Jumat, 26 September 2025

Bocah Asal Pekalongan Tewas Usai Digigit Ular Weling di Kamar, Diduga Terlambat Ditangani Medis

Bocah Pekalongan, Rafa Ramadhani, tewas usai digigit ular weling di kamar. Keluarga duga penanganan medis lambat jadi penyebab.

Editor: Glery Lazuardi
TribunSolo.com/ Instagram @infocegatansukoharjo
ULAR WELING - Inilah ular weling (Bungarus candidus), spesies berbisa tinggi yang aktif pada malam hari. Meski tampak indah dengan corak belang hitam-putih, gigitannya bisa mematikan jika tak segera ditangani. 

Sebelumnya, kasus ini sempat viral di akun Instagram @Pekalonganinfo, yang mengabarkan seorang anak dari Desa Bukur dirawat intensif di ICU usai diduga mendapat penanganan medis yang tidak optimal setelah digigit ular.

Kejadian terjadi pada Senin dini hari, 16 Juni 2025, sekitar pukul 04.00 WIB. Rafa digigit ular dan segera dibawa ke mantri terdekat untuk penanganan awal, kemudian dirujuk ke RSUD Kajen.

Menurut keterangan keluarga, pasien hanya diberi suntikan, diambil darah, dan diberi oksigen beberapa menit tanpa infus atau observasi lanjutan.

Dokter saat itu menyatakan ular tidak berbisa karena tidak ada pembengkakan, dan menyarankan pasien dipulangkan.

Keluarga menolak, namun akhirnya pasien tetap dipulangkan sekitar pukul 07.30 WIB. Dalam perjalanan ±30 menit ke Desa Bukur, korban mulai kejang-kejang dan akhirnya dibawa ke RSI Pekajangan.

Di rumah sakit kedua, penanganan intensif langsung dilakukan.

Dokter menyatakan racun telah menyebar ke sistem saraf dan menyayangkan penanganan lambat sebelumnya. Dokter menekankan bahwa semua gigitan ular seharusnya ditangani serius sejak awal.

Dari pantauan Tribunjateng.com, korban sebelumnya dirawat di RSUD Kajen, lalu dirujuk ke RSI Pekajangan. Datur (56), kakek Rafa, mengungkapkan kronologi dari awal gigitan hingga perawatan awal.

"Di tempat Pak Warno atau mantri desa, luka digigitnya sempat dipencet dan keluar darah. Tapi Pak Warno tidak berani menyuntik, jadi disarankan langsung ke RSUD Kajen," ujarnya.

Setibanya di RSUD Kajen, kondisi mulai memburuk. Menurut Datur, cucunya merasa pusing, mata berat, dan penglihatan buram.

"Dokternya bilang, 'anak baru bangun tidur, ya pusing'.. Padahal cucu saya bilang matanya berat dan tidak bisa melihat," ungkapnya.

Setelah diberi tiga suntikan dan obat, pasien dipulangkan.

Dalam perjalanan, ia kejang-kejang dan langsung dibawa ke RSI Pekajangan.

Sayangnya, saat tiba di sana, kondisinya sudah tidak sadar dan belum menunjukkan tanda membaik hingga akhirnya meninggal.

Suwondho, ayah Rafa, mengatakan bahwa ia sempat melihat ular tersebut di dalam kamar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan