Senin, 15 September 2025

Berita Viral

Cerita Pilu MPLS: SD yang Hanya Dapat 1 Siswa di Solo, Tak Ada Murid Baru di Batang

Tahun ajar 2025/2026 ini, banyak sekolah yang hanya menerima sedikit murid. Seperti yang terjadi di Kota Solo dan Kabupaten Batang, Jawa Tengah

Kolase: Tribunsolo.com/Andreas Chris dan Tribunjateng.com/Dina Indrian
MPLS 2025 - (Kiri)Suasana pembelajaran di SDN Kauman 27 Solo untuk kelas I di SPMB tahun ajaran 2025/2026, Selasa (15/7/2025) pagi. Diketahui bahwa ini kali pertama SDN Kauman 27 hanya mendapatkan satu siswa dalam Sistem Pendaftaran Murid Baru (SPMB). (Kanan) Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kranggan 1, yang terletak di Kecamatan Tersono tidak memiliki murid pada tahun ajaran ini.Sebagai solusi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdukbud) Kabupaten Batang merencanakan untuk merger dengan SDN Kranggan 2. 

TRIBUNNEWS.COM - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru mungkin jadi momen yang menyenangkan.

Bisa mengenal tempat sekolah baru dan mendapatkan teman baru.

Namun, bagaimana dengan sekolah yang hanya mendapatkan satu orang siswa baru saja? Seperti yang terjadi di SDN Kauman 27 Kota Solo, Jawa Tengah.

Tahun ajar 2025/2026 ini, SDN Kauman 27 Solo hanya mendapatkan satu orang siswa baru saja.

Padahal, lokasi SD tersebut cukup strategis karena berada di tengah kota.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Rineta menuturkan ada sejumlah faktor yang membuat sekolah tersebut sepi peminat.

Salah satunya yakni adanya pergeseran pola pandang dari orang tua siswa.

Ia menceritakan, 10 tahun lalu ada 240 lebih sekolah di Kota Solo.

Pada tahun ini, hanya ada 120 lebih sekolah, hampir berkurang setengahnya.

Menurut Dian, saat ini orang tua siswa lebih memilih mendaftarkan anak mereka di sekolah swasta yang dilengkapi pembelajaran agama, mulai dari PAUD, TK, hingga SD.

"Yang pertama yang lebih besar (pengaruhnya) adalah orang tua muda yang kami lihat seiring berjalannya waktu lebih memilih mengutamakan menyekolahkan anak di jenjang yang rendah ke sekolah-sekolah berbasis keagamaan," urai Dian, dikutip dari TribunSolo.com.

Baca juga: 5 Contoh Pidato Penutupan MPLS 2025, Dibaca oleh Kepala Sekolah untuk Siswa Baru

Selain itu, sepinya SDN Kauman 27 meski di tengah kota, sekolah tersebut cukup jauh dari pemukiman.

"Yang kedua di tengah Kota Surakarta kini ada pergeseran pemukiman menjadi hotel, rumah sakit, pertokoan, sehingga banyak pemukiman bergeser ke pinggir,"

"Dan kalau kita lihat SD-SD di pinggiran (kota) itu penuh, dan malah cenderung menolak-nolak (siswa)," lanjut Dian.

SDN Kauman 27 sendiri terletak di kompleks Keraton Kasunanan Solo.

Sekolah tersebut diapit oleh pusat perniagaan dan jarak dengan pemukiman paling dekat satu kilometer.

"Jadi yang di tengah kota itu tidak ada pemukiman yang cukup di sana. Itu juga menjadi salah satu (penyebab sekolah sepi peminat)," tambahnya.

Selain faktor eksternal, Dian juga menyoroti adanya faktor internal seperti branding sekolah.

"Faktor berikutnya juga dimungkinkan memang yang perlu kita garap kedepannya yakni menampilkan apa sih sisi apa yang dimiliki oleh sekolah atau branding."

"Sekarang yang sedang kami kejar adalah dengan lomba-lomba skala nasional maupun internasional. Tapi, memang kita mulai di jenjang SMP karena di jenjang tersebut dibutuhkan bantuan seperti bahasa," pungkasnya.

SD di Batang Tak Punya Siswa Baru

Sementara itu, masih di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Batang.

SDN Kranggan 1 yang terletak di Kecamatan Tersono, Batang tak mendapat siswa satu pun tahun ini.

Bahkan, kondisi tersebut sudah berjalan selama tiga tahun terakhir.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang pun mencoba membuat solusi merger dengan SDN Kranggan 2.

Subuh Haryo selaku Kepala SDN Kranggan 1 mengatakan, perlu adanya sosialisasi dengan warga sekitar dan melibatkan dinas-dinas terkait.

Baca juga: Mengenal Asesmen MPLS 2025 SMP-SMA: Jumlah Soal, Contoh Soal, Waktu Pengerjaan

Nantinya, kedua sekolah tersebut akan bergabung menjadi satu dan berganti nama menjadi SDN Kranggan saja.

“Rencananya memang sudah sejak tahun ajaran kemarin, tapi kami belum menerima surat resminya."

"Sekarang tinggal menunggu surat resmi dari dinas,” ujar Subuh, dikutip dari TribunJateng.com.

Subuh menuturkan, sepinya siswa yang mendaftar dipengaruhi oleh banyak faktor.

Salah satunya seperti berdirinya sekolah swasta di wilayah yang sama.

"Sebelum berdiri sekolah swasta, masih ada yang masuk ke sini. Setelah ada SD swasta, jumlahnya langsung merosot,"

"Ditambah lagi satu kelurahan ini sudah terlalu banyak sekolah,” pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Lokasi Strategis di Tengah Kota Solo, Ini Alasan SDN Kauman 27 Hanya Punya 1 Murid Baru di 2025 dan di TribunJateng.com dengan judul SDN Kranggan 1 Batang Tak Punya Siswa, Menunggu Merger Resmi dengan SDN Kranggan 2

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Andreas Chirs Febrianto)(TribunJateng.com, Dina Indriani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan