Selasa, 19 Agustus 2025

UNS Pernah Sarankan Mahasiswi yang Lompat Bengawan Solo Cuti Kuliah, tapi Ditolak Tak Mau Dikasihani

Mahasiswi UNS yang lompat ke Bengawan Solo sempat disarankan agar mengambil cuti kuliah oleh dosennya, tapi ditolak karena tak mau dikasihani.

Editor: Nuryanti
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
MAHASISWI UNS - Motor milik seorang mahasiswi UNS berinisial X yang terjun ke Bengawan Solo, Selasa (1/7/2025). Motor tersebut ditinggalkan korban sebelum diduga mengakhiri hidup. Korban pernah disarankan mengambil cuti kuliah selama tiga bulan oleh dosennya, tapi ditolak karena tak mau dikasihani. 

TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, X (22), yang melompat dari Jembatan Jurug ke Sungai Bengawan Solo, pernah disarankan untuk mengambil cuti kuliah selama tiga bulan.

X merupakan mahasiswi program studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Ia sempat melakukan konseling kejiwaan dengan pihak kampus.

Oleh kampus, X direkomendasikan untuk mendatangi psikiater. 

"Mahasiswi yang bersangkutan menjadi klien Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa UNS sejak Januari 2025 dan sudah direkomendasikan untuk ke psikiater."

"Dan terus mendapatkan pendampingan sampai dengan sebelum peristiwa dugaan percobaan bunuh diri terjadi," kata Sekretaris UNS, Agus Riewanto, dalam keterangan yang diterima TribunSolo.com, Selasa (1/7/2025) malam.

Bahkan, Dosen D4 K3, Sumardiyono juga telah mengetahui kondisi kejiwaan X.

Ia bahkan telah menyurati keluar X terkait kondisi kejiwaan mahasiswi tersebut.

Sumardiyono juga menyarankan agar mahasiswinya itu mengambil cuti kuliah selama tiga bulan.

Namun, tawaran itu ditolak oleh X. Mahasiswi itu berdalih tak mau dikasihani.

"Bapak Dr. Sumardiyono, S.KM., M.Kes. dan Kaprodi D4 K3 mengetahui kondisi kejiwaan mahasiswi yang bersangkutan dan telah memberikan rekomendasi kemudahan dalam proses penyusunan skripsi."

Baca juga: Sosok Dr Sumardiyono, Dosen UNS Disebut dalam Surat Wasiat Mahasiswi Lompat Sungai Bengawan Solo

"Bahkan pernah menyampaikan surat resmi kepada pihak keluarga supaya mahasiswi tersebut istirahat selama 3 bulan."

"Namun mahasiswi tersebut memberikan respons penolakan dengan alasan tidak ingin dikasihani," terang Agus.

Diketahui, nama Sumardiyono tertulis dalam surat wasiat yang ditulis oleh X. 

Yang bersangkutan merupakan dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing pertama skripsi, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Sekolah Vokasi UNS.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan