Kamis, 11 September 2025

Profil dan Sosok

Sosok Erwan Setiawan, Wagub Jabar Merasa Tugasnya Diambil Alih Anak Buah Dedi Mulyadi

Wagub Jabar, Erwan Setiawan, melayangkan sindiran kepada anak buah Dedi Mulyadi, Sekda Jabar Herman Suryatman. Ia merasa tugasnya diambil alih.

Dok. Bappeda Jabar
SOSOK WAGUB JABAR - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, saat pelantikan kepala daerah serentak di Istana Kepresidenan, Kamis (20/2/2025). Baru-baru ini, Erwan melayangkan sindiran kepada anak buah Dedi, Sekretaris Pemprov Jabar, Herman Suryatman. 

TRIBUNNEWS.com - Hubungan antara Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, dengan anak buah Dedi Mulyadi, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Herman Suryatman, memanas.

Erwan mengakui hubungannya dengan Herman retak sebab merasa tugas sebagai Wagub Jabar diambil alih.

Ia bahkan menyebut sikap Herman melampaui batas, sebab ada sejumlah hal yang bukan menjadi kewenangannya, justru ikut terlibat.

"Sudah di luar batas, saya katakan sudah di luar batas. Sudah di luar kewenangan-kewenangan dia."

"Terakhir kemarin, di Rindam (kelulusan siswa barak militer gelombang kedua), itu kan bukan juga (tugas) seorang Sekda (menghadiri). Orang bisa menilai," kata dia usai rapat di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/6/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Erwan menambahkan, Herman selaku Sekda Pemprov Jabar, seharusnya berada di kantor dan mengurus hal-hal bersifat administratif alih-alih turun ke lapangan.

Baca juga: Sosok Adit, Kuli Sabit Rumput Viral usai Biayai Adiknya Kuliah, Dapat Hadiah dari Dedi Mulyadi

"Sebenarnya perlu dipahami, namanya Sekretaris Daerah itu mengkoordinir Sekretariat Daerah. Seharusnya Pak Sekda selalu ada di kantor. Pak Gubernur di lapangan, saya ke lapangan," imbuhnya.

Sosok Erwan Setiawan

Menurut catatan Wikipedia, Erwan Setiawan lahir pada 29 Juli 1970 di Bandung.

Ia merupakan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030.

Erwan bersama Dedi Mulyadi maju dalam Pilkada 2024 dan diusung oleh lima partai parlemen, serta sembilan partai non-parlemen.

Dalam biografi Instagramnya, Erwan menuliskan ia adalah mantan Wakil Bupati Sumedang periode 2018-2023.

Ia juga merupakan mantan Ketua DPRD Kota Bandung periode 2009-2014.

Saat ini, Erwan tercatat sebagai kader Golkar. Ia baru bergabung dengan partai berlogo pohon beringin ini pada 2022.

Sebelumnya, ia adalah kader Demokrat sejak 2009 sampai 2022.

Karier politiknya dimulai saat pertama kali bergabung dengan Demokrat dan maju Pileg 2009 hingga terpilih menjadi Ketua DPRD Kota Bandung.

Erwan pernah maju dalam Pilkada Kota Bandung 2013, berpasagan dengan Edi Siswadi. Tetapi, ia kalah dari Ridwan Kamil-Oded M Danial.

Dari kekalahannya itu, ia kembali maju Pileg 2014, dan lagi-lagi terpilih sebagai anggota DPRD Kota Bandung.

Tugasnya sebagai wakil rakyat tak sampai selesai, sebab pada 2018, Erwan diajak berkontestasi di Pilkada Sumedang bersama Dony Ahmad Munir.

Dony-Erwan pun menang dan memimpin untuk periode 2018-2023.

Selain sebagai politisi, Erwan juga merupakan seorang pebisnis.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut 7 Tersangka Sudah Ditetapkan pada Kasus Perusakan Rumah Singgah di Cidahu

Ia mengawali karier sebagai pebisnis pada 2001, dengan mendirikan CV Ganeca Kiara, perusahaan yang dikelolanya sampai saat ini.

Erwan diketahui merupakan lulusan Politeknik Industri dan Niaga Bandung tahun 1996, juga Universitas Langlangbuana tahun 2008.

Duduk Perkara Erwan Setiawan vs Herman Suryatman

Konflik antara Erwan Setiawan dan Herman Suryatman bermula saat pada Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Kamis (19/6/20225).

Ketika itu, Erwan menyindir Herman yang dianggapnya tak pernah ikut Rapat Paripurna ataupun ngantor di Gedung Sate.

"Sekalian tanyakan, kemana saja Sekda? Selama saya Paripurna mewakili Pak Gubernur, belum pernah Saudara Sekda hadir, dan sekarang pun di kantor gak pernah ada. Coba tanyakan yang terhormat anggota DPRD, terima kasih," ujar Erwan di sela-sela rapat.

Menanggapi hal itu, Herman mengaku berhalangan hadir Rapat Paripurna dan jarang ngantor sebab ada tugas dari Dedi Mulyadi.

"Bentrok dengan jadwal Pak Gubernur dan disposisi beliau, bisa dilihat di update protokol," jelas Herman tak lama setelahnya.

Dedi pun memberikan pembelaannya untuk Herman.

Dedi membenarkan Herman tak bisa hadir dalam beberapa Rapat Paripurna, termasuk 19 Juni 2025, karena mendapat tugas darinya.

Penugasan itu dianggap Dedi penting, terlebih apabila Gubernur dan Wakil Gubernur berhalangan hadir.

"Kalau Menko harus didampingi sekelas Sekda, itu bagian dari menghormati pemerintah pusat. Jadi harus bagi tugas," urai Dedi, Sabtu (21/6/2025).

Ia juga menjawab sindiran Erwan yang menyebut Herman tidak bekerja maksimal.

Menurut Dedi, Herman selaku Sekda Jabar pandai mengambil keputusan.

Meski mengakui pada umumnya Sekda selalu mengurus hal administratif, Dedi menilai hal itu berbeda dengan Sekda Jabar.

Sebab, Dedi menilai Sekda Jabar saat ini berani untuk turun ke lapangan dan mencari solusi.

"Sekda Jabar itu cerdas, pandai mengambil keputusan dan eksekutor," ujar Dedi.

"Biasanya sekda itu administratif, tapi Sekda Jabar tuh bukan hanya administratif. Dia juga berani pasang badan, maju,"pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Wagub Erwan Akui Keretakan dengan Sekda Jabar: Kerja di Lantai yang Sama Tapi Tak Pernah Bertemu

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Salma Dinda)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan