Kapal Tenggelam di Selat Bali
8 Hari Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya, 12 Jenazah Ditemukan, 23 Masih Dicari, 30 Selamat
Dengan ditemukannya dua jenazah itu, kini total ada 12 korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Tim SAR gabungan masih terus melanjutkan pencarian para korban tenggelam Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali.
Pencarian tersebut sudah dilakukan sejak Rabu (2/7/2025) lalu saat kapal karam, sehingga pada Rabu ini, terhitung sudah delapan hari Tim SAR melakukan evakuasi korban.
Terbaru, Tim SAR berhasil mengevakuasi dua jenazah di perairan Selat Bali.
Deputi Operasi SAR Basarnas, R. Eko Suyatno selaku SMC, menyampaikan bahwa jenazah pertama ditemukan nelayan di sekitar Pantai Pebuahan, pada pukul 07.00 WITA dan jenazah kedua ditemukan di sekitar pantai Pengambengan, pada pukul 08.30 WITA.
Setelah berhasil dievakuasi ke darat, kedua jenazah kemudian dibawa ke RSUD Negara, lalu dibawa ke RSUD Blambangan guna dilakukan proses identifikasi oleh tim DVI Polri.
Dengan ditemukannya dua jenazah itu, kini total ada 12 korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Sementara itu, masih ada sekitar 23 korban dalam pencarian dan 30 orang diketahui ditemukan selamat.
Nama-nama Korban Jiwa
Berikut adalah daftar 12 korban meninggal dunia, dikutip dari Tribun-Bali.com:
- Anang Suryono (Probolinggo)
- Eko Sastriyo (Banyuwangi)
- Elok Rumantini (Banyuwangi)
- Cahyani (Banyuwangi)
- Fitri April Lestari (Banyuwangi)
- Afnan A mustofa umr 3 thn (Banyuwangi)
- I Kadek Oka (Klungkung, Bali)
- Daniar Nadief Insaqi (Banyuwangi) (tidak masuk manifes)
- Muhammad Aris Setiawan (Blitar)
- Ridho Anggoro
- Masih diidentifikasi
- Masih diidentifikasi
Pada hari kedelapan pencarian ini, baik SRU udara, SRU laut, dan SRU darat kembali memfokuskan upayanya di sektor selatan.
Sementara itu, SRU under water akan kembali berupaya mengambil data bawah air.
Baca juga: 2 Jenazah yang Diduga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Mengapung di Laut Jembrana
KRI Pulau Fanildo 732 kembali melakukan pengambilan data objek, melalui proses side scan sonar dari sisi selatan ke utara.
Hal ini dilakukan karena arus bawah air dominan dari arah selatan dan utara.
Ketua KNKT, Soejanto Tjahjono mengatakan, KN Masalembo dari Distrik Navigasi Kelas I Surabaya telah bergabung dalam operasi.
Mereka akan menurunkan Remote Operation Vehicle (ROV) milik KNKT untuk melakukan upaya deteksi bawah air.
Soejanto juga menjelaskan, kendala utama yang dihadapi tim SAR gabungan saat ini adalah kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Data BMKG menyebutkan, cuaca berawan tebal, kecepatan angin berkisar di antara 4 hingga 25 knots, ketinggian gelombang maksimal di kisaran 2,5 hingga 4 meter, serta kecepatan arus permukaan 2,4 m/s.
Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap kronologi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada Rabu lalu.
Hal tersebut berdasarkan dari keterangan korban yang selamat KMP Tunu.
Plt Ketua Sub Komite Keselamatan Pelayaran KNKT, Anggiat PTP Pandiangan mengatakan, pada tanggal 2 Juli 2025 pukul 22.15 WIB, KMP Tanu memuat kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur dan selesai pukul 22.45 WIB.
Kemudian, pukul 22.51 KMP Tanu bertolak ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Pada situasi ini, tidak ada anomali atau kemiringan kapal, mesin juga berjalan normal dan visibilitas atau jarak pandang cukup baik.
Namun, 30 menit kemudian, keadaan mulai berubah.
"Setelah sekitar 30 menit pelayaran, mualim jaga di anjungan merasakan kemiringan kapal sebelah kanan."
"Juru mudi jaga dan kelasi jaga melihat air laut masuk ke kamar mesin melalui pintu kamar mesin. Juru minyak jaga yang berada di kamar mesin juga melihat hal yang sama," kata Anggiat saat RDP dengan Komisi V DPR RI, Selasa (8/7/2025).
Selanjutnya, juru minyak keluar dari kamar mesin dan mualim jaga memerintahkan kapal untuk membantu penumpang mengenakan life jacket dan persiapan evakuasi.
Mualim jaga juga membangunkan nahkoda yang saat itu tengah beristirahat.
"Kemudian nahkoda segera mengambil alih kemudi dan memancarkan berita marabahaya di radio VHF Frequency 16," ungkapnya.
Saat itu, KKM melihat kendaraan di bagian belakang kapal bergeser dan bertumpu ke sisi kanan.
Hal inilah yang menyebabkan kapal semakin terus bertambah kemiringan sebelah kanan.
Lalu, beberapa menit setelah panggilan darurat, kapal mulai tenggelam dengan kondisi buritan tenggelam terlebih dahulu sambil miring ke kanan.
"Beberapa kapal lain yang berada di dekatnya kesulitan untuk membantu evakuasi Tunu Pratama Jaya karena dalam kondisi gelap."
"Kapal Gilimanuk 1 dan Tunu Pratama 3888 yang juga ada di sekitar lokasi mencoba menyoroti lampu ke arah Tunu Pratama Jaya namun kesulitan juga untuk mengenali objek terapung karena kondisi dalam keadaan gelap," jelas dia.
Untuk informasi, KMP Tunu dengan nomor AIMO 8749432 merupakan kapal penumpang jenis Roll-On Roll-Off atau Ro-Ro Pax yang dibangun pada tahun 2010.
Kapal ini memiliki panjang keseluruhan 60 meter dengan GT sebesar 792 ton serta memiliki satu geladak kendaraan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul 12 JENAZAH Ditemukan 23 Masih Dicari, 30 Selamat, Sudah Dievakuasi dan Diidentifikasi di RSU Negara
(Tribunnews.com/Rifqah/Nitis) (Tribun-Bali.com/I Made Prasetia)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.