Minggu, 28 September 2025

ASN Bikin Gaduh, Ada yang Mesum di Musala hingga Ditangkap Densus 88 

Heboh sepasang ASN di Rembang Jateng berbuat asusila di Musala hingga videonya viral dan dua ASN di Aceh ditangkap Densus 88.

Dok Kemenpar
KELAKUAN ASN - Ilustrasi ASN menggunakan seragam Korpri sedang upacara. Heboh sepasang ASN di Rembang Jateng berbuat asusila di Musala hingga videonya viral dan dua ASN di Aceh ditangkap Densus 88. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia aparatur sipil negara (ASN) sedang tidak baik-baik saja.

Publik dibuat gempar dengan kelakuan mereka yang bikin gaduh.

Pertama beredar video mesum sepasang ASN yang diduga dilakukan di sebuah musala.

Aksi tak senonoh itu diduga terjadi di Musala Desa Langkir, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Musala  juga dikenal dengan surau atau langgar merupakan ruangan atau tempat kecil yang digunakan untuk salat dan mengaji bagi umat Islam.

Dua ASN yang terlibat ternyata merupakan pegawai Puskesmas Pancur.

Selanjutnya, dua ASN di Aceh ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Selasa (5/8/2025).

Dua ASN yang diduga terlibat jaringan terorisme itu berinisial MZ alias KS (40) dan ZA alias SA (47). 

 

Densus 88 Tangkap 2 ASN di Aceh

Dua aparatur sipil negara (ASN) di Aceh ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Selasa (5/8/2025).

Dua ASN yang diduga terlibat jaringan terorisme itu berinisial MZ alias KS (40) dan ZA alias SA (47). 

"Informasi sementara memang benar, ada dua ASN di Aceh yang ditangkap oleh Densus 88 terkait terorisme, Polda Aceh hanya melakukan pengamanan saat penggeledahan,” kata Kabid Humas Polda Aceh, Joko Krisdiyanto.

Baca juga: ASN Dibekali Wawasan Keuangan Digital untuk Mencegah Investasi Bodong

Selain melakukan penangkapan, Densus 88 juga melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat aktivitas ataupun penyimpanan barang-barang yang berkaitan dengan tindak pidana terorisme.

Berdasarkan informasi, MZ merupakan ASN di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh.

Ia ditangkap saat berada di salah satu warung kopi di Banda Aceh.

Sementara ZA diketahui bertugas di Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh.

Ia diamankan tim Densus 88 di sebuah showroom mobil di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.

Hingga saat ini, Joko belum merinci lebih lanjut terkait dugaan keterlibatan kedua ASN itu.

“Untuk detailnya, kami masih menunggu laporan dari Kasatgaswil Aceh Densus 88. Terkait tindak lanjut dan proses hukumnya juga di Densus 88," kata Joko.

 

Wali Kota Banda Aceh Kaget soal 2 ASN Ditangkap Densus 88

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, mengaku terkejut atas informasi keterlibatan seorang ASN di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam jaringan terorisme.

"Jujur kita kaget. Tidak menyangka ada ASN terlibat terorisme," ujar Illiza, Selasa (5/8/2025).

BREAKING NEWS: Densus 88 Antiteror Tangkap Dua ASN Aceh, Diduga Terlibat Terorisme. FOTO Tim Densus 88 saat melakukan penggeledahan salah satu lokasi yang diduga tempat aktivitas terduga pelaku, Selasa (5/8/2025).
BREAKING NEWS: Densus 88 Antiteror Tangkap Dua ASN Aceh, Diduga Terlibat Terorisme. FOTO Tim Densus 88 saat melakukan penggeledahan salah satu lokasi yang diduga tempat aktivitas terduga pelaku, Selasa (5/8/2025). (DOK HUMAS POLDA ACEH)

Illiza menegaskan bahwa pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Ia menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum.

“Kami menghormati proses hukum yang berjalan, berikutnya kita menunggu informasi dan perkembangan lanjutan,” ujarnya.

Hingga saat ini, belum ada informasi lengkap dari kepolisian terkait identitas maupun peran terduga dalam jaringan terorisme ini. 

Namun dari laporan polisi, ASN inisial ZA (47) bertugas di Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh

ZA diamankan tim Densus 88 di sebuah showroom mobil di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.

Terpisah, Kakanwil Kemenag Aceh, Azhari membenarkan jika MZ yang ditangkap Densus 88 di salah satu warung kopi di Banda Aceh adalah ASN Kanwil Kemenag Aceh.

“Informasi ini berdasarkan surat pemberitahuan penangkapan dari kepolisian,” ujar Azhari.

Terkait sejauh mana keterlibatan MZ, Azhari mengatakan belum mendapatkan informasi apa pun.

Berdasarkan informasi dari rekan-rekan sejawatnya, MZ selama ini tampil normal saja di kantor.

Menurut dia, tidak ada gelagat yang berbeda dengan para ASN lainnya.

 

Sepasang ASN Nakal Berbuat Asusila di Musala Rembang

Jagat maya dibuat gempar dengan beredarnya video mesum sepasang aparatur sipil negara (ASN) yang diduga dilakukan di sebuah mushola.

Aksi tak senonoh itu diduga terjadi di Musala Desa Langkir, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Dua ASN yang terlibat ternyata merupakan pegawai Puskesmas Pancur.

Baca juga: Oknum ASN Otaki Penjualan Beras Oplosan di Mataram NTB, Modusnya Campur Beras Medium dengan Menir

Identitas keduanya mulai terkuak setelah video tak pantas itu viral dan ramai dibagikan di media sosial, khususnya TikTok.

Warganet pun ramai-ramai mengecam aksi amoral yang dinilai mencoreng nama baik institusi dan mencederai kesucian tempat ibadah.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Pancur, Kartiman, ikut terseret dalam pusaran kegaduhan ini.

Sejak video mencuat ke publik, ponsel pribadinya tak henti-hentinya dibanjiri pesan, telepon, dan permintaan klarifikasi dari masyarakat yang geram.

"Benar, sejak video itu beredar, saya menerima banyak sekali laporan dari warga. Langsung kami telusuri dan konfirmasi ke berbagai pihak," ungkap Kartiman kepada wartawan, Selasa (5/8/2025).

Hasil penelusuran menunjukkan bahwa pasangan dalam video tersebut memang ASN aktif yang bertugas di Puskesmas Pancur. 

Kini, keduanya tengah dalam proses pemeriksaan oleh instansi terkait, dan terancam dikenakan sanksi berat.

“Sanksi bisa sampai pemecatan, tergantung hasil pemeriksaan disiplin yang sedang berjalan,” imbuhnya.

Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi dunia birokrasi dan menjadi bukti bahwa pelanggaran etika dan moral bisa berdampak fatal terhadap karier seorang ASN.

Keduanya bukan pasangan suami istri.

Musala yang diduga menjadi lokasi peristiwa tersebut berada di wilayah tanah Desa Langkir, Kecamatan Pancur.

Baca juga: Profil Bupati Sragen, Kawasan Rumah Dinasnya Jadi Lokasi Video Mesum, Viral di Medsos

Kepala Desa Langkir, Supriyanto, juga membenarkan bahwa kabar ini telah menjadi bahan pembicaraan masyarakat.

Video yang menghebohkan ini diunggah oleh akun TikTok bernama Netizen Rembang.

Dalam video tersebut, terdapat tulisan yang berbunyi:

"Geger Geden Cah! Oknum PPPK & PNS diduga lagi ‘hahakhihek’ Dalam Musola. TKP Kecamatan Pancur."

Tulisan itu menyiratkan bahwa dua ASN diduga melakukan perbuatan tidak pantas di dalam musala.

Video tersebut kemudian viral dan menyebar luas di media sosial, memancing banyak komentar dari warganet.

 

Pemkab Rembang Panggil dan Periksa ASN yang Berbuat Asusila di Mushola

Menanggapi viralnya video tersebut, Pemerintah Kabupaten Rembang segera bergerak cepat.

Dua ASN yang diduga melakukan pelanggaran etika telah dipanggil untuk klarifikasi pada Senin (4/8/2025).

Pemanggilan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, karena keduanya merupakan pegawai di bawah naungan instansi tersebut.

Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, menyayangkan tindakan kedua ASN tersebut.

Ia menilai perilaku tersebut sangat tidak etis, apalagi dilakukan di tempat ibadah.

"Apa yang menjadi isu, apa yang menjadi temuan di lapangan itu nanti kita tindaklanjuti," kata Wabup Hanies.

Ia juga menegaskan bahwa proses klarifikasi dan pemberian sanksi akan dilakukan sesuai prosedur resmi yang melibatkan Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan Dinas Kesehatan.

"Soal sanksi nanti akan ditentukan melalui sidang etik dari Inspektorat, BKD, dan Dinas Kesehatan."

"Nanti klarifikasinya di Dinas Kesehatan, soalnya itu pegawai puskesmas," tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengonfirmasi bahwa laporan yang diterima oleh pihaknya sejauh ini memang sejalan dengan informasi yang beredar luas di media sosial.

"Sejauh ini sudah ada laporan-laporan temuan, namun harus divalidasi."

"Laporannya ya sama seperti yang viral di media sosial," jelasnya.

 

Dinas Kesehatan Klarifikasi Awal

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofi’i, menyampaikan bahwa pihaknya telah memanggil kedua ASN tersebut secara terpisah untuk dimintai keterangan.

Proses klarifikasi dilakukan sebagai langkah awal menyusul laporan yang diterima dari masyarakat, termasuk dari istri salah satu ASN.

"Ini langkah proaktif kami terhadap berita yang marak di medsos dan juga ada aduan kepada Pak Bupati. Kami melakukan klarifikasi dan pembinaan kepada yang bersangkutan," ujar dr. Ali.

Namun, ia belum bisa menyampaikan hasil pemeriksaan secara rinci karena proses masih berlangsung di internal instansi.

"Ini sifatnya masih awal, kami selaku pimpinan langsung ingin mengetahui informasi dari sumber beritanya."

"Informasi detailnya kami belum bisa menyampaikan karena masih proses dan kami tentunya taat dengan ketentuan. Kami juga menunggu arahan dari pimpinan," pungkasnya.

Baca juga: Warga Cemas dan Resah, Pelaku Asusila Beraksi di Siang Bolong di Poasia Kota Kendari

Kasus ini masih dalam proses penanganan oleh pemerintah daerah.

Semua pihak terkait, mulai dari Inspektorat, BKD, hingga Dinas Kesehatan, akan dilibatkan dalam sidang etik untuk menentukan sanksi terhadap kedua ASN tersebut.

Kasus dugaan tindakan asusila ini menjadi sorotan masyarakat Rembang.

Selain karena lokasinya yang berada di tempat ibadah, status para pelaku sebagai ASN turut memperkuat tuntutan publik agar ada tindakan tegas dan transparan


(tribun network/thf/TribunMedan.com/TribunBatam.com)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan