Rabu, 3 September 2025

Wakil Bupati Batang Ungkap Kondisi Bocah yang Dirantai di Boyolali: Sudah Membaik

Wakil Bupati Batang, Suyono, mengunjungi bocah yang diduga menjadi korban kekerasan di Dukuh/Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali.

tribunsolo.com
EKSPLOITASI ANAK - Dugaan eksploitasi anak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pelaku bernama SP (65). Wakil Bupati Batang, Suyono, mengunjungi bocah yang diduga menjadi korban kekerasan di Dukuh/Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Bupati Batang, Suyono, mengunjungi bocah yang diduga menjadi korban kekerasan di Dukuh/Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Salah satu bocah yang sempat dirantai kakinya, VMR (6), tampak ceria ketika dikunjungi oleh Suyono.

Pemkab Batang mengunjungi 4 korban yang telah tinggal sementara di sebuah pondok pesantren di Boyolali ini pada Selasa (15/7/2025).

Selain VMR, tiga anak lainnya yang juga menjadi korban kondisinya juga mulai membaik.

"Anaknya sudah cukup membaik. Sudah tidak traumatis lagi," ucao Suyono, dilansir TribunSolo.com.

Suyono berharap, para korban bisa segera dibawa ke Batang untuk memperoleh fasilitas dari Pemkab Batang.

“Saat ini anak anak masih belum bisa kami bawa pulang, karena masih menunggu proses yang ada di Polres Boyolali,” ungkapnya.

Jika proses hukum pelaku di Boyolali sudah selesai, Suyono berjanji bakal langsung membawa anak-anak tersebut ke Batang.

Nantinya, keempat anak itu akan dipondokkan serta dimasukkan sekolah formal oleh Pemkab Batang.

“Nanti kita akan fasilitasi semua kebutuhannya apabila sudah di Batang, termasuk sekolah formal,” ucap Suyono.

Sebagaimana diketahui, peristiwa nahas ini dialami empat orang bocah yang berasal dari Semarang dan Batang.

Baca juga: Kronologi Lengkap Terbongkarnya Kasus 4 Bocah di Boyolali Dirantai, Berawal dari Curi Kotak Amal

Mereka adalah SAW (14) dan IAR (11) yang merupakan kakak beradik dari Kabupaten Semarang.

Kemudian MAF (11) dan adiknya VMR (6) dari Kabupaten Batang.

Keempatnya menjadi korban eksploitasi SP (65) mantan ASN yang mengaku memiliki pondok pesantren.

Adapun MAF dan VMR merupakan anak yatim yang ditinggal mati ayahnya, sedangkan ibunya bekerja di Jakarta.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan