Kamis, 21 Agustus 2025

Berita Populer Hari Ini

5 Populer Regional: Gempa M 4,9 Bekasi - Santri Tewas Sambil Peluk Al-Quran usai Ditikam Teman

Berikut rangkuman berita populer regional mulai gempa bumi di Bekasi hingga santri tewas dengan kondisi memeluk Al-Quran.

Kolase: Dok.BMKG, Tribun Jateng/Iwan Arifianto, YouTube Harian Surya, Instagram.com/andreli_48, dan Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai gempa bumi di Bekasi hingga santri tewas dengan kondisi memeluk Al-Quran. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/8/2025).

Gempar berkekuatan magnitudo 4,9 tersebut dirasakan warga Bekasi pada pukul 19.54 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap, gempa dipicu aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat.

Kemudian ada insiden pilu seorang santri tewas dengan kondisi memeluk Al-Quran di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan.

Santri berinisial MF (21) itu ternyata menjadi korban kekejaman teman sesama santri.

MF tewas ditikam pelaku dengan menggunakan sebilah parang.

Polisi masih mendalami kasus guna mengungkap motif di balik tewasnya MF.

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com:

1.BMKG Ungkap Gempa Bekasi Magnitudo 4,9 Dipicu Sesar Aktif Jawa Barat, Ini Penjelasannya

Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Kabupaten Bekasi Jawa Barat dan sekitarnya pada Rabu malam (20/8/2025) pukul 19.54 WIB. Gempa ini tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa episenter gempa berada di darat, tepatnya pada koordinat 6,52 Lintang Selatan dan 107,25 Bujur Timur, sekitar 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi. Kedalaman gempa tercatat 10 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust),” ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, dalam keterangan resmi.

BMKG mencatat bahwa gempa dirasakan cukup kuat di sejumlah daerah. Di Bekasi, intensitas getaran mencapai skala III–IV MMI, terasa nyata di dalam rumah hingga menyebabkan gerabah pecah, jendela berderik, dan dinding berbunyi.

“Meski dirasakan cukup luas, hingga kini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan,” tambah Daryono.

Baca selengkapnya.

2. Tolak Minum Kopi yang Disuguhkan, Nyawa Pria Ini Selamat dari Dukun Pengganda Uang di Pemalang

DUKUN PENGGANDA UANG - Sosok Ibin dukun pengganda uang yang membunuh pasangan suami-istri asal Pemalang menggunakan racun potas, Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (20/8/2025).
DUKUN PENGGANDA UANG - Sosok Ibin dukun pengganda uang yang membunuh pasangan suami-istri asal Pemalang menggunakan racun potas, Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (20/8/2025). (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

AE berhasil selamat dari upaya pembunuhan dukun pengganda uang Ibin (63) di Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

AE selamat karena menolak meminum kopi yang ditawarkan Ibin. Kopi tersebut telah dicampur dengan potas.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Pemalang AKP Johan Widodo, mengatakan bahwa kejadian yang menimpa korban berinisial AE terjadi setahun lalu.

"Ini sudah setahun lalu," kata Johan saat ditemui di Mapolda Jawa Tengah, Rabu (20/8/2025).

Peristiwa itu bermula saat tersangka mengajak korban bertemu di sebuah tempat.

Kemudian, korban diberikan kopi yang dicampur racun potas.

"Dia menolak kopi dari tersangka saat ritual," ujarnya.

Baca selengkapnya.

3. Ahmad Husein Dulu Garang Berani Semprot Pejabat, Kini Duduk Manis Dirangkul Bupati Sudewo

SOSOK AHMAD HUSEIN - (Kiri) Saat Ahmad Husein debat dengan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Riyoso, di depan kantor bupati, pada 5 Agustus 2025 dan (Kanan) Foto Ahmad Husein saat dirangkul Bupati Pati Sudweo.
SOSOK AHMAD HUSEIN - (Kiri) Saat Ahmad Husein debat dengan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Riyoso, di depan kantor bupati, pada 5 Agustus 2025 dan (Kanan) Foto Ahmad Husein saat dirangkul Bupati Pati Sudweo. (Kolase: Tangkap layar kanal YouTube Harian Surya dan Instagram.com/andreli_48)

Ahmad Husein menjadi salah satu sosok penting di balik aksi demo besar-besaran tolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen, di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada 13 Agustus 2025 lalu.

Ahmad Husein merupakan inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) yang berperan menggerakan massa untuk menggeruduk kantor bupati.

Ia bersama ratusan ribu orang mendesak Bupati Pati Sudewo agar lengser dari 'tahta' orang nomor satu di tanah Pati Bumi Mina Tani.

Beberapa hari sebelum didemo digelar, Ahmad Husein sempat viral gara-gara bersitegang dengan pejabat Pemerintah Kabupaten Pati.

Video garang Ahmad Husein berani berdebat dengan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Riyoso jadi bahan perbincangan.

Kala itu, Ahmad Husein tidak terima lantaran Riyoso mengerahkan anggota Satpol PP untuk menyita air mineral donasi warga yang disusun rapi di depan kantor bupati, pada 5 Agustus 2025.

"Tertibkan mengganggu ketertiban umum," ucap Riyoso, dengan tegas, dikutip dari kanal YouTube TribunJateng.

Baca selengkapnya.

4. Kronologi Kepala Bayi Putus saat Persalinan di Puskesmas Tapanuli Tengah, Dinkes Bantah Malapraktik

Ilustrasi bayi meninggal.
KEPALA BAYI PUTUS - Ilustrasi bayi. Peristiwa kepala bayi putus saat proses persalinan terjadi di sebuah puskesmas di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada Senin (18/8/2025). (Tribun Pekanbaru)

Viral di Facebook, akun bernama Uwiie Poetrysagita menuliskan kronologi kepala bayi putus ketika sang ibu melakukan persalinan di Puskesmas Pinangsori di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.

Dalam tulisannya tersebut, pengunggah menyebut peristiwa ini diduga merupakan malapraktik.

Malapraktik merupakan kelalaian atau kesalahan yang dilakukan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan medis sehingga memberikan kerugian bagi pasien.

"Tolong bantu share agar tidak ada korban lagi. Dugaan malapraktik di Puskesmas Pinangsori. Badan bayi tertinggal diperut ibunya," tulis pemilik akun tersebut, dikutip dari Tribun Medan, Rabu (20/8/2025).

Pemilik akun mengungkapkan pihak keluarga ingin meminta penjelasan dari Puskesmas Pinangsori terkait kronologi kepala bayi terputus saat dilahirkan.

Peristiwa ini pun dianggap sebagai kelalaian yang dilakukan oleh pihak puskesmas.

"Kami selaku pihak keluarga cuma mau tau kronologi yang sebenarnya, kenapa bisa kelalaian ini terjadi begitu mengenaskan sampai-sampai patah kepala dan jatuh ke lantai badan masih tersisa di dalam. Sungguh di luar nalar, apakah kakak kami jadi bahan malapraktik lagi," demikian tertulis dalam postingan akun tersebut.

Tuntutan ini disebut karena pihak puskesmas dianggap tidak pernah memberikan penjelasan apapun kepada pihak keluarga atas peristiwa yang terjadi.

Baca selengkapnya.

5. Santri di Kalsel Meninggal di Musala Sambil Peluk Alquran Usai Ditikam Rekan Sesama Santri

SANTRI TEWAS DITIKAM - MF (21) seorang santri pondok pesantren (ponpes) di Desa Matang Ginalon RT 04/02, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan tewas ditikam rekan sesama santri, Rabu (20/8/2025) dinihari sekitar pukul 03.00 Wita.
SANTRI TEWAS DITIKAM - MF (21) seorang santri pondok pesantren (ponpes) di Desa Matang Ginalon RT 04/02, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan tewas ditikam rekan sesama santri, Rabu (20/8/2025) dinihari sekitar pukul 03.00 Wita. (Kolase: Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene, Group Emergancy Barabai)

MF (21) seorang santri pondok pesantren (ponpes) di Desa Matang Ginalon RT 04/02, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan tewas ditikam rekan sesama santri, Rabu (20/8/2025) dinihari sekitar pukul 03.00 Wita.

Korban MF sempat mengucap takbir dan berlari menyelamatkan diri keluar kamar menuju Musala usai ditikam.

Namun sesampainya di musala korban terjatuh.

Seorang saksi menyebut, korban sempat berteriak takbir sebelum akhirnya terjatuh dan meninggal di dalam musala sambil memeluk Alquran. 

Korban ditikam saat tengah tertidur di kamar.
 
Tiba-tiba pelaku masuk dan langsung menyerangnya menggunakan sebilah parang.

Tusukan diarahkan ke bagian bawah rahang dan leher korban.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan