Balita Tewas karena Cacingan Akut
Dokter Ungkap Keparahan Kondisi Raya Alami Cacingan, Infeksi Sudah Menyebar ke Paru-paru dan Otak
Raya, balita di Sukabumi yang meninggal karena cacingan mengalami kondisi yang sudah parah. Infeksi sudah menyebar ke paru-paru dan otak.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Garudea Prabawati
Cacing gelang berkembang biak di lingkungan tanah.
Telur cacing bisa masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi atau secara tidak sengaja tertelan saat tangan yang kotor masuk ke mulut.
Dalam kasus Raya, bocah itu diketahui tinggal di rumah panggung yang langsung berdiri di atas tanah tanpa lapisan semen atau aspal.
Raya pun terbiasa bermain di kolong rumah bersama ayam dan kotoran. Hal ini diduga menjadi pemicu bocah itu mengalami cacingan.
Saat anak bermain di tanah tanpa perlindungan, seperti alas kaki atau mencuci tangan setelahnya, potensi infeksi cacing sangat tinggi.
"Kalau melihat faktor lingkungannya, sangat mungkin dia tertular dari tanah. Bisa saja saat bermain, tangan menyentuh tanah yang mengandung telur cacing, lalu masuk ke mulut," beber Irfan.
Setelah telur cacing masuk ke tubuh, butuh waktu sekitar 2-3 minggu untuk menetas di dalam usus.
Namun, sebelum menjadi dewasa, telur akan melalui fase larva. Di fase ini, cacing dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, termasuk ke paru-paru, ginjal, hingga otak.
Irfan melanjutkan, kondisi yang dialami Raya sudah cukup parah lantaran infeksi sudah menyebar ke paru-paru dan otak.
"Dalam kasus ini, infeksi sudah menyebar ke paru-paru dan otak. Cacing ditemukan keluar dari hidung, artinya dia sudah mencapai saluran napas atau pencernaan bagian atas," tandasnya.
Baca juga: Pengakuan Kades di Sukabumi setelah Balita Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Ditegur Dedi Mulyadi
Lebih lagi, cacing di dalam tubuh bocah itu sudah tak terhitung jumlahnya.
"Sudah sangat terlambat saat sampai ke rumah sakit. Jumlah cacing dalam saluran pencernaannya sangat banyak," sambungnya.
Irfan menambahkan, Raya masuk RSUD R Syamsudin pada 13 Juli 2025 sekira pukul 20.00 WIB.
Raya menjalani perawatan intensif selama sembilan hari hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir pada 22 Juli 2025.
Dedi Mulyadi Ancam Beri Sanksi Desa
Buntut dari apa yang menimpa Raya, Dedi bakal memberi sanksi kepada pemangku kepentingan di Desa Cianaga.
Sumber: TribunSolo.com
Balita Tewas karena Cacingan Akut
Aksinya Viral, Awal Mula Painem Tegur Wisatawan yang Beli Pecel Keliling: Kasihan yang di Kios |
---|
Sosok Kepala SDIT di Bogor yang Diberhentikan Yayasan, Puluhan Wali Murid Demo Tolak Pemecatan |
---|
Viral Perangkat Desa di Grobogan Pamer Mobil Rekannya meski Gaji Rp2 Juta: Minta Maaf, Cuma Bercanda |
---|
Kades Cianaga Tak Khawatir Disanksi Dedi Mulyadi soal Balita Meninggal Cacingan: Sudah Maksimal |
---|
Sosok Pelaku Pembakar Mobil Kades di Trenggalek, Tak Terima Ditegur usai Bacok Kambing Tetangga |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.