Kamis, 7 Agustus 2025

Gempa di Rusia

Cerita Warga Gorontalo Utara di Tengah Peringatan Tsunami, Sebut Bukan Kejadian Pertama

Berikut cerita warga pesisir Gorontalo Utara di tengah peringatan dini tsunami. Sebut bukan kejadian yang pertama.

TRIBUNGORONTALO/JEFRI POTABUGA
TSUNAMI GORONTALO - Kondisi di Pantai Pohe Kecamatan Hulothalangi, Kota Gorontalo,Provinsi Gorontalo terpantau normal, Rabu (30/7/2025). Berikut cerita warga di tengah ancaman tsunami pasca gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudi 8,7 melanda Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pagi waktu setempat. 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 8,7 melanda Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pagi waktu setempat.

Gempa bumi ini berdampak langsung ke wilayah Indonesia dengan keluarnya peringatan dini tsunami.

Tsunami merupakan sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut.

Setidaknya ada 10 wilayah di Indonesia yang berpotensi dilanda tsunami pasca gempa dahsyat mengguncang Rusia.

Oleh karenanya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau sejumlah wilayah di Indonesia waspada terhadap potensi tsunami pada Rabu, 30 Juli 2025.

Berikut wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak:

1. Kepulauan Talaud (Sulut): estimasi tiba 13.52 WIB 
2. Halmahera Utara (Malut): estimasi tiba 14.04 WIB 
3. Manokwari (Papua Barat): estimasi tiba 14.08 WIB 
4. Raja Ampat bagian Utara (Papua Barat): estimasi tiba 14.18 WIB 
5. Biaknumfor (Papua): estimasi tiba 14.21 WIB 
6. Supiori (Papua): estimasi tiba 14.21 WIB 
7. Sorong bagian Utara (Papua Barat): estimasi tiba 14.24 WIB 
8. Jayapura (Papua): estimasi tiba 14.30 WIB 
9. Sarmi (Papua): estimasi tiba 14.30 WIB 
10. Kota Gorontalo (Gorontalo): estimasi tiba 15.39 WIB 

Baca juga: Tsunami Ancam Gorontalo hingga Sorong Usai Gempa M8,8 Kamchatka, Warga Cemas dan Mengungsi

Warga: Bukan yang Pertama

Silva Tomanto, warga Desa Ilodulunga Kecamatan Anggrek, pesisir Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengatakan peringatan dini tsunami bukan pertama kali terjadi.

Beberapa tahun lalu, dirinya pernah merasakan situasi di tengah-tengah ancaman tsunami.

Bahkan, kata Silva dia dan warga lainnya terpaksa mengungsi untuk sementara.

"Waktu beberapa tahun lalu ada juga peringatan tsunami, kami sampai mengungsi," katanya, dikutip dari TribunGorontalo.com, Rabu (30/7/2025).

Silva mengaku bersyukur karena  peringatan tsunami kala itu tidak pernah terjadi.

"(Dulu) alhamdulillah tidak terjadi," ucapnya.

Ia kini kembali berharap tsunami maupun gempa bumi tidak benar-benar terjadi.

Utun Dai, warga lain turut memberikan kesaksiannya.

Dirinya mengaku saat mendapatkan informasi terkait peringatan dini tsunami masih berada di tengah laut untuk mencari ikan.

Sehingga dirinya bergegas kembali ke pantai.

Ia menyebut ada beberapa warga masih berada di tengah laut hingga saat ini.

"Saat ini kami waspada, saya juga baru dari melaut, sementara warga yang lain masih berada di laut," ujarnya.

Kepanikan juga terlihat di sekolah-sekolah yang berada di pesisir Gorontalo Utara.

Para siswa langsung mendapatkan informasi soal peringatan dini tsunami dari guru.

"Kami tadi sekolah, guru sudah infokan adanya peringatan tsunami, sehingga yang berada di pesisir pantai untuk berhati-hati," ucap Arianti Da, seorang siswa SD.

Baca juga: BMKG: Gelombang Tsunami dari Gempa Kamchatka Sudah Capai Guam, Indonesia Waspada

Ada Warga Sudah Mengungsi

Sejumlah warga dari Kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, terpantau sudah mulai bergerak mengungsi.

Mereka mendatangi Markas Komando (Mako) Pangkalan TNI AL atau Lanal Gorontalo untuk berlindung.

Enti Biki mengaku panik saat mendapatkan informasi soal ancaman tsunami.

Ia bergegas membawa anak-anaknya ke tempat pengungsian.

"Panik masalahnya ada anak-anak, kalau kita orang tua kan cepat sekali mengungsi," katanya, dikutip dari TribunGorontalo.com.

Enti menyebut, ada lima kepala keluarga yang sudah berada di Lanal Gorontalo.

"Kalau saat ini, mungkin baru lima kepala keluarga yang mengungsi ke sini, tapi mereka masih balik ke rumahnya," katanya.

Penjelasan Gubernur Gorontalo

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail meminta warganya tidak perlu panik dengan potensi tsunami yang mengancam wilayah pesisir Gorontalo.

Ia menyebut, berdasarkan prakiraan BMKG bahwa akan terjadi kenaikan permukaan air laut kurang lebih 50 sentimeter.

Lokasinya berada di kawasan pantai Teluk Tomini termasuk di Gorontalo

Tsunami diperkirakan akan terjadi pada pukul 16.39 Wita.

"Saya meminta kepada seluruh warga masyarakat yang ada di sepanjang pantai Teluk Tomini untuk waspada tetapi tidak perlu panik,” tegas Gusnar, dikutip dari TribunGorontalo.com.

Gusnar melanjutkan, pihaknya sudah mengambil langkah mengantisipasi potensi tsunami.

Baca juga: Warga Leato Gorontalo Mengungsi Usai Peringatan Tsunami, Nelayan Hentikan Aktivitas Melaut

Antara lain terus berkoordinasi dengan BMKG guna memantau perkembangan tinggi permukaan air laut.

"Kami sudah menyiapkan posko di kantor Gubernur Gorontalo untuk memantau setiap perkembangan," tambahnya.

Terakhir, Gusnar tidak lupa mengajak warga masyarakat untuk meminta perlindungan kepada Sang Pencipta.

"Kita doakan semoga bencana ini tidak terjadi dan seluruh masyarakat selalu dalam lindungan Allah SWT," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Warga Ilodulunga Gorontalo Utara Sempat Panik Usai Peringatan Tsunami

(Tribunnews.com/Endra)(Tribungorontalo.com/Efriet Mukmin/Wawan Akuba/Herjianto Tangahu)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan