Kamis, 7 Agustus 2025

Bentrokan di Pemalang

Penyebab Bentrok Ceramah Habib Rizieq: FPI Sebut Ada Niat Jahat, PWI-LS Bantah Serang Duluan

Berikut informasi selengkapnya terkait FPI dan PWI-LS saling tuding soal bentrokan di Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2015) malam.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
Kolase: Tribunnews.com/Ashri Fadilla dan Tribunjateng.com/Indra Dwi Purnomo
BENTROK DI PEMALANG - (Kiri) Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS) Ken I Pramendra, saat memperlihatkan foto kondisi pasien yang mengalami cacat permanen saat perawatan medis dan di rawat di RSI Al Ikhlas Pemalang dan (Kanan) Rizieq Shihab berorasi di mimbar Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (2/12/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Penyebab pasti bentrokan yang terjadi saat ceramah tokoh agama asal Jakarta Habib Muhammad Rizieq Shihab, hingga kini masih belum jelas.

Habib Rizieq memang dikenal sebagai ulama yang kontroversial memiliki jalan dakwah dengan prinsip amar ma'ruf nahi munkar (memerintahkan yang baik dan mencegah yang buruk).

Pendiri Front Pembela Islam (FPI), yang kini berganti nama usai dibubarkan pemerintah Front Persatuan Islam (FPI) pada 30 Desember 2020 itu, juga pernah terjerat sederet kasus hukum hingga berujung penjara.

Terbaru, nama Habib Rizieq kembali disorot saat ceramah yang menghadirkan dirinya berujung bentrok di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2015) malam.

Bentrokan melibatkan dua ormas, yakni Front Persatuan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS).

FPI dan PWI-LS saling tuding soal pemicu bentrokan yang melukai 7 warga dan 4 polisi tersebut.

FPI menuduh PWI-LS sejak awal memiliki niat jahat untuk membubarkan pengajian dalam rangka peringatan bulan Muharam itu.

Sedangkan PWI-LS mengaku diserang terlebih dahulu oleh pihak FPI.

Berikut informasi selengkapnya terkait FPI dan PWI-LS saling tuding soal bentrokan di Pemalang:

Baca juga: Bentrok di Pemalang, FPI dan PWI LS Sudah Berselisih selama 2,5 Tahun, Pemicunya soal Nasab

FPI Sebut Ada Niat Jahat

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat FPI, Habib Muhammad Al Attas mengatakan, bahwa penyerangan yang dilakukan oleh gerombolan PWI LS dilakukan terencana secara sistematis.

Tudingan itu berdasarkan tersebarnya di media sosial, surat Permohonan Pengerahan Pasukan No: 48/PWI-LS-pml/VII/2025, tertanggal 12 Juli 2025

Dalam surat tersebut, lanjut Habib Al Attas, menyebut PWI-LS terang-terangan menunjukkan niat jahat (mens rea) meminta bantuan pengerahan pasukan dari sesama PWI LS dari Batang, Banyumas, Purbalingga, Tegal, Pekalongan, Kota Pekalongan dan Brebes, untuk melakukan penghadangan dan penolakan acara keagamaan Tabligh Akbar yang akan dihadiri Habib Rizieq.

"Selanjutnya direspon oleh DPD FPI Jawa Tengah untuk bersiap siaga mengawal acara keagamaan Tabligh Akbar, atas segala kemungkinan terburuk termasuk keadaan darurat yang menyebabkan harus dilakukannya pembelaan terpaksa menurut hukum (noodweer) sebagai dimaksud Pasal 49 KUHP," katanya dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Jumat (25/7/2025).

Habib Al Attas kembali menegaskan, penyerangan yang dilakukan oleh gerombolan PWI LS telah terencana, serta dilakukan secara struktur dan sistematis.

Pihak FPI berdalih melakukan pembelaan terpaksa karena aksi PWI-LS sudah menyebabkan jatuhnya korban luka-luka dan membahayakan nyawa warga sekitar.

Habib Al Attas kemudian meminta pihak aparat penegak hukum untuk mengusut dan menangkap serta melakukan proses hukum terhadap para pelaku penyerangan dan otak intelektual penyerangan serta para pihak yang telah melakukan provokasi.

Ia juga meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan untuk membubarkan PWI-LS.

"Menuntut kepada Bapak Presiden Haji Prabowo Subianto untuk mengambil langkah-langkah menyelamatkan persatuan nasional dengan membubarkan ormas PWI LS yang telah nyata secara sistematis dan terstruktur menjadi ancaman bagi persatuan nasional."

"Menghimbau kepada para warga masyarakat yang  menghadiri pengajian di Desa Pegundan, Petarukan, Pemalang, untuk tetap kondusif dan tidak  terpancing provokasi yang dilakukan oleh PWI LS," tandasnya.

Baca juga: 12 Poin Pernyataan Sikap FPI soal Bentrokan saat Acara Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang

PWI-LS Bantah Serang Duluan

Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS), Ken I Pramendra dalam kesempatannya membantah, pihaknya melakukan penyerangan terlebih dahulu kepada FPI.

Ia menyebut, saat terjadi mediasi dengan polisi di lokasi kejadian, tiba-tiba ada pelemparan batu ke arah PWI-LS.

"Saat kami berkoordinasi dengan aparat di lokasi pada Rabu (23/7/2025), justru dari pihak mereka ada yang melempar batu besar hingga menimbulkan korban di pihak kami," jelasnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Ken juga memastikan, pihaknya tidak memiliki niat jahat seperti yang dituduhkan oleh pihak FPI.

Ia mengakui kedatangannya guna melakukan aksi damai menolak ceramah Habib Rizieq, lantaran tidak sepaham dengan apa yang diyakini PWI-LS.

Ken juga membantah anggotanya membawa senjata tajam ke lokasi pengajian.

"Kami datang dengan niat baik, melakukan orasi damai. Tidak satu pun anggota kami membawa sajam."

"Yang kami bawa hanya bambu untuk perlindungan diri, bukan untuk menyerang," ucap dia.

Ken melanjutkan, aksi damai yang dimaksud untuk menjaga wilayah Pemalang dari paham radikal.

Ia juga mengeklaim, dapat keluhan dari warga masyarakat soal kedatangan Habib Rizieq.

Baca juga: Habib Rizieq Sebut Kabinet Prabowo Masih Bau Anyir Darah Anggota FPI Insiden Penembakan KM 50

BENTROKAN PEMALANG - Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS) Ken I Pramendra, saat memperlihatkan foto kondisi pasien yang mengalami cacat permanen saat perawatan medis dan di rawat di RSI Al Ikhlas Pemalang.
BENTROKAN PEMALANG - Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS) Ken I Pramendra, saat memperlihatkan foto kondisi pasien yang mengalami cacat permanen saat perawatan medis dan di rawat di RSI Al Ikhlas Pemalang. (Tribunjateng.com/Indra Dwi Purnomo)

"Aksi yang dilakukan merupakan, bentuk pembelaan terhadap bangsa dari pengaruh paham radikal dan provokasi yang dinilai membahayakan persatuan," kata dia.

"Kami tidak ingin anak-anak bangsa tumbuh dengan doktrin kebencian terhadap pemerintah. Kalau ini tidak dicegah, masa depan bangsa bisa suram," tambah Ken.

Jauh sebelum acara pengajian, lanjut Ken, PWI-LS sudah meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk turun tangan soal kedatangan Habib Rizieq.

Namun pihaknya kecewa tidak mendapatkan respons baik.

Sehingga pada akhirnya, PWI-LS mendatangi lokasi acara guna menggelar aksi damai.

"Kami sudah koordinasi dengan Forkopimda Pemalang, Polda Jateng, hingga Mabes Polri. Tapi sangat disayangkan, potensi konflik yang kami sampaikan tidak diantisipasi dengan baik."

"Bahkan kami lihat, Forkopimda duduk bersama dengan Rizieq, sementara di lapangan situasi memanas," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di  dengan judul Duduk Perkara Ceramah Rizieq Ricuh di Pemalang, Termakan Emosi Provokasi Pelemparan Batu

(Tribunnews.com/Endra)(TribunJateng.com/Raf)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan