Minggu, 28 September 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Ragukan Pernyataan Polisi yang Sebut Arya Daru Bunuh Diri, Tetangga: Kok Bisa Rapi Gitu

Tetangga Arya Daru Pangayunan, Djadmiko (80), tak percaya korban meninggal karena mengakhiri hidup.

Dok. Pribadi Arya Daru/Tribunnews.com Rizki Sandi Saputra
DIPLOMAT KEMENLU TEWAS - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kiri). Polisi melakukan oleh TKP di kos Arya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Arya, yang merupakan Diplomat Muda Kemenlu, ditemukan tewas di indekosnya pada Selasa pagi, dalam kondisi kepala dilakban. Terbaru, pada Selasa (29/7/2025), polisi mengatakan Arya tewas karena bunuh diri. Pada Senin (7/7/2025) malam sebelum tewas, Daru sempat melakukan panggilan telepon dengan sang istri. Panggilan itu merupakan komunikasi terakhir Daru dengan istrinya. 

TRIBUNNEWS.com - Tetangga Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, meragukan pernyataan polisi yang menyebut korban tewas karena bunuh diri.

Menurut pria bernama Djadmiko (80) itu, tak mungkin Arya tewas karena mengakhiri hidup.

Sebab, saat ditemukan, jasad Arya dalam kondisi telentang di atas kasur dan diselimuti.

Arya juga ditemukan tewas dalam kondisi kepalanya terlilit lakban kuning.

Djadmiko pun mempertanyakan, jika benar Arya bunuh diri, tak mungkin melilit kepalanya sendiri dan jasadnya ditemukan dalam keadaan rapi.

Terlebih, Arya terlihat tidak pernah ada masalah ketika pulang ke Bantul.

Baca juga: 5 Respons Keluarga ADP soal Pernyataan Polisi: Hanya Ada 1 Ponsel, Kebenaran Akan Terungkap

"Ya kurang percaya lah (kalau Arya bunuh diri)" ujar Djadmiko, Selasa (29/7/2025), dilansir TribunJogja.com.

"Bunuh diri kok bisa nganu (melilitkan lakban di kepala) sendiri gitu, kok bisa rapi gitu. Dan sehari-hari di sini, enggak ada masalah," lanjutnya.

Diketahui, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengungkapkan Arya tewas tanpa ada keterlibatan pihak lain alias bukan karena dibunuh.

"Dari hasil pemeriksaan tersebut, disimpulan indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," jelas Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa.

Sementara itu, menurut pemeriksaan Labfor Polda Metro Jaya, Arya sudah memiliki niatan bunuh diri sejak 2013.

Hal ini diketahui dari pemeriksaan ponsel lama milik Arya yang ditemukan. Ponsel Arya itu terakhir kali digunakan pada 21 September 2022.

"Kami menemukan ada pengiriman email yang dimiliki atau digunakan oleh pengguna digital evidence. Alamatnya adalah ddaru_c@yahoo.com."

"Dikirim ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa, hingga dapat menyebabkan bunuh diri," urai anggota Labfor Ditsiber Polda Metro Jaya, Ipda Sadji Purwanto, dalam kesempatan yang sama, Selasa.

Email itu, kata Sadji, dikirim Arya dalam rentang waktu Juni-Juli 2013. Isinya terkait keinginan Arya untuk mengakhiri hidup.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan