Senin, 8 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Hari Ini, Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Demo Lanjutan di Depan Gedung DPRD Kota Solo

Aliansi BEM Solo Raya mengumumkan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat Kota Solo untuk mengikuti aksi massa pada Senin (1/9/2025) siang ini.

Instagram/bem_sr
DEMO DI SOLO - Ajakan Aliansi BEM Solo Raya. Mahasiswa di Kota Solo, Jawa Tengah akan kembali menggelar aksi demonstrasi lanjutan pada Senin (1/9/2025) hari ini sebagai bentuk solidaritas terhadap kematian Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas kendaraan taktis Barracuda di Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswa di Kota Solo, Jawa Tengah akan kembali menggelar aksi demonstrasi lanjutan bentuk solidaritas terhadap kematian Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas kendaraan taktis Barracuda di Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025) lalu.

Aksi lanjutan ini akan digelar di depan Gedung DPRD Solo, Senin (1/9/2025) siang. 

Ada mahasiswa dari empat kampus yang akan mengikuti aksi ini, yakni Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Negeri Surakarta (UNSA), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Universitas Slamet Riyadi (UNISRI).

Selain empat kampus tersebut, sejumlah organisasi eksternal kampus juga akan terlibat di antaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), hingga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Sementara, Aliansi BEM Solo Raya (BEM SR) telah mengumumkan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat Kota Solo untuk mengikuti aksi massa pada Senin (1/9/2025) siang hari ini.

Ajakan tersebut disampaikan lewat unggahan di media sosial Instagram, @bem_sr, Senin dini hari, dengan tajuk Solo Raya Menggugat.

Aksi akan dimulai pada pukul 13.00 WIB.

Aliansi BEM Solo Raya menyatakan aksi ini merupakan tuntutan demi perbaikan atas keresahan yang dirasakan masyarakat Surakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

"Menyikapi situasi dan kondisi negara Indonesia saat ini, kita selaku elemen masyarakat Surakarta menyatakan sikap untuk mengajak seluruh elemen masyarakat Solo Raya untuk bisa hadir saat aksi massa tanggal 1 September 2025 di DPRD Kota Surakarta," kata perwakilan Aliansi BEM Solo Raya, dalam sebuah unggahan video.

"Kita merasakan keresahan bersama, saat ini perlu adanya tuntutan yang akan mengubah tatanan negara kita, di Kota Surakarta terutama, dan untuk negara kita, Indonesia," tambahnya.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa telah menggelar unjuk rasa solidaritas kepada mendiang Affan Kurniawan di Bundaran Gladag, Kota Solo pada Sabtu (30/8/2025) sore.

Baca juga: Sosok Rheza Sendy Pratama, Mahasiswa Amikom Yogyakarta Meninggal saat Demo

Mereka berasal dari tiga universitas, Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Islam Negeri (UIN) dan Universitas Slamet Riyadi (UNISRI).

Aksi ini diawali dengan long-march dari parkiran Benteng Vastenberg Solo dilanjutkan salat jenazah untuk mendiang Affan.

Demonstrasi ini berlangsung dengan damai, tanpa penjagaan aparat.

Aksi unjuk rasa mahasiswa itu pun ditutup dengan menyalakan lilin serta tabur bunga.

Kemudian, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.

800 Orang Ikut Aksi

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS, Muhammad Faiz Zuhdi, mengungkap, setidaknya akan ada 800 orang yang hadir dalam aksi siang nanti.

Zuhdi juga mengungkap langkah antisipasi mencegah kericuhan, salah satunya dengan memakai almamater kampus masing-masing.

Selain itu, Zuhdi menambahkan, mahasiswa sepakat untuk mundur jika sudah mulai timbul bibit-kericuhan.

“Mungkin sekitar delapan ratusan. Kalau kita tetapkan pakai almamater. Kalau memang nanti saat aksi massa ada yang ricuh, ada yang tidak sesuai rencana, kita langsung mundur,” kata Zuhdi.

TNI Berharap Penyampaian Aspirasi Berlangsung Kondusif

Dandim 0735/Solo Letkol Inf Fictor J. Situmorang memastikan pemerintah bersama TNI dan Polri terbuka dengan segala bentuk penyampaian aspirasi.

Ia pun berpesan dalam penyampaian ini dapat menjaga kondusifitas.

“Pada prinsipnya Pemerintah Kota Solo memberikan izin kepada masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat ataupun unjuk rasa untuk tetap bisa melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik dengan norma yang ada dipatuhi semua aturannya,” tutur Fictor.

Ia berharap, tidak ada tindakan-tindakan yang melanggar hukum dalam menyampaikan aspirasi ini.

Dengan begitu, tidak perlu ada kerugian yang harus diderita masyarakat.

“Tidak ada kekerasan anarki atau pun pengrusakan. Kita berharap semua masyarakat hidup dengan aman tenang. Semua fungsi bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Demo di Solo Sempat Ricuh, Gedung DPRD Kota Solo Terbakar

Jalannya aksi demonstrasi di Kota Solo sempat diwarnai kericuhan dengan pengrusakan pada sejumlah fasilitas umum, dan salah satu puncaknya adalah terbakarnya Gedung DPRD Kota Solo pada Sabtu (30/8/2025) malam. 

Kebakaran terjadi sekitar pukul 22.00 WIB dan dengan cepat melahap sebagian besar bangunan yang berada di kompleks DPRD Solo.

Pasca-insiden ini, aktivitas sekretariat DPRD Kota Solo bakal dialihkan sementara ke ruang perpustakaan dan basement gedung dewan.

Sebelum insiden kebakaran tersebut, ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya rekan mereka, Affan Kurniawan, yang tewas setelah dilindas mobil rantis milik Brimob pada Kamis (28/8/2025) di Jakarta.

Aksi dimulai pukul 13.00 WIB, saat para driver ojol berkumpul di Plaza Stadion Manahan Solo.

Demonstrasi di Solo merupakan bagian dari gelombang aksi massa nasional, buntut penolakan gaji dan tunjangan anggota DPR RI yang dianggap tidak berpihak pada rakyat dan tragedi tewasnya Affan Kurniawan.

(Tribunnews.com/Rizki A.) 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul 800 Massa Bakal Gelar Aksi Lanjutan di Depan Gedung DPRD Kota Solo, Sepakat Mundur Jika Ricuh

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan