Kapal Tenggelam di Selat Bali
Sosok Riko, ABK KMP Tunu Pratama Jaya yang Selamat, Ungkap Detik-detik Kapal Sebelum Karam
Salah seorang korban selamat yang juga merupakan Anak Buah Kapal (ABK) KMP Tunu Pratama Jaya menceritakan detik-detik kapal sebelum tenggelam.
Penulis:
David AdiAdi
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 23.15 WIB menjadi sorotan banyak pihak.
Salah satu korban selamat dari insiden tersebut mengungkapkan detik-detik kapal KMP Tunu Pratama Jaya sebelum tenggelam di Selat Bali.
Korban yang diketahui bernama Riko tersebut merupakan Anak Buah Kapal (ABK) KMP Tunu Pratama Jaya.
Riko yang sudah bekerja selama 5 tahun di kapal tersebut menjelaskan bahwa kapal mengalami blackout hingga kemudian miring ke kanan dan akhirnya tenggelam.
Saat kejadian, Riko mengaku sedang beristirahat untuk bergantian jaga dengan ABK yang lainnya.
Baca juga: Kondisi Cuaca di Selat Bali saat KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Ini Penjelasan BBMKG
"Sekitar setengah 12 malam, kapal udah kerasa kayak miring ke kanan, saya langsung bangun ambil handphone langsung cari posisi tertinggi. Kapal ke kanan saya lari ke kiri karena jika posisi terendah ikut kapal tenggelam," kata Riko.
Setelah kapal benar-benar miring dan tenggelam, Riko berusaha melompat ke laut memanggil semua orang, baik ABK maupun penumpang yang ia lihat.
Setelah terkumpul, barulah ia berusaha menggunakan life raft atau jenis perahu karet seperti pelampung berwarna oranye.
"Saya naik itu (life raft) bersama belasan orang lainnya yang selamat saat ini.”
“Saat itu situasinya tidak bisa dibayangkan, orang-orang semua sudah kelelahan ada yang muntah, banyak minum air laut dan lain sebagainya hingga tak bisa mengayuh pelampung itu," sambungnya.
Karena kelelahan, belasan orang tersebut hanya bisa pasrah dan menunggu bantuan dari nelayan hingga pagi.
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya terjadi pada Rabu (2/7/2025) malam.
Kapal yang diketahui membawa 65 orang (53 penumpang dan 12 kru) serta 22 unit kendaraan tersebut akan bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Sekitar 25 menit setelah keberangkatan, atau sekitar pukul 23.20 WIB, kapal dilaporkan mengalami kebocoran di ruang mesin, yang memicu padamnya sistem kelistrikan (blackout).
Tak lama kemudian, kapal kehilangan keseimbangan dan tenggelam di perairan Selat Bali sekitar pukul 23.35 WIB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.