Minggu, 7 September 2025

Sosok Popo Alias Ai, Lansia Dalang Sindikat Penjualan Bayi di Jabar, Berperan Jadi Pengendali Utama

Popo alias Ai, dalang di balik sindikat penjualan bayi ke Singapura, telah ditangkap pada Jumat (18/7/2025).

TribunJabar.id/Muhammad Nandri
DALANG PENJUALAN BAYI - Foto pelaku Lie Siu Luan alias Popo alias Ai (69), dalang di balik penjualan bayi ke Singapura. Popo ditangkap Polda Jabar di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (18/7/2025), sesaat setelah turun dari pesawat tujuan Singapura-Jakarta. 

Popo disebutkan masih menunggu pendampingan hukum.

"Yang bersangkutan juga mau untuk berbicara ketika harus didampingi oleh lawyer."

"Dan hari ini (Minggu) lawyer-nya sudah datang, sehingga memungkinkan kita untuk penyidikan lebih lanjut," pungkas Hendra.

Paspor Bayi Dibuat di Pontianak

Sebelumnya, Kombes Surawan mengungkapkan bayi-bayi yang dijual dikirim ke Singapura menggunakan dokumen ilegal.

Surawan mengatakan, awalnya bayi-bayi itu diambil dari ibu-ibu di Bandung, yang baru saja melahirkan dan dirawat hingga usia tiga bulan.

Baca juga: KPAI Minta Polisi Kembangkan Pengusutan Kasus Perdagangan Bayi: Singapura Bisa Jadi Hanya Transit

Setelah bayi-bayi itu menemukan calon pengadopsi di Singapura, mereka lantas dibuatkan dokumen-dokumen lengkap, termasuk paspor.

Namun, paspor bayi-bayi itu tidak dibuat di Bandung, melainkan Pontianak, Kalimantan Barat.

"Ketika mereka (calon pengadopsi) oke, lalu (bayi-bayi) dibuatkan dokumen-dokumennya," ungkap Surawan, Kamis (17/7/2025).

"Semua dokumen terkait kependudukan maupun ke imigrasi itu dibuatnya di Pontianak," imbuh dia.

Ia menyebut nama bayi dimasukkan pelaku ke dalam Kartu Keluarga (KK) palsu untuk membuat akta kelahiran palsu.

Dalam akta itu, tertulis nama pelaku sebagai orang tua bayi.

"Dari situ baru diurus paspornya, untuk selanjutnya nanti dibawa ke Jakarta lagi, untuk dibawa ke Singapura," kata Surawan.

6 Bayi Diselamatkan

Dalam kasus ini, pihak kepolisian menduga Popo sudah menjual sedikitnya 25 bayi dari Jawa Barat ke Singapura.

Dari jumlah itu, 15 bayi diduga kuat sudah dijual, enam berhasil diselamatkan, sedangkan empat lainnya masih dalam pencarian.

"(Sebanyak) 25 bayi itu semua dari Jabar, karena perekrutnya dari Bandung," ujar Surawan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan