Senin, 22 September 2025

Gempa di Rusia

Tsunami 50 Cm Imbas Gempa Rusia Tak Boleh Diremehkan, BNPB Ingatkan Efek Tsunami Jepang di Jayapura

Kapusdatin BNPB Abdul Muhari meminta warga tak meremehkan potensi tsunami di wilayah Indonesia Timur imbas gempa Magnitudo 8,7 di Kamchatka, Rusia.

Google Maps
JARAK GEMPA RUSIA - Jarak pusat titik gempa di Rusia dengan wilayah terdampak tsunami di Indonesia. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menegaskan potensi tsunami di lima provinsi di Indonesia yang diperkirakan akan setinggi 50 cm tak boleh diremehkan. Abdul Muhari lantas mengingatkan kembali soal efek tsunami Jepang akibat gempa berkekuatan 9,0 SR pada 11 Maret 2011 silam. Kala itu gempa 9,0 SR di Jepang turut mengakibatkan potensi tsunami dengan ketinggian 33 cm di wilayah Jayapura, Papua. Namun nyatanya tsunami dengan ketinggian di bawah 50 cm itu justru memakan dua korban jiwa. 

Warga juga diminta untuk menjauhi wilayah pesisir sampai BMKG benar-benar mencabut peringatan dini tsunami.

"Jadi jangan sampai ini terulang. benar-benar kita waspadai, kita kosongkan dulu daerah pantai supaya benar-benar kosong."

"Nanti setelah tsunami peringatan dini tsunami diakhiri oleh BMKG baru kemudian masyarakat beraktivitas seperti biasa," imbuhnya.

Tetap Jauhi Pantai Meski Gelombang Tsunami Pertama Telah Tiba

Sekretaris Utama BNPB, Rustian juga telah mengimbau masyarakat di lima provinsi tersebut untuk menjauhi pantai di satu jam sebelum dan dua jam setelah estimasi waktu tiba tsunami.

“Masyarakat di 5 provinsi sebagaimana disampaikan oleh Pak Daryono dari BMKG, agar diupayakan menjauhi pantai satu jam sebelum hingga dua jam setelah estimasi waktu tiba tsunami,” kata Rustian dalam konferensi pers BNPB hari ini, Rabu (30/7/2025).

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebut tsunami yang melintasi samudra itu biasanya gelombang terbesarnya tak terjadi di gelombang pertama.

Namun biasanya terjadi di gelombang ketiga, keempat, kelima dan waktu terjadinya bisa dalam periode jam.

Baca juga: Peringatan Potensi Tsunami, Pemkab Talaud Sulut Liburkan Sekolah

Jeda antar gelombang tsunami juga bisa mencapai satu hingga tiga jam lamanya.

Untuk itu, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk terus waspada dan tak hanya menjauhi pantai saat estimasi waktu tsunami tiba saja, tapi juga beberapa jam setelahnya.

"Karena untuk tsunami terutama tsunami yang melintasi samudra itu gelombang pertama tidak harus yang terbesar. Biasanya gelombang terbesarnya datang itu pada gelombang ketiga, gelombang keempat, gelombang kelima dan waktunya itu bisa periode jam."

"Jadi antara gelombang pertama dan gelombang kedua,  gelombang ketiga itu bisa durasi jedanya satu hingga 3 jam. Sehingga ini yang kita harus waspadai bahwa masyarakat tidak hanya menjauhi pantai pada saat estimasi waktu tsunaminya datang."

"Tetapi juga tetap harus menjauhi pantai sampai beberapa waktu setelah peringatan dini tsunami atau waktu tiba tsunami itu datang," jelas Abdul Muhari dalam keterangan persnya, Rabu.

Baca juga: Cerita Warga Gorontalo Utara di Tengah Peringatan Tsunami, Sebut Bukan Kejadian Pertama

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan