Aksi Demonstrasi di Pati
Ahmad Husein Damai dengan Sudewo, Rekan Seperjuangan Tak Masalah, Tetap Dianggap Pahlawan Pati
Mulyati mengaku tidak mempermasalahkan damainya Ahmad Husein dengan Sudewo. Dia mengatakan Ahmad Husein tetap dianggap pahlawan Pati.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Lapangan (Korlap) Masyarakat Pati Bersatu (MPB), Mulyati, menyebut pihaknya tidak masalah ketika rekan seperjuangannya yakni Ahmad Husein berdamai dengan Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo.
Dia tidak mempermasalahkan ketika Ahmad Husein juga tak ingin dikaitkan lagi dengan segala aksi yang akan dilakukan terkait Sudewo.
Mulyati pun berterima kasih atas segala jasa yang telah dilakukan Ahmad Husein kepada masyarakat Pati.
Adapun Ahmad Husein merupakan sosok yang sempat viral beberapa waktu lalu ketika adu mulut dengan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pati, Riyoso, setelah donasi yang digunakan untuk kebutuhan aksi demonstrasi pada 13 Agustus 2025, diambil paksa oleh Satpol PP.
Selain itu, dia juga menjadi sorotan setelah meminta agar Sudewo mundur sebagai Bupati Pati saat aksi demonstrasi pada 13 Agustus 2025 lalu.
Baca juga: Sosok Teguh Istiyanto, Koordinator AMPB Menuntut Sudewo Dilengserkan Meski Ahmad Husein Berdamai
Kini, dirinya memutuskan untuk tidak ingin terlibat lagi dalam segala aksi yang dilakukan masyarakat Pati setelah menyatakan damai dengan Sudewo pada Selasa (19/8/2025).
Mulyati juga mengatakan tidak mengetahui alasan pasti terkait keengganan Ahmad Husein untuk terlibat kembali dalam segala aksi yang dilakukan masyarakat Pati.
"Kita membebaskan, kita justru sangat terima kasih sekali dengan adanya Husein. Dia sudah pahlawannya Pati."
"Tapi mungkin dia sudah mengundurkan diri untuk bergabung lagi dengan kami, kita juga tidak tahu, kita membebaskan," kata Mulyati dalam program Overview di YouTube Tribunnews, Rabu (20/8/2025).
Meski Ahmad Husein mundur, Mulyati mengatakan hal tersebut tidak menyurutkan masyarakat Pati untuk menggelar aksi lanjutan.
Lebih lanjut, Mulyati mengungkapkan pihaknya tidak hanya menuntut agar Sudewo lengser sebagai Bupati Pati.
Dia mengaku pihaknya juga berencana akan pergi ke Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, untuk menuntut agar Sudewo diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan barang dan jasa di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub) di Jawa Tengah.
KPK memang menyebut adanya dugaan Sudewo menerima aliran uang dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
Saat menggeledah kediaman Sudewo, penyidik KPK menemukan uang sebesar Rp3 miliar yang diduga merupakan hasil suap.
Namun, Sudewo membantah uang tersebut adalah hasil suap dan mengklaim merupakan gaji yang diterimanya sebagai anggota DPRD dan hasil usaha.
"Kita juga mendesak KPK, kita akan berangkat ke Jakarta mendesak KPK untuk mengusut tuntas Bupati Pati," ujar Mulyati.
Mulyati menuturkan hal tersebut akan dilakukan pada 2-3 September 2025. Dia mengatakan ada sekitar 1.000 massa yang akan pergi ke Jakarta.
"Jadi kita rencana berangkat (ke Jakarta) tanggal 31 Agustus. Lalu, 2-3 September 2025 akan audiensi menuntut KPK menindak kasus korupsi yang (diduga) dilakukan oleh Bupati Sudewo."
"Walaupun dia sudah mengembalikan hasil uang (dugaan) korupsinya itu, tapi kita tetap menuntut proses tindak pidananya itu," tegasnya.
Ahmad Husein Damai dengan Sudewo

Ahmad Husein sebelumnya mengaku sudah berdamai dengan Sudewo setelah melakukan panggilan video atau video call pada Selasa sore.
Buntut adanya perdamaian tersebut, Ahmad Husein mengatakan aksi lanjutan yang rencananya akan digelar pada 25 Agustus 2025 diklaim olehnya batal dilaksanakan.
Adapun pernyataan perdamaian ini hanya berselang sehari setelah Ahmad Husein sempat menyebut akan menggelar aksi lanjutan.
Bahkan, dia mengaku sudah melepaskan diri dan tidak ingin ikut campur terkait pengawasan hak angket yang dilakukan panitia khusus (pansus) dari DPRD Pati soal usulan pemakzulan Sudewo.
"Sudah batal (demonstrasi 25 Agustus 2025). Saya sudah tidak berkecimpung di sana lagi dan masyarakat sudah saya kasih tahu, (demonstrasi) 25 (Agustus 2025) batal," ujarnya, Selasa, dikutip dari Tribun Jateng.
Dia menuduh aksi yang dilakukan warga Pati sudah ditunggangi untuk kepentingan politik.
Baca juga: Jejak Digital Ahmad Husein, Sowan ke Rumah Jokowi hingga Berdamai dengan Bupati Pati Sudewo
Selain itu, Ahmad Husein menuding ada segelintir orang yang memanfaatkan dirinya untuk dijadikan alat politik tersebut.
Ia pun meminta maaf kepada warga Pati secara keseluruhan, aksi lanjutan akan dibatalkan.
"Pertimbangannya semakin saya lihat, orang-orang itu sudah melenceng jauh. Kayak-kayak ditunggangi politik."
"Kalau saya dari awal rill dari masyarakat. Intinya mohon maaf pada masyarakat. Masyarakat Pati Timur Bersatu menyatakan (tanggal) 25 (Agustus 2025) batal demo," jelasnya.
Lebih lanjut, Ahmad Husein mengatakan perdamaian yang dilakukan karena Sudewo dianggapnya sudah mengakomodir tuntutan warga terkait pembatalan kenaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
"Aku lebih suka pemimpin yang merangkul masyarakat dan Pak Sudewo sudah membuktikan," ujarnya.
Dengan komunikasi itu, Ahmad Husein juga menegaskan sudah tidak memiliki keinginan agar Sudewo lengser sebagai orang nomor satu di Pati.
"Iya (sudah tidak ada keinginan)," jelasnya.
Pada akhir pernyataannya, dia kembali menegaskan sudah berdamai dengan Sudewo.
"Intinya saya dengan Pak Sudewo sekarang baik-baik saja dan aspirasinya saya sudah diterima semua," pungkas Ahmad Husein.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "Aksi 25 Agustus 2025 Batal Digelar? Ahmad Husein Klaim Berdamai dengan Bupati Pati Sudewo"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.