Ratusan Eks Honorer RSUD Pati Akan Demo Sudewo: Kembalikan Pekerjaan Kami atau Turunkan Bupati!
Ratusan mantan pegawai honorer RSUD RAA Soewondo, akan ikut mendemo Bupati Pati, Sudewo. Tuntut kerja kembali atau melengserkan sang Bupati.
Mereka diberhentikan setelah dinyatakan tidak lolos dalam tes seleksi karyawan tidak tetap menjadi karyawan tetap RSUD RAA Soewondo Pati pada April 2025 lalu.
Ruha dengan tegas mengatakan, tes tersebut tidak adil dan penuh kecurangan.
Satu di antara indikasi kecurangannya yakni, tidak ada transparansi jumlah skor yang didapatkan peserta tes.
"Bagi saya tes itu tidak fair, karena saat pengumuman hasil tes, tidak jelas poin atau skornya. Hanya ada nama dan keterangan lolos dan tidak lolos," ungkapnya.
Ruha heran karena peserta tes yang mencontek jawabannya justru lolos.
Kemudian, yang paling membuatnya bertanya-tanya, ada seorang peserta tes yang dalam berita acara disebutkan lembar jawabannya diambil oleh panitia karena curang, justru lolos seleksi.
"Waktu itu tes adu daya ingat. Harusnya tidak boleh menulis apa pun, tapi dia menulis. Ketahuan sama pengawas, jawabannya diambil dan masuk berita acara, tapi dia malah lolos," beber Ruha.
Ruha memaparkan, dari total 220 orang yang jadi korban PHK, 10 di antaranya sudah 20 tahun mengabdi.
Selebihnya, punya masa kerja yang bervariasi, ada yang sudah 10, 12, 15, dan 18 tahun.
"Maka di sini kami menuntut untuk dipekerjakan lagi di RSUD. Kalau tidak, turunkan Pak Bupati. Kami 220 orang yang kena PHK ini, Insyaallah aksi tanggal 13 siap datang semua."
Baca juga: Warga Tak Percaya Bupati Pati Sudewo Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen: Omon-omon, Penuh Kebohongan
"Bahkan yang masih aktif kerja, yang TMT (Terhitung Mulai Tanggal)-nya belum sampai, dia nanti akan merelakan waktu untuk ikut terjun," tandasnya.
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu: Target Sudewo Lengser
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menegaskan, aksi unjuk rasa pada 13 Agustus 2025, tetap akan digelar.
Mereka tidak akan melunak meski Bupati Sudewo telah membatalkan kebijakan penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang berdampak pada kenaikan tarif PBB-P2 hingga 250 persen.

Koordinator Lapangan (Korlap) Penggalangan Donasi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto justru mempertanyakan pembatalan kenaikan PBB tersebut.
Ia seolah tak percaya dengan pernyataan Sudewo dan menyinggung janji kampanye sang Bupati.
Sumber: TribunSolo.com
5 Personel Brimob Pelindas Ojol Affan Belum Disidang Etik, Ini Penjelasan Polri |
![]() |
---|
Kawan Jadi Lawan, Yayak Gundul Eks AMPB Laporkan Temannya Sendiri Perkara Uang Donasi |
![]() |
---|
TNI AL Sebut Satu Regu Prajurit yang Merapat ke Gerbang DPR Jelang Demo Ojol Sedang Patroli Sektor |
![]() |
---|
Sosok Dudy Purwagandhi, Menteri Perhubungan yang Didesak Mundur oleh Driver Ojol |
![]() |
---|
Jelang Demo Ojol, Polisi Siagakan Penyekatan Lalu Lintas di Kawasan Patung Kuda Jakpus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.