Selasa, 19 Agustus 2025

HUT Kemerdekaan RI

2 Pawai HUT RI di Lokasi Berbeda Wilayah Tasikmalaya Berakhir Ricuh, Dipicu Pemotor Berknalpot Brong

Dua pawai karnaval HUT ke-80 RI berakhir ricuh di lokasi berbeda wilayah Tasikmalaya. Diduga dipicu perselisihan pemotor dengan peserta pawai.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Nuryanti
TRIBUN PRIANGAN/JAENAL ABIDIN
PAWAI RICUH - Pawai karnaval HUT ke-80 RI di wilayah Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, berakhir ricuh, Minggu (17/8/2025). Dua pawai karnaval HUT ke-80 RI berakhir ricuh di lokasi berbeda wilayah Tasikmalaya. Diduga dipicu perselisihan pemotor dengan peserta pawai. 

TRIBUNNEWS.COM - Pawai karnaval memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) di dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, berujung ricuh.

Karnaval yang seharusnya digelar dengan suka cita dan meriah justru diwarnai aksi adu jotos oleh peserta pawai.

Bahkan sempat terjadi saling lempar batu dari beberapa kelompok yang terlibat.

Ironisnya, kericuhan dalam perayaan HUT ke-80 RI itu terjadi di dua lokasi berbeda.

Namun, keduanya sama-sama dipicu oleh pengendara motor yang memicu kesalahpahaman dengan peserta pawai.

Kota Tasikmalaya 

Insiden pertama terjadi di Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya pada Minggu (17/8/2025) pagi.

Awalnya, pawai berjalan lancar, tetapi setibanya di sekitar Simpang Tiga Kampung Cidoyang, dua kelompok warga terlibat baku hantam dan saling melempar batu sekira pukul 10.00 WIB.

Aksi bentrok melibatkan dua kelompok warga dari Kampung Cipapagan dan Kampung Tarikolot.

Akibatnya, sejumlah warga mengalami luka-luka dan menimbulkan kerusakan etalase kaca milik Ihsan (36) pedagang nasi yang pecah terkena lemparan batu.

Saat ditemui Tribun Priangan, Ihsan sedang berjualan di lokasi yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara.

Baca juga: Kisah Kevin Silaban, Paskibra di Humbahas Sumut Tetap Bertugas meski Ayah Meninggal, Terlihat Tegar

Pedagang nasi tutug oncom atau dikenal dengan istilah nasi TO itu tak menyangka menjadi korban bentrokan.

"Tempat jualan nasi TO (tutug oncom-red) ikut rusak, kaca hancur, atap asbesnya belah terkena lemparan batu," ungkapnya.

Seorang pemuda di sekitar lokasi menceritakan, kericuhan itu dipicu perselisihan peserta pawai dengan seorang pengendara motor.

"Awalnya ada ribut-ribut dengan pengendara sepeda motor. Terus jadi kericuhan," jelas pemuda yang enggan disebutkan namanya.

Ia juga terkena lemparan batu dengan luka di bagian wajahnya, akibat kejadian tadi pagi saat pawai.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan