Rabu, 24 September 2025

Langgeng Lintas Generasi, Toko Barang Antik Pasar Triwindu Tetap Eksis Tak Lekang oleh Waktu

Terletak di Jalan Diponegoro, Keprabon, Banjarsari, Surakarta, Pasar Triwindu merupakan pasar yang menjual barang antik,langka hingga bekas

mg/Kiki Ratnasari
BARANG ANTIK SOLO - Sepasang patung manten berdampingan di antara koleksi barang antik di sebuah kios di Pasar Triwindu, Kota Solo, Rabu (30/7/2025) 

Perubahan ini memberikan dampak positif langsung bagi para pedagang yang sebelumnya harus berdesak-desakan dalam ruang yang terbatas.

Kini mereka memiliki area yang lebih luas dan nyaman untuk menata dan memajang barang dagangan mereka.

Upaya pelestarian Pasar Triwindu melibatkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dengan komitmen anggaran yang konkret.

Pemerintah Kota Solo berperan sebagai fasilitator utama dalam program revitalisasi awal tahun 2008, tidak hanya menyediakan dana tetapi juga memastikan bahwa konsep pengembangan sejalan dengan visi pelestarian budaya kota.

Dukungan pemerintah pusat datang dalam bentuk investasi jangka panjang yang signifikan.

Kolaborasi dengan pihak Mangkunegaran juga menunjukkan komitmen untuk menjaga aspek historis pasar.

Keterlibatan keraton dalam proses revitalisasi memastikan bahwa nilai-nilai tradisional dan sejarah tetap terjaga di tengah modernisasi yang dilakukan.

Dari sisi pemerintah pusat, dukungan datang melalui berbagai program pengembangan pariwisata budaya.

Koleksi barang antik di Pasar Triwindu, Kota Solo
KOLEKSI BARANG ANTIK - Koleksi barang antik di Pasar Triwindu, Kota Solo, Rabu (30/7/2025)

Pasar Triwindu kini menjadi bagian dari rangkaian destinasi wisata budaya Solo yang dipromosikan dalam skala nasional, memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Hasil revitalisasi 2008 telah mengubah wajah Pasar Triwindu menjadi destinasi yang lebih nyaman dan menarik.

Bangunan bertingkat dua dengan arsitektur yang memadukan unsur tradisional Solo dan kebutuhan modern kini menjadi rumah bagi ratusan pedagang barang antik.

Para pengunjung dapat menemukan berbagai koleksi menarik mulai dari perabotan vintage, piring-piring antik bernilai seni tinggi, kursi dan lemari kuno, hingga benda-benda bersejarah lainnya.

Pasar ini tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga museum hidup yang menyimpan jejak peradaban masa lalu.

Fasilitas yang lebih baik pasca-revitalisasi membuat Pasar Triwindu semakin populer, tidak hanya di kalangan kolektor lokal tetapi juga wisatawan mancanegara yang tertarik dengan budaya dan sejarah Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa upaya pelestarian yang dilakukan telah berhasil menciptakan keseimbangan antara mempertahankan nilai historis dan memenuhi kebutuhan era modern.

Kini, Pasar Triwindu tidak hanya berperan sebagai pusat perdagangan barang antik, tetapi juga sebagai ruang edukasi informal tentang sejarah dan budaya Solo.

Setiap sudut pasar menyimpan cerita tentang masa lalu yang dapat dipelajari dan dinikmati oleh generasi mendatang.

Komitmen berkelanjutan dari pemerintah dan masyarakat untuk terus melestarikan Pasar Triwindu memastikan bahwa warisan berharga ini akan terus hidup dan berkembang.

Dengan demikian, pasar yang lahir dari sebuah peringatan 24 tahun pemerintahan ini telah menjadi saksi bisu perjalanan waktu Solo selama hampir satu abad.

 

(mg/Kiki Ratnasari)
Penulis merupakan peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan