Pendaki Jatuh di Gunung Rinjani
Menhut Tegaskan Penutupan Jalur Gunung Rinjani Demi Evaluasi Keamanan Usai Rangkaian Insiden Pendaki
Menteri Raja Juli Antoni tutup jalur Rinjani sementara usai insiden pendaki. Evaluasi keamanan jadi fokus utama.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni buka suara terkait ditutupnya jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani sementara waktu.
Ia mengatakan pihaknya bekerja keras agar kawasan hutan yang menjadi tempat ekowisata termasuk Gunung Rinjani menjadi tempat yang menggembirakan, namun juga menyenangkan.
"Ya, saya sebagai Menteri Kehutanan bekerja keras ya, untuk memastikan bahwa semua taman nasional di bawah kehutanan, 57 taman kehutanan, itu menjadi tempat ekowisata yang menyenangkan, yang mengembirakan, tetapi juga aman," kata Raja Antoni di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, (19/7/2025).
Baca juga: Pemerintah Tutup Gunung Rinjani, Menkopolkam: Keselamatan Prioritas
Raja Antoni mengatakan sekarang ini sedang disusun SOP bersama mengenai pendakian yang aman dan nyaman.
Dari sisi keamanan, kata dia sudah dibangun papan peringatan di sejumlah area yang dinilai berbahaya di jalur pendakian Gunung Rinjani.
"Sekarang sedang disusun SOP bersama, tentang pendakian yang aman dan nyaman itu, kemudian juga dari segi safety, agar kami, sudah mulai dibangun, signboard yang mana yang bahaya, yang mana yang setengah bahaya, yang mana yang aman," katanya.
Pihaknya juga kata Raja Antoni juga mendirikan semacam pos atau shelter untuk menyimpan peralatan evakuasi.
Kementeriannya juga akan menandatangani MoU dengan Basarnas terkait mitigasi keamanan jalur pendakian.
"Didirikan juga semacam station di beberapa tempat, untuk menyimpan peralatan dan juga untuk relawan, saya sudah ke Basarnas ketemu, minggu depan saya akan menandatangani MOU juga dengan Basarnas," katanya.
Raja Antoni mengatakan bahwa pihaknya sangat terbuka agar taman nasional dikunjungi sebanyak mungkin anak muda. Namun ia mengingatkan bahwa dalam mengunjungi taman nasional terutama gunung perlu persiapan.
"Tapi nature-nya ya, taman nasional, terutama gunung, taman nasional Gunung Rinjani itu sangat kompleks, perlu edukasi, perlu waktu persiapan untuk mendaki. Jadi tidak cukup hanya fomo, fear out of missing, mentang-mentang teman naik gunung, terus naik gunung juga, perlu perlengkapan, perlu latihan, fisik," pungkasnya.
Baca juga: 5 Fakta Pendaki Swiss Jatuh di Rinjani: Berhasil Selamat hingga Dievakuasi Pakai Heli
Sebelumnya Pemerintah resmi menutup sementara jalur pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Keputusan ini diambil menyusul serangkaian insiden jatuhnya pendaki dalam beberapa pekan terakhir.
Diantaranya yakni, Julian Marins yang tewas setelah terjatuh saat melakukan pendakian menuju Danau Segera Akan, Gunung Rinjani. Lalu Benedikt Emmenegger, pendaki asal Swiss yang mengalami kecelakaan saat menuruni jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak pada Rabu, 16 Juli 2025.
Ia berhasil selamat setelah alami kecelakaan. Terkahir, Sarah Tamar Van Hulten, pendaki asal Belanda yang terjatuh di jalur yang sama pada Kamis, 17 Juli 2025. Ia juga berhasil diselamatkan oleh Tim SAR melalui proses evakuasi udara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.