Tragisnya Kematian Prada Lucky: Dianiaya Pakai Selang oleh 16 Prajurit TNI, 4 Lainnya Gunakan Tangan
Nasib tragis menimpa Prada Lucky yang harus tewas di tangan 20 seniornya. Dia disebut dianiaya dengan cara dipukul menggunakan selang dan tangan.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kematian anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo (23), begitu tragis.
Pasalnya dia tewas setelah dipukul menggunakan selang oleh 16 prajurit TNI berpangkat Prajurit Satu (Pratu) hingga Letnan Dua (Letda) Infanteri.
Prajurit Dua atau Prada merupakan pangkat terendah dalam jenjang Tamtama di TNI.
Adapun pemberian pangkat Prada seperti Lucky diberikan setelah yang bersangkutan lulus dari Sekolah Calon Tamtama Prajurit Karier (Secata PK) Tahap I di Dodik Secata Rindam masing-masing Kodam selama empat bulan.
Setelah dilantik, para Tamtama lanjut pendidikan Tahap II Pendidikan Kejuruan sesuai kecabangan masing-masing.
Tak cuma itu, penganiayaan terhadap Prada Lucky masih dilakukan oleh empat prajurit lainnya berpangkat Pratu dengan menggunakan tangan kosong.
Dikutip dari Pos Kupang, penganiayaan yang dialami korban membuatnya sempat kritis dan dirawat di ruang ICU RSUD Aeramo, Kabupaten Nageke, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (4/8/2025).
Baca juga: Ancaman Sersan Mayor Christian Namo ke Penganiaya Anaknya Prada Lucky: Saya Kejar Sampai ke Mana pun
Tragis, dua hari kemudian, dia dinyatakan meninggal dunia.
"Bahwa memang benar telah terjadi pemukulan terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang dilakukan oleh beberapa orang seniornya," demikian isi laporan intelijen yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana pada Jumat (8/8/2025).
Kodam IX/Udayana pun turut merilis 20 pelaku penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Prada Lucky. Mereka adalah:
Daftar Pelaku Penganiayaan Pakai Selang
- Letda Inf Thariq Singajuru
- Sertu Rivaldo Kase
- Sertu Andre Manoklory
- Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
- Serda Mario Gomang
- Pratu Vian Ili
- Pratu Rivaldi
- Pratu Rofinus Sale
- Pratu Piter
- Pratu Jamal
- Pratu Ariyanto
- Pratu Emanuel
- Pratu Abner Yetersen
- Pratu Petrus Nong Brian Semi
- Pratu Emanuel Nibrot Laubura
- Pratu Firdaus
Daftar Pelaku Penganiayaan Pakai Tangan Kosong
- Pratu Petris Nong Brian Semi
- Pratu Ahmad Adha
- Pratu Emiliano De Araojo
- Pratu Aprianto Rede Raja
Lalu apa penyebab Prada Lucky sampai dianiaya sekeji itu?
Diduga akibat Penyimpangan Seksual
Menurut laporan dari Asintel Kasdam IX/Udayana, penganiayaan terhadap Prada Lucky karena korban diduga memiliki penyimpangan seksual.
Hal ini disebut bisa diketahui ketika ada staf Intel Yonif 834/WM melakukan pemeriksaan terhadap Prada Lucky pada Minggu (27/7/2025) pukul 21.45 WITA.
Setelah diperiksa, pada keesokan harinya, Prada Lucky sempat kabur dari markas dengan berdalih izin ke kamar mandi. Kemudian, salah satu anggota staf intel bernama Sersan Dua (Serda) Lalu Parisi Ramdani mengecek kamar mandi.
Ternyata, Prada Lucky tidak ada di tempat. Selanjutnya, Serda Lalu melaporkan kejadian tersebut ke Sersan Satu (Sertu) Thomas Desambris Awi untuk selanjutnya diteruskan ke Komandan Kompi (Danki) Letnan Satu (Lettu) Inf Ahmad Faisal.
Ahmad pun lantas memerintahkan anak buahnya untuk mencari Prada Lucky.
Pada Selasa (29/7/2025) sekira pukul 10.45 WITA, Prada Lucky ditemukan di salah satu rumah warga yang merupakan tempat ibu asuhnya tinggal.
Selanjutnya, pada Rabu (30/7/2025) sekira pukul 01.30 WITA, rumah jaga tempat Prada Lucky dan Prada Richard Junimton Bulan didatangi oleh empat orang personel TNI yaitu Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emanuel De Araojo dan Pratu Aprianto Rede Raja.
Baca juga: Keadilan untuk Prada Lucky, Anggota Komisi I DPR Minta Proses Hukum Tanpa Pandang Bulu
Mereka lantas dianiaya oleh keempat prajurit tersebut dengan tangan kosong. Adapun Prada Richard diduga juga memiliki penyimpangan seksual.
Usai dianiaya, pada Sabtu (2/8/2025), Prada Junimton menderita demam, sedangkan Prada Lucky mengalami muntah-muntah.
Setelah diperiksa, Prada Junimmton diperbolehkan pulang, sementara Prada Lucky harus dirujuk ke RSUD Aeramo karena menderita hemoglobin (Hb) rendah.
Sempat membaik pada 3-4 Agustus 2025, kondisi Prada Lucky justru menurun pada Selasa (5/8/2025). Bahkan sampai dipindah ke ruang ICU dan harus menggunakan ventilator untuk membantu pernapasannya.
Nahas, keesokan harinya, Prada Lucky dinyatakan meninggal dunia.
Ada Sejumlah Luka di Punggung dan Dada
Berdasarkan foto kondisi korban yang diperoleh Pos Kupang, terdapat luka mengering di seluruh punggung Prada Lucky.
Sementara, di dadanya dan perut Prada Lucky disebut adanya luka lebam. Dalam foto kondisi dada kiri korban ada luka lebam yang sudah membiru.
Diduga foto itu diambil ketika jenazah Prada Lucky akan dimandikan.
Ayah Prada Lucky Tuntut Keadilan
Ayah Prada Lucky, Chrisitan Namo pun menuntut keadilan atas kematian anaknya yang diduga dianiaya oleh seniornya tersebut.
Christian, yang juga merupakan anggota TNI berpangkat Sersan dan bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, mengatakan anaknya sempat curhat kepadanya yaitu sempat disiksa oleh senior di barak.
"Dia mengaku kepada dokter dipukuli oleh seniornya di barak," ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Baca juga: Kesaksian Keluarga Prada Lucky, Personel TNI di NTT Tewas Diduga Dianiaya Senior
Dengan kematian sang anak dengan cara tragis tersebut, Christian pun tak terima.
"Saya akan kejar pelakunya sampai ke mana pun. Anak saya sudah tidak ada, saya tuntut keadilan," tegasnya.
Ia mengatakan saat jenazah Prada Lucky diterima keluarganya, ada luka lebam di sekujur tubuh almarhum.
Tak cuma itu, ada pula luka yang diduga akibat sundutan rokok.
Christian pun menduga anaknya tewas akibat dianiaya sehingga mengakibatkan ginjalnya pecah dan mengalami paru-paru bocor.
Sebagian artikel telah tayang di Pos Kupang dengan judul "BREAKING NEWS: Anggota TNI Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya Senior"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Pos Kupang/Yuan Luluan/Alfons Nedabang)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.