowa Bina Insani Kota Bogor juga dikabarkan mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap menu MBG pada awal bulan Mei 2025 lalu.
Hasil uji laboratorium sampel menu MBG penyebab keracunan ratusan murid Sekolah Bosowa Bina Insani Kota Bogor tersebut adalah karena makanan mengandung bakteri.
Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengungkapkan bakteri yang terkandung dalam dua makanan itu yakni bakteri Coli dan Salmonela.
"Dari hasil pemeriksaan Lab kurang lebih hampir 4 hari terakhir hasilnya menunjukan beberapa bahan itu mengandung Bakteri Coli dan Salmonela," ujar Dedie Rachim kepada TribunnewsBogor.com di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Senin (12/5/2025).
Menunya yaitu telur ceplok saus barbeque dan tumis tahu tauge.
Telur itu diketahui dimasak pada malam hari dan didistribusikan kepada siswa pada siang hari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.