Senin, 18 Agustus 2025

Gempa Bumi di Poso

Kodim Poso Kerahkan 2 Satuan Setingkat Peleton Bantu Korban Gempa M 6,0

Kodim 1307/Poso mengerahkan dua satuan setingkat peleton (SST) untuk membantu korban gempa magnitudo 6,0 yang mengguncang Poso.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Endra Kurniawan
HO/BPBD Poso
BANGUNAN AMBRUK - Bangunan ambruk akibat gempa magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu(17/8/2025). Kodim 1307/Poso mengerahkan dua satuan setingkat peleton (SST) untuk membantu korban gempa magnitudo 6,0 yang mengguncang Poso. 

Kebutuhan mendesak yang dilaporkan sementara adalah tenda dan obat-obatan untuk mendukung penanganan warga terdampak.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., juga telah mengintruksikan jajaran untuk segera mengambil langkah cepat. 

Melalui Kedeputian Bidang Penanganan Darurat, Kepala BNPB memerintahkan untuk berkoordinasi dengan unsur di daerah. 

Suharyanto juga memerintahkan segenap tim agar segera menuju ke lokasi kejadian untuk memberikan pendampingan, monitoring dan segala hal yang menjadi prioritas penanganan darurat.

"Analisa betul kondisi di sana. Kita segera masuk kesana," tegas Suharyanto dalam Siaran Pers BNPB pada Minggu (17/8/2025).

Baca juga: Gempa Bumi Landa Poso, Puluhan Orang Luka-luka, BPBD Catat Belasan Gempa Susulan

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari atau yang akrab disapa Aam menyatakan BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD setempat dan pihak terkait di tingkat kecamatan serta desa untuk melakukan pendataan, pemantauan, dan penanganan pascagempa. 

Ia mengatakan sebagai langkah kesiapsiagaan, masyarakat disarankan segera mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh, memastikan jalur evakuasi di rumah, sekolah, dan tempat kerja bebas hambatan, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting termasuk senter. 

Selain itu, Aam juga mengimbau warga untuk mematikan aliran listrik, gas, dan air jika diperlukan untuk mencegah risiko kebakaran atau kebocoran.

Sebagai penguat sistem peringatan dini, lanjut dia, masyarakat juga dapat membuat alarm darurat dari perkakas rumah tangga seperti panci atau kaleng bekas yang disusun atau ditumpuk ke atas. 

Jika terdapat guncangan dari aktivitas gempa bumi, kata Aam, maka perkakas itu akan terjatuh dan menimbulkan suara sebagai pertanda adanya bahaya.

"Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan," ungkap dia.

"Masyarakat diharapkan hanya mengikuti perkembangan informasi resmi dari BNPB, BMKG dan BPBD melalui kanal terpercaya, serta tidak terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Gita Irawan)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan