Sabtu, 23 Agustus 2025

Penemuan Bayi Gegerkan Tapin, Maros, dan Pontianak: 2 Ditemukan Hidup dan Satu Tak Bernyawa

Bayi yang ditemukan selamat ditinggal dalam kondisi mengenaskan hingga yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa

Editor: Eko Sutriyanto
kolase Tribunnews.com
PENEMUAN BAYI - Dalam beberapa hari terakhir, publik di Indonesia kembali digugah oleh tiga kasus memilukan yang melibatkan bayi tak berdosa. Ketiganya ditemukan di lokasi berbeda—Tapin (Kalimantan Selatan), Maros (Sulawesi Selatan), dan Pontianak (Kalimantan Barat) dengan nasib yang beragam 

Penemuan ini kemudian menjadi viral di media sosial setelah seorang warga bernama Ahmad Nur mengunggahnya dengan pesan terbuka bagi orang tua sang bayi.

Kepolisian melalui Kapolsek Tanralili, Ipda Zulfadli, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

"Kami sudah memeriksa empat orang saksi, termasuk Farel," jelasnya.

Jasad Bayi dalam Plastik Merah Gegerkan Pontianak

Sementara itu, kasus yang jauh lebih tragis terjadi di Jalan Ketapang, Komplek Perumahan Universitas Tanjungpura (Untan), Pontianak Selatan, Kalimantan Barat, pada Kamis (24/4/2025).

Seorang pemulung yang sedang mencari barang bekas mencium bau tak sedap dari tumpukan sampah.

Ketika membuka kantong plastik merah yang mencurigakan, ia menemukan jasad bayi laki-laki yang diperkirakan berusia 9 bulan dalam kondisi tak bernyawa.

Temuan ini langsung dilaporkan kepada pihak berwajib, dan Polsek Pontianak Selatan segera mengamankan lokasi kejadian.

Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Jatmiko, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan dua saksi telah dimintai keterangan. Namun hingga kini, belum ada petunjuk yang mengarah ke pelaku.

Baca juga: Warga Lombok Tengah Digegerkan Penemuan Mayat Bayi Laki-laki Tersangkut di Ranting Pohon

 Ketiga kasus ini menyisakan keprihatinan mendalam.

Di tengah gencarnya kampanye perlindungan anak dan kesetaraan akses layanan kesehatan reproduksi, kenyataan bahwa bayi masih saja dibuang tanpa perikemanusiaan menjadi cermin tantangan sosial yang belum terselesaikan.

Aparat kepolisian di masing-masing wilayah kini tengah bekerja untuk mengungkap siapa orang tua dari para bayi tersebut dan apa motif di balik aksi penelantaran, bahkan pembunuhan.

Sementara itu, dinas sosial dan lembaga perlindungan anak diharapkan lebih proaktif dalam memberikan edukasi, terutama terkait kehamilan tidak diinginkan, akses layanan kesehatan, serta prosedur adopsi legal yang aman dan sah. (Tribun Maros/Nurul Hidayah) (Tribun Pontianak/Faiz Iqbal Maulid) (Tribun Tapin/Mukhtar Wahid)

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan