Rabu, 3 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Demo di Kalimantan Tengah 1 September 2025: Pesan Damai Uskup Palangka Raya, Vandalisme di Kotim

Update aksi demonstrasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) per Senin (1/9/2025) siang hari ini, pukul 14.00 WIB atau 15.00 WITA.

TribunKalteng.com/Herman Antoni
DEMO DI KALTENG - Dalam foto: Sejumlah organisasi mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kesatuan Rakyat Sipil Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kotawaringin Timur, Senin (1/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi demonstrasi kembali merebak di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

Update aksi demonstrasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) per Senin (1/9/2025) siang hari ini, pukul 14.00 WIB atau 15.00 WITA.

Demonstrasi di Kalimantan Tengah ini menjadi bagian dari gelombang aksi massa nasional yang dipicu reaksi atas berbagai situasi terkini, termasuk:

  • besarnya gaji dan tunjangan anggota DPR yang dinilai memicu kesenjangan sosial lantaran sebagian besar masyarakat Indonesia masih dihimpit kesulitan ekonomi.
  • tragedi tewasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21), setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) jenis Barracuda milik Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Metro Jaya di Jalan Penjernihan, Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025) malam.

Di Palangkaraya, aksi unjuk rasa Senin siang ini digelar di depan Gedung DPRD Kalteng yang terletak di Jl. S. Parman No. 2, Palangka dan diikuti oleh mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat sipil.

Selain Palangkaraya, aksi serupa juga berlangsung di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah, salah satunya Kotawaringin Timur (Kotim).

Pesan Damai dari Uskup Palangka Raya

Sejumlah tokoh agama menebarkan pesan damai jelang aksi demo di Palangka Raya, salah satunya adalah Uskup Palangka Raya, Romo Aloysius Sutrisnaatmaka.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Romo Aloysius mengungkapkan, usaha untuk menyuarakan keadilan dan kesejahteraan untuk rakyat perlu disampaikan dengan sebaik-baiknya.

"Jangan sampai ada hal-hal yang merugikan orang lain atau menyebabkan orang lain menderitaan," ungkap Romo Aloysius, diwartakan TribunKalteng.

Ia mengajak umat Katolik dan seluruh masyarakat di Kalimantan Tengah untuk menyampaikan pendapat dengan tara cara yang baik.

Baca juga: Demo di Kalimantan Selatan 1 September 2025: Mural Ibu Ana Viral, Ketua DPRD Kalsel Siap Temui Massa

"Marilah kita mengadakan gerakan yang sungguh membantu kita semua, sekaligus menjaga ketertiban dan kedamaian," lanjutnya.

Alloysius menambahkan, masyarakat perlu menjaga satu sama lain, sehingga kondisi masyarakat di Kalteng bisa semakin baik dan saling mengasihi.

"Marilah kita adakan gerakan yang memberikan kesejahteraan dan keadilan dengan cara yang sebaik-baiknya," tambahnya.

Vandalisme

Sementara itu, aksi demo di depan Gedung DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) pada Senin siang ini tidak hanya diwarnai orasi dan penyampaian aspirasi, tetapi juga aksi vandalisme.

Sekelompok orang mencorat-coret dinding dan tiang gedung dewan dengan menggunakan cat semprot.

Pantauan TribunKalteng di lokasi, bagian depan Gedung DPRD Kotim tersebut dihiasi tulisan berisi kritikan tajam dan umpatan.

Tulisan ini juga terlihat di tembok sepanjang Jalan Jenderal Sudirman yang tepat berada di depan gedung wakil rakyat tersebut.

Adapun coretan dibuat dengan pilox berwarna hitam, putih, merah, dan biru. 

DEMO DI KALTENG - Tulisan vandalisme di tembok sepanjang Jalan Jenderal Sudirman yang tepat berada di depan Gedung DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Senin (1/9/2025).
DEMO DI KALTENG - Tulisan vandalisme di tembok sepanjang Jalan Jenderal Sudirman yang tepat berada di depan Gedung DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Senin (1/9/2025). (TribunKalteng.com/Herman Antoni)

Ada beberapa coretan yang terlihat jelas, di antaranya “Dewan Pengkhianat Rakyat”, “Bubarkan DPRD”, “Sarang Koruptor Sampit”, serta kalimat bernada ejekan dan umpatan lain. 

Coretan ini pun semakin menambah panas suasana aksi massa yang sejak pagi sudah mulai timbul tensi.

Selain aksi vandalisme, massa juga sempat mengibarkan bendera bajak laut dari serial animasi One Piece. 

Bendera itu disebut sebagai simbol perlawanan terhadap apa yang mereka sebut sebagai bentuk ketidakadilan dan pengkhianatan wakil rakyat.

Sejatinya, aksi unjuk rasa di Kotawaringin Timur digelar secara damai oleh aliansi masyarakat dan mahasiswa.

Akan tetapi, ketegangan meningkat setelah sebagian massa nekat mencorat-coret fasilitas Gedung DPRD Kotim.

Imbauan DPN Gerdayak: Jangan Mudah Terprovokasi

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Pemuda Dayak Indonesia (Gerdayak), Yansen A Binti mengatakan, Ormas Dayak dan seluruh paguyuban di Kalimantan Tengag mengajak masyarakat bersama-sama menjaga ketertiban.

"Jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Yansen, saat menyampaikan sikap di Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (31/8/2025), dilansir TribunKalteng.

Yansen menyebut, menyampaikan aspirasi adalah hak warga negara. Namun, tidak perlu diiringi dengan tindakan anarkis.

"Apa pun alasannya, kalau disertai perbuatan anarkis, maka tujuan yang ingin disampaikan akan ternoda,” katanya.

7 Poin Tuntutan Rakyat akan Diteruskan kepada DPRD Provinsi Kalimantan Tengah

Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rimbun, mengungkap apresiasi atas penyampaian aspirasi yang berlangsung kondusif. 

Ia menegaskan, pihaknya sudah menerima tujuh poin tuntutan yang disampaikan para peserta aksi.

“Kami menyambut baik aspirasi dari mahasiswa maupun masyarakat. Tujuh poin sudah kami catat, dan sesuai kesepakatan, aspirasi ini akan kami teruskan ke DPRD Provinsi Kalimantan Tengah pada Rabu 3 September 2025,” ujar Rimbun, Senin, dilansir TribunKalteng.

Menurutnya, aspirasi yang masuk menjadi bahan penting bagi DPRD Kotim untuk berbenah kedepannya. 

“Ada kritik, saran, dan masukan yang kami terima. Ini jadi modal kami untuk evaluasi dan introspeksi. Kami akan melaksanakan fungsi sesuai sumpah janji saat dilantik pada Agustus 2024 lalu,” katanya.

Salah satu tuntutan yang disorot adalah percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. 

Rimbun menyebut DPRD Kotim akan ikut mendorong hal tersebut, baik di jalur kelembagaan maupun internal partai.

Meski demikian, ia juga menegaskan bahwa tidak semua poin masuk ranah DPRD kabupaten. 

“Beberapa kewenangan ada di provinsi maupun aparat kepolisian. Namun tetap kami sampaikan secara umum ke DPRD Kalteng. Sedangkan yang menjadi kewenangan kami, akan kami maksimalkan di tingkat daerah,” jelasnya.

DEMO DI KALTENG - Dalam foto: Sejumlah organisasi mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kesatuan Rakyat Sipil Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kotawaringin Timur, Senin (1/9/2025).
DEMO DI KALTENG - Dalam foto: Sejumlah organisasi mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kesatuan Rakyat Sipil Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kotawaringin Timur, Senin (1/9/2025). (TribunKalteng.com/Herman Antoni)

Adapun aksi demonstrasi Aliansi Kesatuan Rakyat Sipil Kotawaringin Timur yang digelar di depan Gedung DPRD Kotim, Senin (1/9/2025) berjalan tertib. 

Aksi tersebut tidak hanya diikuti mahasiswa dan pemuda, tetapi juga driver ojol dan elemen masyarakat dari berbagai desa yang ada di Kotawaringin Timur.

Pantauan di lapangan, massa aksi mulai berkumpul sejak pukul 09.00 WIB dan yang hadir kurang dari 100 orang. 

Jalannya aksi tetap terlihat cukup tertib. 

Peserta didominasi pakaian berwarna hitam, sambil membawa bendera merah putih dan sejumlah atribut lain, termasuk bendera bergambar bajak laut “One Piece”.

Aliansi ini juga diikuti oleh sejumlah organisasi mahasiswa seperti HMI, GMKI, GMNI, PMII, serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari STIE dan STIH Sampit.

Mereka menyuarakan keresahan yang dirasakan masyarakat.

Aparat kepolisian dari Polres Kotim turut dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi. 

Personel berjaga di sekitar gedung DPRD dengan dukungan kendaraan taktis, termasuk barracuda dari Korps Sabhara demi mencegah potensi gangguan keamanan selama aksi berlangsung.

Fordayak Ikut Bantu Kawal Aksi Bersama Aparat

Forum Pemuda Dayak (Fordayak) Kalimantan Tengah menegaskan akan membantu aparat mengawal aksi pada Senin (1/9/2025) hari ini agar berjalan dengan damai.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah sekaligus Ketua Fordayak (Forum Pemuda Dayak) Kalteng, Bambang Irawan.

“Momentum ini bagus. Kita, masyarakat Kalimantan Tengah, melalui ormas dan paguyuban, sudah bersepakat sama-sama menjaga ketertiban dan keamanan di provinsi ini,” ujar Bambang, dilansir TribunKalteng, Senin.

Bambang mengingatkan, aspirasi masyarakat sah untuk disampaikan, tetapi jangan sampai berujung pada tindakan anarkis.

“Silakan saja berorasi, menyampaikan pendapat, itu hak. Tapi yang ingin kita jaga adalah jangan melakukan perusakan,” tegasnya.

Ia juga menyinggung adanya potensi provokasi dari pihak luar.

“Saya ingatkan kepada provokator, jangan coba-coba. Mereka enak saja datang, bikin ribut, lalu pergi. Sementara kita orang lokal tinggal di sini, tidak ada tempat untuk lari. Maka kita harus menjaga tempat ini,” tambahnya.

Bambang memastikan, Fordayak tidak turun langsung dalam aksi, tetapi ada 200 orang anggotanya yang bersiaga di tiga titik bersama ormas lain.

Menurut Bambang, keberadaan ormas tersebut merupakan wujud implementasi falsafah Huma Betang, hidup bersama secara damai.

“Namun kalau ada yang ingin merusak Huma Betang, kita siap membela,” tandasnya.

(Tribunnews.com/Rizki A.) (TribunKalteng.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan