Jumat, 5 September 2025

Guru TK Rasakan Perlindungan Tanpa Batas: Octo Mobile dan Perisai Keamanan di Era Digital

Perkembangan era digital semakin melesat seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dari tahun ke tahun.

Tribunnews/Chrysnha Pradipha
NASABAH GURU TK - Seorang Guru TK, Andini Putri merasakan keamanan menggunakan layanan perbankan di era digital, Jumat (29/8/2025), Kantor Cabang CIMB Niaga Solo Manahan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Perkembangan era digital semakin melesat seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dari tahun ke tahun.

Menurut Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2025 menunjukkan penetrasi internet Indonesia mencapai 80,66 persen, setara dengan 229,4 juta jiwa pengguna, naik 1,16% dibandingkan tahun 2024 yang tercatat 79,50%. Pertumbuhan jumlah pengguna internet tahun 2025 dibandingkan 2024 adalah sekitar 1,16% atau sekitar 8 juta jiwa lebih banyak.

Keberadaan internet tidak hanya memengaruhi pola komunikasi dan interaksi sosial, tetapi juga berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi digital.

Laporan e-Conomy SEA 2024 yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia mencatat Gross Merchandise Value (GMV) sebesar $90 miliar, meningkat 13 persen dari tahun sebelumnya. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan GMV terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Lebih jauh, internet telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan. 

Lantas bagaimana keamanannya di tengah ancaman era digital?

Keresahan tersebut dirasakan seorang Andini Putri (33), seorang guru taman kanak-kanak di Solo yang menggunakan layanan mobile banking pada handphone androidnya.

Awalnya, ia hanya menggunakan satu mobile banking bernama Octo Mobile milik CIMB Niaga untuk kepentingan payroll alias menerima gajian.

Seiring waktu berjalan, ia seperti menemukan dunianya. Transaksi keuangan dengan beraneka produk layanan perbankan lengkap ia dapatkan setiap kali jemarinya menyentuh layar ponsel Android kesayangannya. 

Di sanalah ia mengendalikan dunianya, sebuah kerajaan finansial mini yang ia kelola dengan lembut dan, yang terpenting, dengan perasaan aman yang tak tergoyahkan.

Baca juga: CIMB Niaga Raih 5 Penghargaan Internasional di Asian Banking & Finance Awards 2025

“Semuanya berawal dari sebuah ‘keterpaksaan’,” ujarnya, tertawa ringan mengenang awal mula perjalanannya dengan CIMB Niaga, Jumat (29/8/2025). 

Perempuan kelahiran Jakarta yang hijrah ke Solo untuk mengikuti sang suami ini bercerita. 

Dari Cinta jadi Waspada

Dulu, rekening CIMB Niaga adalah sebuah keharusan bagi payroll di sekolah Taman Kanak-Kanak tempatnya mengabdi.

“Saya hanya ingin menerima gaji dengan lancar, tanpa embel-embel lainnya. Tapi siapa sangka, dari sana justru saya jatuh cinta.”

Cinta itu, menurutnya, bersemi bukan pada nama besar bank, tetapi pada sebuah karya teknologi bernama Octo Mobile. 

Aplikasi itu bukan sekadar portal untuk menerima gaji bulanan, ia telah menjelma menjadi sahabat karibnya, dompet digital yang selalu setia menemani setiap detik kehidupannya, dari membayar uang sekolah anak hingga berbelanja kebutuhan sehari-hari tanpa harus menyentuh dompet fisik.

“Bayangkan,” ujarnya dengan nada mendayu, penuh kekaguman. “Dunia keuangan saya seolah-olah dikurati dalam sebuah kapsul canggih nan elegan."

"Setiap kali saya membuka Octo Mobile, saya seperti memasuki sebuah galaksi pribadi di ujung jari. Notifikasi yang muncul bukan sekadar angka, tetapi cerita tentang setiap rupiah yang berjalan," ucap dia.

Fitur Financial Insights-nya adalah seorang penasihat bijak yang tak pernah lelah membisikkan laporan keuangan bulanan dengan grafik yang memukau mata. 

Sementara, fitur pembayaran tagihan adalah asisten pribadi yang dengan gesit dan tanpa keluh menuntaskan segala kewajiban sebelum waktunya habis.

Namun, di balik segala kemudahan dan keindahan itu, Andini menyadari satu hal: ia hidup di era di ancaman digital mengintai di setiap sudut maya. 

Berita tentang phishing, ransomware, dan kebocoran data adalah hantu yang kerap menghantui pengguna digital seperti dirinya.

“Kalau lihat berita kejahatan digital perbankan di mana-mana itu bikin takut. Sampai-sampai sempat ingin berhenti pakai m-banking aja,” keluhnya.

Berdasarkan laporan Lanskap Keamanan Siber Indonesia 2024 yang dirilis oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sepanjang tahun 2024 terdapat 2.487.041 aktivitas Advanced Persistent Threat (APT), 514.508 serangan ransomware, dan 26.771.610 serangan phishing.

lihat fotoLanskap Keamanan Siber Indonesia 2024
Lanskap Keamanan Siber Indonesia 2024 (Grafis Tribunnews/BSSN)

Ancaman siber tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mencakup manipulasi sosial yang dapat merugikan individu maupun kelompok.  

Di sinilah letak kekuatan sebenarnya Octo Mobile, sebuah fitur yang ia anggap sebagai benteng terakhir yang tak tergoyahkan bernama Autentikasi Biometrik.

“Saya sudah tidak ingat kapan terakhir kali mengetik PIN. Itu adalah ritual kuno,” katanya sambil memperagakan bagaimana jari telunjuknya dengan elegan menyentuh sensor sidik jari di ponselnya. 

Dalam sekejap, dunia keuangannya terbuka. 

“Rasanya… magis. Seolah-olah ponsel ini hanya mengenal saya. Ia adalah penjaga gawang yang paling setia, yang tak akan membiarkan siapapun, bahkan penyusup paling licik sekalipun, menembus pertahanannya," jelas Andini dengan bangga.

"Saya merasa aman, nyaman, dan yang paling utama, percaya diri. Rasa takut akan ancaman digital itu sirna, digantikan oleh keyakinan bahwa setiap transaksi saya dilindungi oleh teknologi yang jauh lebih cerdas dari para penjahat cyber.”

Bagi Andini Putri, data dan pernyataan ahli itu adalah penguat dari apa yang sudah ia rasakan setiap hari. 

“Saya bukan ahli teknologi. Saya hanya seorang guru TK yang mencoba bertahan di era digital. Tapi, perasaan aman itu nyata,” papar dia..

Keamanan di era digital memang sebuah tantangan, tetapi bagi Andini dan CIMB Niaga, itu adalah tantangan yang telah ditemukan jawabannya.

Saran Pemangku

Keyakinan yang dirasakan Andini bukanlah tanpa alasan. 

Dalam podcast YouTube Ngopi Ngapak 2.0 yang dipandu oleh Andy F. Noya, menghadirkan narasumber Ketua Komite Cyber Security Perbanas, Wani Sabu, dan Kepala OJK Purwokerto, Haramain Billady, berbagi edukasi penting tentang keamanan transaksi perbankan digital. 

Mereka menekankan perlunya kewaspadaan nasabah agar terhindar dari penipuan siber yang kian marak.

Wani Sabu menegaskan bahwa keamanan transaksi digital bukan hanya tanggung jawab bank, melainkan juga nasabah. 

“Jangan berpikir uang aman hanya karena disimpan di bank besar seperti BUMN atau BCA. Kedua belah pihak harus saling menjaga,” ujarnya. 

Ia menyarankan nasabah untuk tidak pernah membagikan informasi sensitif seperti kartu, token, PIN, atau kata sandi kepada siapa pun. 

What you have, seperti kartu, dan what you know, seperti PIN, jangan pernah diberikan ke orang lain,” tegas Wani.

Ia juga menyoroti pentingnya teknologi biometrik, seperti pengenalan wajah, yang kini digunakan untuk meningkatkan keamanan. 

“Biometrik itu melekat pada diri kita, tidak mungkin dipinjamkan,” katanya. 

Selain itu, Wani mengusulkan langkah tegas untuk memerangi penipuan dengan memblokir KTP pelaku kejahatan siber secara nasional. 

“KTP yang terindikasi penipuan harus masuk daftar hitam, sehingga pelaku tidak bisa membuka rekening atau mendapatkan kredit di mana pun,” jelasnya, merujuk pada disertasinya di bidang kriminologi.

Haramain Billady dari OJK Purwokerto menambahkan tiga langkah penting untuk mencegah penipuan digital. 

Pertama, nasabah harus selalu memeriksa ulang (double check) setiap informasi yang diterima melalui SMS, WhatsApp, atau telepon. 

“Pastikan itu legal dan logis. Jika ada yang meminta data diri, terutama lewat telepon, itu sudah mencurigakan,” ujarnya. 

Ia menegaskan bahwa lembaga keuangan resmi tidak akan meminta data sensitif melalui panggilan aktif.

Kedua, Billady menyarankan untuk tidak mudah membagikan informasi pribadi. “Jika kita yang menghubungi call center bank, itu beda cerita. Tapi jika ada panggilan masuk yang meminta data, itu patut diwaspadai,” tambahnya. 

Ketiga, jika terlanjur menjadi korban penipuan, ia menekankan pentingnya melapor secepat mungkin. 

“Segera laporkan ke bank atau ke laman IASC.ojk.go.id dalam waktu kurang dari tiga jam setelah menyadari penipuan. Jangan menunda hingga hari kerja atau merasa malu,” pesannya.

Baik Wani maupun Billady sepakat bahwa keamanan transaksi digital memerlukan kerja sama antara nasabah dan lembaga keuangan. “OJK bertugas memberikan rasa aman, tetapi nasabah juga harus memproteksi diri sendiri,” kata Billady. 

Benteng CIMB Niaga

Secara khusus, CIMB Niaga, dalam pernyataan resminya, mengungkapkan bahwa mereka telah menangani dan memitigasi ribuan upaya serangan siber setiap bulannya. Investasi mereka dalam teknologi Secure Socket Layer (SSL), Two-Factor Authentication (2FA) yang ditingkatkan, dan platform machine learning untuk deteksi penipuan telah membentuk sebuah ecosystem yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif dalam melindungi data dan aset nasabah.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan, platform digital unggulan CIMB Niaga, seperti OCTO Mobile dan OCTO Clicks, telah mengubah cara jutaan nasabah di seluruh Indonesia mengakses layanan perbankan

Selain memudahkan transfer dan pembayaran, kedua platform ini kini menyediakan fitur seperti pembukaan rekening digital, pengajuan pinjaman, investasi, serta solusi berbasis QRIS untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, melainkan tentang menyediakan layanan yang cepat, aman, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah,” kata Lani Darmawan, dalam sebuah pernyataan.

CIMB Niaga menjadi pelopor dengan mengintegrasikan Open Banking API, yang memungkinkan kerja sama erat dengan perusahaan fintech dan platform e-commerce. 

Inovasi ini memastikan pengalaman perbankan yang terhubung dan lancar bagi nasabah di berbagai ekosistem digital.

Keamanan transaksi menjadi fokus utama, dengan penerapan autentikasi biometrik, verifikasi dua langkah, dan program edukasi literasi digital untuk meningkatkan perlindungan nasabah di era perbankan digital.

Perayaan ulang tahun ke-70 ini menjadi momentum bagi CIMB Niaga untuk menegaskan perannya sebagai pelopor perbankan digital di Indonesia, sekaligus menunjukkan bahwa inovasi berkelanjutan adalah kunci masa depan industri keuangan nasional.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan