Langgeng Lintas Generasi, Toko Barang Antik Pasar Triwindu Tetap Eksis Tak Lekang oleh Waktu
Terletak di Jalan Diponegoro, Keprabon, Banjarsari, Surakarta, Pasar Triwindu merupakan pasar yang menjual barang antik,langka hingga bekas
Penulis:
timtribunsolo
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Tidak ada yang menduga bahwa pasar sederhana ini kelak akan menjadi salah satu destinasi wisata budaya terpenting di Solo.
Sejarah Pasar Triwindu mengalami perubahan signifikan selama masa penjajahan Jepang.
Kondisi ekonomi yang sulit pada periode tersebut memaksa banyak bangsawan dan masyarakat Solo untuk menjual benda-benda berharga mereka, termasuk koleksi seni dan barang antik, untuk bertahan hidup.
Inilah momen transformasi Pasar Triwindu dari pasar tradisional biasa menjadi pusat perdagangan barang antik.
Para bangsawan yang terpaksa melepas harta benda bersejarah mereka menjadikan pasar ini sebagai tempat transaksi yang penting.
Seiring waktu, para pedagang mulai membangun kios permanen, dan reputasi Pasar Triwindu sebagai tempat berburu barang antik mulai mengakar kuat.

Perubahan Besar di Awal Abad 21
Setelah puluhan tahun beroperasi dengan kondisi yang cukup sederhana, Pasar Triwindu mengalami transformasi besar pada era modern.
Pada Juli 2008, Pemerintah Kota Solo melakukan revitalisasi besar-besaran terhadap pasar bersejarah ini.
Program revitalisasi ini bukan sekadar renovasi fisik biasa.
Pemerintah Kota Solo bekerja sama dengan pihak Mangkunegaran untuk memastikan bahwa pengembangan pasar tetap mempertahankan nilai-nilai historis dan arsitektur tradisional Solo.
Desain bangunan baru mengikuti arsitektur khas di sekitar kota Solo, menciptakan harmoni visual dengan lingkungan istana dan bangunan bersejarah lainnya.
Dalam periode terkini, upaya pelestarian Pasar Triwindu mendapat dukungan signifikan dari pemerintah pusat.
Proyek revitalisasi kawasan Ngarsopuro yang mencakup Pasar Triwindu mendapat alokasi dana sebesar Rp 31,6 miliar dari Kementerian PUPR.
Proyek ini dimulai sejak Juni 2022 dan lingkup pekerjaannya mencakup fasad dan gapura dengan konsep wayang, revitalisasi Pasar Triwindu, pembangunan pedestrian dan perbaikan jalan lingkungan, sistem drainase, mural, kanopi, serta pemasangan lampu kawasan.
Salah satu perubahan paling signifikan adalah transformasi dari pasar satu lantai menjadi bangunan bertingkat dua.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.