Program Makan Bergizi Gratis
Terjadi Lagi, Menu MBG Diduga Basi Bikin Puluhan Anak TK di Kulon Progo Diare dan Muntah-muntah
Kepala TK ABA Kasatriyan, Wates, Kulon Progo, mengaku bahwa muridnya tetap disuruh petugas SPPG untuk makan meski ditemukan sudah ada menu yang basi.
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Pravitri Retno W
Mereka lalu mempertanyakan kondisi bakmi itu ke petugas.
Baca juga: Cara SMPN 35 Bandung Cegah Keracunan MBG Terulang usai 342 Siswanya Jadi Korban
Alih-alih menarik seluruh paket makanan, petugas pengantar justru meminta makanan tersebut segera dikonsumsi.
Alasannya, tidak semua bakmi basi sehingga bisa tetap dimakan.
"Ya kami mengikuti arahan petugas, sembari menyampaikan ke anak-anak untuk tidak mengonsumsi bakminya," jelas Sumini.
Anak-anak TK ABA juga mengonsumsi lauk lainnya, termasuk buah jeruk yang menjadi pendamping makanan.
Tetapi, ada pula yang tetap mengonsumsi bakminya, karena para murid menyukainya dan mereka merasa makanan tersebut tetap enak dimakan.
Barulah pada malam harinya, keluhan berdatangan dari para wali pelajar mengenai kondisi anak-anaknya.
Namun, Sumini memastikan 10 anak tersebut tidak ada yang sampai harus diopname.
"Beberapa bahkan masuk kembali hari ini, tapi ada yang tetap istirahat di rumah," ucapnya.
Sementara itu, Pur, Guru TK ABA Kasatriyan, menuturkan ada dua anak di kelasnya yang mengalami diare dan muntah-muntah.
Satu di antaranya masuk sekolah pada Rabu kemarin, sedangkan satu lagi memilih istirahat di rumah.
Pur juga mengonfirmasi ada bakmi yang kondisinya tidak layak konsumsi.
Namun, tetap ada bakmi yang masih aman untuk dikonsumsi, dan tidak ada gejala yang muncul pada mereka.
"Sempat ada informasi paket MBG kemarin mau ditarik, namun sudah terlanjur sampai di sini," ungkap Pur.
Sampel Makanan Diambil
Kejadian ini telah diketahui pihak kalurahan hingga Puskesmas Wates.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.