Jumat, 22 Agustus 2025

Balita Tewas karena Cacingan Akut

Penampakan Rumah Balita Raya, Kondisinya Tak Layak Huni sebelum Dibangun Warga

Berikut penampakan rumah Raya, balita yang meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing. Sebelum dibangun warga, rumah Raya tak layak huni.

Kompas.com/Riki Achmad Saepulloh
BALITA MENINGGAL CACINGAN - Potret kediaman rumah bocah Raya, berukuran 4x7 dihuni 4 orang. MCK berada di luar dan berdempetan dengan kandang ayam. Kamis (21/8/2025) 

Akan tetapi, pada kasus Raya, tingkat keparahan dan jumlah cacing yang ditemukan sudah sangat banyak.

"Kalau cacing sudah muncul saat buang air besar, biasanya sudah bisa ketahuan. Tapi dalam kasus Raya, cacingnya sudah besar-besar dan jumlahnya sangat banyak," ungkapnya.

Cacing gelang berkembang biak di lingkungan tanah.

Telur cacing bisa masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi atau secara tidak sengaja tertelan saat tangan yang kotor masuk ke mulut.

Dalam kasus Raya, bocah itu diketahui tinggal di rumah panggung yang langsung berdiri di atas tanah tanpa lapisan semen atau aspal.

Raya pun terbiasa bermain di kolong rumah bersama ayam dan kotoran. Hal ini diduga menjadi pemicu bocah itu mengalami cacingan.

Saat anak bermain di tanah tanpa perlindungan, seperti alas kaki atau mencuci tangan setelahnya, potensi infeksi cacing sangat tinggi.

"Kalau melihat faktor lingkungannya, sangat mungkin dia tertular dari tanah. Bisa saja saat bermain, tangan menyentuh tanah yang mengandung telur cacing, lalu masuk ke mulut," beber Irfan.

Setelah telur cacing masuk ke tubuh, butuh waktu sekitar 2-3 minggu untuk menetas di dalam usus.

Namun, sebelum menjadi dewasa, telur akan melalui fase larva. Di fase ini, cacing dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, termasuk ke paru-paru, ginjal, hingga otak.

Irfan melanjutkan, kondisi yang dialami Raya sudah cukup parah lantaran infeksi sudah menyebar ke paru-paru dan otak.

"Dalam kasus ini, infeksi sudah menyebar ke paru-paru dan otak. Cacing ditemukan keluar dari hidung, artinya dia sudah mencapai saluran napas atau pencernaan bagian atas," tandasnya.

Lebih lagi, cacing di dalam tubuh bocah itu sudah tak terhitung jumlahnya.

"Sudah sangat terlambat saat sampai ke rumah sakit. Jumlah cacing dalam saluran pencernaannya sangat banyak," sambungnya.

Irfan menambahkan, Raya masuk RSUD R. Syamsudin pada 13 Juli 2025 sekitar pukul 20.00 WIB.

Raya menjalani perawatan intensif selama sembilan hari hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir pada 22 Juli 2025.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kondisi Rumah Raya yang Meninggal akibat Cacingan di Sukabumi, Tak Layak Huni, Atap dan Lantai Bocor

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Dian Herdiansyah, Kompas.com/Riki Achmad Saepulloh)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan