Sabtu, 13 September 2025

Dedi Mulyadi Pimpin Jabar

Tuntutan Sopir Bus Ditolak, Dedi Mulyadi Tegas Larang Study Tour karena Wali Murid Terbebani

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tetap pertahankan larangan study tour meski didemo pelaku pariwisata. Selama ini banyak wali murid terbebani.

Penulis: Faisal Mohay
/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
DEDI MULYADI DIDEMO - Pelaku usaha pariwisata menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/7/2025). Aksi diikuti sekitar seribuan pelaku usaha pariwisata dengan memblokade lokasi aksi dengan memarkirkan ratusan bus pariwisata yang datang dari sejumlah daerah di Jawa Barat. Massa aksi sempat melakukan pelemparan botol air mineral dan berusaha mendobrak pintu gerbang Gedung Sate karena tidak bisa bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dalam aksinya, mereka mendesak Gubernur Jawa Barat mencabut Surat Edaran (SE) nomor 45/PK.03.03.KESRA tentang larangan menggelar studi tour. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM - Meski didemo puluhan pelaku pariwisata pada Senin (21/7/2025), Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tak akan mencabut Surat Edaran (SE) Nomor 45/PK.03.03.KESRA tentang Larangan Menggelar Study Tour.

Dalam demo yang digelar di halaman Gedung Sate, Bandung, para pelaku pariwisata mengeluhkan pendapatan berkurang karena kebijakan Dedi Mulyadi.

Mereka kecewa lantaran tak diberi ruang diskusi dan Dedi Mulyadi tak menemui para peserta demo.

Dedi menjelaskan study tour membebani wali murid karena siswa diharuskan membayar sewa bus.

"Pelaku jasa usaha kepariwisataan, baik penyelenggara travel, kemudian sopir bus, pengusaha bus, mendesak saya mencabut SK larangan study tour, yang protes itu adalah kegiatan pariwisata."

"SK saya adalah SK study tour," ungkapnya, Selasa (22/7/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Politisi partai Gerindra tersebut meyakini study tour yang selama ini berlangsung hanyalah kedok agar para siswa dapat piknik ke luar Jawa Barat.

"Yang dilarang adalah kegiatan study tour, yang kemudian dengan demonstrasi itu menunjukkan dengan jelas kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik, kegiatan rekreasi."

"Bisa dibuktikan yang demonstrasi para pelaku jasa kepariwisataan," tandasnya.

Dampak dari kebijakan Dedi Mulyadi tidak hanya dirasakan pelaku pariwisata di Jawa Barat tapi juga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kunjungan wisata ke DIY pada libur sekolah kemarin menurun.

Baca juga: Respons Prabowo saat Dedi Mulyadi Bercanda soal Cari Jodoh, Presiden: Awas Kau

Mendapat kritik dari sejumlah pihak, Dedi Mulyadi tegas tak akan mencabut larangan study tour.

"Insyaallah saya Gubernur Jabar, akan tetapi berkomitmen menjaga ketenangan orang tua siswa agar tidak terlalu banyak pengeluaran biaya di luar kebutuhan pendidikan," tukasnya.

Menurutnya, kebijakan ini berpihak ke wali murid dan dalam rangka mengefisienkan biaya pendidikan.

"Mudah-mudahan industri pariwisata tumbuh sehingga yang datang wisata orang luar negeri orang yang punya uang yang memang murni memiliki tujuan kepariwisataan dan memiliki berdasarkan kemampuan ekonomi yang dimiliki." 

"Bukan orang yang memiliki kemampuan pas-pasan dengan alasan study tour dipaksa piknik atau kalau tidak dipaksa anaknya malu di rumah karena tidak ikut piknik," pungkasnya.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menyoroti faktor keselamatan dalam kegiatan study tour setelah bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater Subang, Jawa Barat.

Sebanyak 11 orang meninggal dalam kecelakaan yang terjadi pada 11 Mei 2024 lalu.

Baca juga: 10 Orang Diperiksa Buntut Insiden Maut Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Tim Pengamanan hingga WO

Pelaku Pariwisata Kecewa

Sopir bus, kernet hingga pihak travel mendatangi halaman Gedung Sate, Bandung pada Senin (21/7/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. 

Pukul 16.00 WIB, peserta aksi membubarkan diri karena Dedi Mulyadi tak menemui mereka.

Koordinator aksi solidaritas para pekerja pariwisata Jawa Barat, Herdi Sudardja, mengatakan Dedi Mulyadi dapat mendengar aspirasi para pelaku pariwisata lewat video call jika berada di luar Bandung.

Namun hingga sore hari tak ada kepastian kedatangan Dedi Mulyadi sehingga mereka kecewa.

Staf Pemprov Jabar hanya menawarkan audiensi di dalam Gedung Sate.

“Kita inginnya bertemu dengan Gubernur, atau teleconference (video call),” tegasnya.

Baca juga: Terdampak Kebijakan Dedi Mulyadi, Sopir Bus Pariwisata Menjerit, Kini Geruduk Gedung Sate

Mereka mengancam akan menggelar aksi lagi dengan jumlah peserta yang lebih banyak

"Tuntutan kita itu hanya satu, cabut larangan Gubernur kegiatan study tour sekolah. Dari sekolah di Jawa Barat ke luar Jawa Barat," katanya.

Saat didemo di Gedung Sate Bandung, Dedi Mulyadi sedang menghadiri acara peluncuran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Hambalang, Citeureup, Bogor, Jawa Barat.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Tegaskan Tidak Akan Cabut SK Larangan Study Tour, Singgung Hanya Kedok Piknik

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Nazmi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan