Minggu, 10 Agustus 2025

Sudewo Sudah Batal Naikkan PBB 250 Persen, Mengapa Warga Pati Tetap Mendemo sang Bupati?

Warga Pati tetap menggelar demonstrasi pada 13 Agustus 2025 mendatang meski Sudewo sudah membatalkan kenaikan PBB hingga 250 Persen. Mengapa?

Instagram.com/pemkabpati_
SUDEWO TETAP DIDEMO - Foto Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo diuntuh dari Instgaram @pemkabpati_, pada Kamis (7/8/2025). Warga Pati tetap menggelar demonstrasi pada 13 Agustus 2025 mendatang meski Sudewo sudah membatalkan kenaikan PBB hingga 250 Persen. Mengapa? 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Pati, Jawa Tengah, tetap akan menggelar demo, meski kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen sudah resmi dibatalkan oleh sang Bupati, Sudewo.

Sudewo telah resmi mengumumkan batalnya kenaikan PBB di Pati hingga 250 persen dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (8/8/2025).

Ia mengungkapkan pembatalan tersebut karena adanya protes dari warga.

"Mencermati perkembangan situasi dan kondisi, juga mengakomodasi aspirasi masyarakat yang berkembang, saya memutuskan kebijakan kenaikan PBB-P2 saya batalkan," kata dia, Jumat, dikutip dari Tribun Jateng.

Sudewo menjelaskan keputusannya itu diambil demi memperlancar perekonomian serta menjaga situasi di Pati agar tetap aman.

Dengan putusan tersebut, maka tarif PBB yang berlaku di Pati sama seperti tahun lalu.

Baca juga: Warga Tak Percaya Bupati Pati Sudewo Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen: Omon-omon, Penuh Kebohongan

Sudewo mengatakan, bagi warga yang sudah terlanjur membayar tarif PBB dengan menggunakan aturan yang sempat diterbitkannya tersebut, maka uang sisanya akan dikembalikan.

"Bagi yang sudah terlanjur membayar, uang sisa akan dikembalikan oleh pemerintah, akan diatur teknisnya oleh BPKAD dan kepala desa," jelas Sudewo.

Mengapa Warga Pati Tetap Gelar Demo?

Meski Sudewo sudah membatalkan kebijakan kontroversialnya itu, tetapi warga tetap bersikukuh akan menggelar demonstrasi di Alun-alun Pati pada 13 Agustus 2025 mendatang.

Menurut penasihat hukum Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Nimerodi Gulo, aksi demonstrasi tetap digelar warga karena Sudewo dinilai sebagai pimpinan arogan.

Selain itu, dia mengatakan demonstrasi yang dilakukan sebagai jawaban pernyataan Sudewo yang menyebut meski ada ribuan warga yang menuntut pembatalan PBB naik 250 persen, maka ia tetap bersikukuh dengan kebijakannya itu.

Pernyataan Sudewo itu sempat viral di media sosial.

"(Tanggal) 13 Agustus bukan sekadar bicara soal pajak. Kami hadir tanggal 13 untuk memenuhi undangan bupati yang minta 50 ribu orang datang."

"Kami hendak memperingatkan Bupati Sudewo, hentikan arogansimu dan karakter yang menurut warga sangat buruk sekali," tegasnya pada Jumat siang di depan posko donasi di depan Kantor Bupati Pati.

Gulo menganggap permintaan maaf Sudewo ke warga Pati atas kebijakan kenaikan PBB hanyalah omong kosong.

Menurutnya, pernyataan politikus asal Partai Gerindra itu kerap berubah-ubah.

Dia pun mengambil contoh ketika Sudewo menganggap menaikkan pajak agar pendapatan daerah naik bukanlah solusi yang baik karena menyengsarakan rakyat.

Adapun pernyataannya itu sempat disampaikan Sudewo dalam debat kedua Pilkada Pati pada 13 November 2024 silam.

Namun, nyatanya, Sudewo justru menjadi sosok yang menaikkan pajak bahkan hingga 250 persen.

"Saat Pilkada mengatakan tidak akan menaikkan pajak. Begitu naik bilang bukan saya yang menaikkan, saya hanya melaksanakan."

"Begitu sudah ditanggapi dia bilang ini untuk kepentingan masyarakat, macam-macam yang berubah-ubah," tutur Gulo.

Tuntut Sudewo Mundur 

KENAIKAN PBB 250 PERSEN - Warga tetap menganggap omongan Sudewo tentang pembatalan tarif PBB 250 persen itu hanya janji manis dan omong kosong.
KENAIKAN PBB 250 PERSEN - Warga tetap menganggap omongan Sudewo tentang pembatalan tarif PBB 250 persen itu hanya janji manis dan omong kosong. (Tangkapan Layar YouTube Tribunnews.com)

Terpisah, Koordinator Lapangan (Korlap) Penggalangan Donasi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, mempertanyakan pernyataan Sudewo yang membatalkan naiknya PBB di Pati.

Dia menuntut agar Sudewo menunjukkan ke publik lewat bukti tertulis.

Senada dengan Gulo, Teguh tidak percaya dengan pernyataan Sudewo karena pernyataannya semasa kampanye dan saat menjabat, berbeda, khususnya terkait pajak.

Teguh yang kadung sudah tidak percaya pun menyebut salah satu tuntutan pada aksi demonstrasi 13 Agustus 2025 mendatang adalah mendesak Sudewo mundur.

"Sekalipun benar pajak kembali diturunkan, kami akan tetap demo. Kami akan tetap penuhi Alun-Alun Pati tanggal 13 besok. Targetnya menurunkan Sudewo dari jabatan bupati," tegas dia.

Baca juga: Jejak Digital Bupati Pati Sudewo, Sawer Biduan hingga Undang Trio Srigala ke Acara Resmi

Teguh menilai kebijakan naiknya PBB hingga 250 persen adalah puncak dari kemarahan masyarakat Pati terhadap Sudewo.

Sehingga, direncanakan akan digelar aksi demonstrasi besar-besaran.

"Bukan hanya masalah pajak, ada arogansi dan lain-lain. Pajak hanya isu utama, ada persoalan lain di tata kelola pemerintahan Sudewo yang penuh keburukan. Artinya seperti itu. Pati hanya akan damai dan sejahtera kalau dia turun," tegas dia.

Teguh menegaskan, sampai kapan pun, pihaknya akan terus menuntut Sudewo dicopot dari jabatannya, bagaimana pun mekanismenya.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "BREAKING NEWS: Bupati Pati Sudewo Akhirnya Batalkan Kenaikan Pajak PBB-P2"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan