Senin, 15 September 2025

Gempa di Rusia

10 Wilayah di Indonesia Berpotensi Terdampak Tsunami seusai Gempa M8,7 di Rusia Versi BMKG

Berikut adalah daftar wilayah di Indonesia yang berpotensi terdampak tsunami akibat gempa di Rusia menurut BMKG.

|
Tangkapan layar Google Earth
KAMCHATKA - Foto Semenanjung Kamchatka yang diambil dari Google Earth hari Rabu, (30/7/2025). Gempa dengan magnitudo 8,7 mengguncang Kamchatka, Rusia bagian timur, pada hari Rabu, (30/7/2025), pukul 08.25 waktu setempat. Berikut adalah daftar wilayah di Indonesia yang berpotensi terdampak tsunami akibat gempa di Rusia menurut BMKG. 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 8,7 melanda pantai timur Rusia pada Rabu (30/7/2025) pukul 11.24 waktu setempat atau 06.24 WIB.

Gempa bumi terjadi sekitar 85 mil (136 kilometer) dari Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia pada kedalaman 19 kilometer, menurut USGS (Survei Geologi Amerika Serikat).

Dampak gempa tersebut diperkirakan akan dirasakan di beberapa wilayah di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami di sejumlah wilayah Indonesia pada Rabu (30/7/2025).

Dikutip dari Kompas.tv, BMKG mengimbau sejumlah wilayah di Indonesia waspada terhadap potensi tsunami pada Rabu, 30 Juli 2025.

Berikut wilayah-wilayah yang akan terdampak:

  • Kepulauan Talaud (Sulut): estimasi tiba 13.52 WIB 
  • Halmahera Utara (Malut): estimasi tiba 14.04 WIB 
  • Manokwari (Papua Barat): estimasi tiba 14.08 WIB 
  • Raja Ampat bagian Utara (Papua Barat): estimasi tiba 14.18 WIB 
  • Biaknumfor (Papua): estimasi tiba 14.21 WIB 
  • Supiori (Papua): estimasi tiba 14.21 WIB 
  • Sorong bagian Utara (Papua Barat): estimasi tiba 14.24 WIB 
  • Jayapura (Papua): estimasi tiba 14.30 WIB 
  • Sarmi (Papua): estimasi tiba 14.30 WIB 
  • Kota Gorontalo (Gorontalo): estimasi tiba 15.39 WIB 

BMKG mengimbau pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status "waspada" (seperti disebutkan di atas) untuk memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.

Warga diimbau untuk tetap tenang dan mempersiapkan sejumlah langkah berikut:

1. Pilih hotel siap tsunami 

Pastikan untuk memilih hotel yang telah memiliki sistem evakuasi jika tsunami terjadi. 

Beberapa hotel di Indonesia tak hanya dilengkapi sistem keamanan, tetapi juga dilengkapi bangunan anti gempa dan tsunami dan memiliki sertifikasi 'Tsunami Ready'.

Baca juga: Gempa Kamchatka Rusia: Fakta Lengkap, Dampak, dan Sejarah Kegempaan

Hotel-hotel semacam ini akan memiliki titik aman berkumpul jika tsunami terjadi. Pastikan Anda tahu rute-rute dan lokasinya setibanya di hotel. 

2. Siapkan tas dan isinya untuk hadapi bencana

Selalu siapkan tas kecil atau tas punggung berisikan identitas pribadi Anda termasuk paspor dan/atau fotokopi paspor, air mineral dalam botol isi ulang, serta perlengkapan P3K maupun obat-obatan pribadi, baju ganti, senter kecil, dan makanan ringan berenergi seperti cokelat.

Pastikan Anda mengemas tas ini ringan, jangan berlebihan membawa barang. Jika ada pengumuman segera ambil dan pakai tas tersebut. 

3. Rancang titik kumpul keluarga atau rekan perjalanan 

Kenali daerah sekitar saat berwisata. Perhatikan dan kenali daerah tinggi untuk berlari dari tsunami sampai jalur evakuasi. Rencanakan juga titik kumpul bila kebetulan anggota keluarga atau rekan perjalanan sedang terpisah jika bencana terjadi.

4. Ketahui tanda-tanda tsunami 

Tsunami biasanya diawali dengan gempa. Jadi jika terjadi gempa di area pesisir, Anda perlu waspada. 

Walaupun tak terasa gempa dan sekedar dataran yang terasa bergoyang, tetaplah berjaga-jaga. 

Terutama jika air laut menyurut hingga tampak dasar laut dan bunyi deru yang terdengar keras, ini adalah tanda-tanda tsunami akan datang.

Patuhi dan ikuti instruksi jika peringatan tsunami datang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Pengumuman juga biasanya diberikan melalui siaran terlevisi dan radio. 

5. Lari ke dataran tinggi

Saat tsunami datang, larilah ke dataran tinggi seperti bukit tertinggi.

Jauhi pantai secepat mungkin.

Jika tak memungkinkan untuk lari ke bukit, carilah gedung tinggi dan naiklah ke lantai teratas.

Setelah gelombang tsunami menerjang, jangan segera turun.

Tetaplah di tempat karena biasanya tsunami datang dalam beberapa gelombang susulan.

10 benda wajib saat bencana

Kembali pada Buku Saku dari BMKG, di sana disebutkan ada 10 hal yang harus disiapkan dan dibawa saat bencana terjadi. Benda-benda ini akan menjadi penyambung hidup di masa darurat.

Kesepuluh benda itu adalah sebagai berikut:

 1. Air minum untuk 3-10 hari ke depan

2. Makanan untuk jangka waktu yang sama

3. P3K

4. Obat-obatan pribadi

5. Lampu senter plus baterai

6. Radio dan bateriai

7. Uang dan dokumen kependudukan juga harta berharga

8.  Pakaian, jaket, dan sepatu

9. Peralatan seperti peluit, sarung tangan, selotip, pisau serbaguna, pelindung kepala, dan masker

10. Pembersih seperti handsanitizer, tisu basah, dan peralatan mandi. 

(Tribunnews.com/Falza/Hasanudin Aco) (Tribungorontalo.com) (Kompas.tv/Tri Angga Kriswaningsih)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan