Berita Viral
Anggota DPRD Tanjungbalai Sumut Diduga Pukul Petugas RS, Minta Proses Rujukan Dipercepat
Anggota DPRD Tanjungbalai Junaidi terekam CCTV memukul petugas RSUD karena lambatnya rujukan pasien patah tulang ke RS Bidadari Indrapura.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Beredar rekaman CCTV anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanjungbalai, Sumatra Utara (Sumut), bernama Junaidi memarahi petugas RSUD Tanjungbalai.
Junaidi merupakan anggota DRPD Tanjungbalai dari Fraksi Golkar periode 2024-2029 dan mewakili Dapil Tanjungbalai III, yakni Kecamatan Sei Tualang Raso dan Teluk Nibung.
Korban pemukulan bernama Riki Oskandar bertugas sebagai kepala rujuk RSUD Tanjungbalai.
Dalam rekaman CCTV terlihat, Junaidi yang mengenakan kaos garis-garis mengampiri korban dan memukulnya, Rabu (23/7/2025).
Kedatangan Junaidi ke RSUD Tanjungbalai untuk mengurus rujukan rekannya sesama politisi partai Golkar yang mengalami patah tulang.
Karena tidak puas dengan proses rujukan yang dianggap lambat, Junaidi memarahi petugas.
Riki Oskandar, menerangkan pasien yang mengalami patah tulang hendak dirujuk ke RS Bidadari Indrapura, Batubara yang jaraknya 77 km.
"Awalnya ada pasien masuk dengan keluhan patah tulang tangan, masuknya sekitar pukul 20.10 WIB, dan saya dapat laporan itu sekitar pukul 20.45 WIB, saya selaku kepala petunjuk, saya datangi ruangan, saya datangi IGD, saya proses rujukannya," paparnya, dikutip dari TribunMedan.com.
Ia sempat menjelaskan ke keluarga jika proses rujukan memerlukan waktu lama.
"Jadi keluarga sudah mengerti dan faham, alhamdulilah rumah sakit yang kita tuju rumah sakit Bidadari Indrapura dan sudah di ACC, dalam waktu 30 menit rujukan kami diterima," lanjutnya.
Saat sedang memproses rujukan, Riki mengaku diserang pria yang tak diketahui identitasnya.
Baca juga: Pengamen Jalanan di Grobogan Jateng Aniaya Anak Angkat hingga Tewas, Pelaku Kesal Karena Ini
Riki sempat menghindar sehingga pukulan mengenai tangan kanan.
"Bapak ini sudah kena tegur di IGD, dia mengambil video tanpa seizin rumah sakit, tapi jawaban beliau saat itu, ini mau dibagikan ke Wali Kota, tapi yasudah tidak kami gubris, sehingga petugas IGD mengarahkan ke saya," tuturnya.
Anggota DRPD tersebut berbicara dengan pasien dan berjanji akan menghubungi dokter RSUD Tanjungbalai bernama Karmila.
"Saya jelaskan, kalau rujukan ini tidak ada sama sekali hubungannya dengan Dokter Karmila, dan tidak ada hubungannya dengan direktur, ini urusan saya pak," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.