Aksi Demonstrasi di Pati
Sudewo Penuhi Panggilan KPK, AMPB Kawal Dugaan Kasus Suap dan Minta KPK Tetapkan Tersangka
Bupati Pati Sudewo diperiksa KPK sebagai saksi kasus suap proyek DJKA, Rabu (27/8/2025). Diduga terima suap saat jadi anggota DPR periode 2019–2024.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Pati, Sudewo memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi dugaan kasus suap proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
Sudewo datang ke kantor KPK di Jakarta Selatan pada Rabu (27/8/2025) sekitar pukul 09.43 WIB.
Terlihat Sudewo mengenakan batik dan masker tanpa membawa berkas.
Di hadapan wartawan, Sudewo menegaskan dirinya hanya sebagai saksi.
“Memenuhi panggilan sebagai saksi,” ucapnya singkat.
Sebelumnya, Sudewo sempat mangkir dari panggilan pada Jumat (22/8/2025) lalu sehingga KPK menjadwalkan ulang pemeriksaan.
Dugaan kasus suap ini menyeret Sudewo saat menjabat sebagai anggota Komisi V DPR RI pada periode 2019-2024.
Sudewo diduga menerima suap sebesar Rp18,3 miliar terkait proyek pembangunan jalur ganda kereta api Solo Balapan–Kadipiro–Kalioso.
Pada tahun 2023 lalu, KPK menyita uang sekitar Rp3 miliar dari rumah Sudewo dalam pecahan rupiah dan mata uang asing.
Sudewo mengklaim uang tersebut berasal dari gaji DPR dan hasil usaha pribadi, bukan dari suap proyek.
Meski belum ditetapkan sebagai tersangka, KPK masih mendalami keterlibatan Sudewo dalam kasus ini.
Baca juga: Tutupi Wajah Pakai Masker, Bupati Pati Sudewo Irit Bicara Jelang Diperiksa KPK soal Korupsi DJKA
Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menerangkan pemeriksaan kali ini berkaitan dengan commitment fee dalam proyek pembangunan jalur kereta api.
Commitment fee adalah biaya komitmen yang dibebankan oleh pihak pemberi pinjaman (biasanya bank atau lembaga keuangan) kepada peminjam sebagai kompensasi atas kesediaan menyediakan dana, meskipun dana tersebut belum digunakan atau dicairkan.
“Sudewo merupakan salah satu pihak yang diduga menerima aliran commitment fee terkait proyek pembangunan jalur kereta,” tandasnya.
Kasus dugaan suap terungkap setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan di Semarang pada 11 April 2023 lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.