Kamis, 11 September 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Satgas Damai Cartenz Ungkap Asal Usul Senjata KKB, Beli di Luar Negeri hingga Dapat dari Aparat

Kasatgas Ops Damai Cartenz 2025 Brigjen Faizal Ramdhani mengatakan upaya mendapatkan senjata api dengan cara membeli dari luar negeri.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
SATGAS DAMAI CARTENZ - Kasatgas Ops Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramdhani mengungkap sumber-sumber senjata yang didapat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dia menyebut KKB membeli di luar negeri sampai dapat dari aparat yang desersi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Ops Damai Cartenz 2025 mengungkap ada tiga sumber senjata api yang didapat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Kasatgas Ops Damai Cartenz 2025 Brigjen Faizal Ramdhani mengatakan upaya mendapatkan senjata api dengan cara membeli dari luar negeri.

Baca juga: Sosok 4 Mantan KKB Papua Kembali ke Pangkuan NKRI, Ucap Sumpah Setia, Hormat pada Merah Putih

"Yang pertama memang mereka membeli ya. Dari data yang kita dapatkan yang sudah tangkap mereka membeli itu bisa dari dalam negeri bisa dari luar negeri," kata Faizal kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

KKB, kata Faizal mendapatkan senjata api hingga amunisinya dari kelompok di Papua Nugini dan Filipina.

"Sementara yang dari dalam negeri, dari berbagai macam kelompok ya, tentunya data yang sudah ada menunjukkan bahwa setiap tahun selalu ada kita melakukan penangkapan terhadap penjualan penjualan senjata api, seperti bulan Maret kemaren kita telah menangkap kurleb 12 senjata, dengan hampir 4.000 amunisi," ungkapnya.

Lalu, upaya kedua yakni dengan cara merampas dari anggota TNI-Polri yang gugur akibat penyerangan yang dilakukan.

Faizal pun tak memungkiri senjata api yang didapat KKB juga berasal dari aparat keamanan. Mereka adalah aparat yang melakukan pelanggaran seperti desersi atau meninggalkan tugas atau membelot ke kelompok musuh.

"Yang ketiga, yang dibawa oleh desertir (aparat yang desersi). Jadi desertir kabur bawa senjata itu. Jadi itu sumbernya yang terjadi," ucapnya.

Baca juga: Sepak Terjang Peni Murib, KKB Pelaku Pembakaran Rumah Bupati Puncak, Pernah Serbu Bandara Ilaga

Untuk itu, Faizal mengaku pihaknya tak akan pernah berhenti untuk memutus mata rantai penyuplai senjata api untuk KKB.

"Yang pasti kita setiap waktu kita melakukan pengamatan thdp jaringan jaringan amunisi mereka, sehingga kita setiap waktu bahkan setiap tahun dari data yang ada kita selalu melakukan penangkapan terhadap penjualan senjata dan amunisi itu yang pertama," ucapnya.

"Selain itu kita juga berusaha selalu menutup ruang gelap khususnya dari yang Papua Nugini dan Filipina, kita pernah mengirim anggota sampai ke Sulawesi utara untuk memutus itu bahkan sampai ke Papua Nugini," sambungnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan