Remitansi di RI Cetak Rekor, Perbankan Diuntungkan
Surplus neraca pendapatan sekunder meningkat dipengaruhi kenaikan hibah dan remitansi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kinerja transfer uang dari Luar Negeri atau lebih dikenal dengan istilah Remitansi ke Indonesia mencetak rekor tertinggi di kuartal II-2025. Capaian ini dinilai akan menguntungkan bank-bank devisa yang beroperasi di dalam negeri.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan remitansi di Indonesia mencapai 4,25 miliar dolar AS pada kuartal kedua tahun ini. Nilainya meningkat dari kuartal sebelumnya di angka 4,16 miliar dolar aS. Bahkan remitansi di kuartal II-2025 tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah.
Bank Indonesia dalam laporannya menjelaskan bahwa kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal kedua tahun ini tetap terjaga. Defisit transaksi berjalan mencapai 3,0 miliar dolar AS atau setara 0,8 persen Produk Domestik Bruto (PDB) untuk periode April-Juni 2025.
Baca juga: Dorong Kemudahan Finansial PMI dan Diaspora, Remitansi Bank Mandiri Tembus Rp2 Triliun di 2024
Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, seiring dengan kenaikan pembayaran dividen dan bunga/kupon sesuai pola triwulanan.
Surplus neraca pendapatan sekunder meningkat dipengaruhi kenaikan hibah dan remitansi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
Menurut pandangan Billy Ibrahim Djaya, senior analis dari Shinhan Sekuritas Indonesia dengan tren Remitansi yang positif turut menjadi katalis poistif untuk kinerja bank-bank devisa yang beroperasi di dalam negeri.
Salah satu bank yang memiliki layanan Remitansi adalah Bank Woori Saudara (BWS). Anak usaha Woori Bank Korea ini memiliki layanan Remitansi yang termasuk ke dalam layanan Treasury & International Banking.
Billy melihat bahwa BWS juga menjadi salah satu bank yang mendapatkan keuntungan dari tren Remitansi yang terus meningkat pesat. Bukan hanya karena bank ini memiliki layanan tersebut tetapi juga memiliki posisi strategis terutama dalam konteks hubungan Indonesia dengan Korea Selatan.
“Indonesia dan Korea Selatan memiliki hubungan baik dalam hal perdagangan hingga investasi dan BWS merupakan anak usaha Woori Bank yang juga merupakan konglomerasi keuangan di sana, jadi hubungan G2G yang bagus serta dukungan dari induk akan semakin memperkuat posisi BWS di Indonesia” ujarnya.
Dari sisi Remitansi sendiri, Billy juga menjelaskan bahwa banyak pekerja migran asal Indonesia di Korea. Menurut berbagai sumber, per tahun 2024 setidaknya ada lebih dari 10.000 PMI yang diberangkatkan ke Negeri Ginseng.
Sementara itu, sebanyak 61.000 Warna Negara Indonesia (WNI) terdaftar sebagai diaspora di Korea Selatan tahun lalu. Mayoritas dari jumlah tersebut atau setara 90 persen memiliki status sebagai PMI.
“Dengan banyaknya PMI di Korea Selatan dan posisi strategis yang dimiliki oleh BWS serta produk yang dimiliki, bank bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendongkrak kinerja lini bisnis treasury dan international bankingnya” pungkas Billy.
Transfer Online Pending? Ini 3 Langkah Anti Panik Agar Uang Tetap Aman |
![]() |
---|
Disebut Gelapkan Dana Perusahaan untuk Perawatan Kecantikan, Eks Karyawan Ashanty Klarifikasi |
![]() |
---|
Saldo Aman Meski Transaksi Pending, Ini Solusinya! |
![]() |
---|
Mahrani Tega Tembak Teman saat Bonceng Istri hingga Tewas Gegara Diejek Pinjam Rp100 Ribu |
![]() |
---|
5 Populer Regional: Program Dedi Mulyadi Sisihkan Rp1.000 per Hari - Yai Mim Nangis Merasa Difitnah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.