Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Pesan Sultan HB X untuk Pemerintah soal Aksi Unjuk Rasa
Sempat temui massa yang berdemo di Mapolda DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X kini beri pesan kepada pemerintah soal aksi demonstrasi.
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan saran untuk para pemimpin daerah saat menghadapi para demonstran.
Mengingat sejak 29 Agustus 2025 lalu, masyarakat di berbagai wilayah Indonesia termasuk Yogyakarta menggelar demonstrasi.
Aksi unjuk rasa digelar sebagai bentuk protes terhadap kondisi demokrasi di Tanah Air belakangan ini.
Sri Sultan meminta para pimpinan mengedepankan rasa saat menghadapi demonstran.
Menurut sang Raja ke-10 Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, kepala daerah harus bisa mengondisikan aspirasi para demonstran dengan mengedepankan rasa, bukan hanya pikiran.
"Kalau aspirasinya memang seperti itu ya kita conditioning-kan bagaimana sebaiknya pimpinan-pimpinan daerah ini bisa memberikan sosialisasi atau punya sikap-sikap yang memang adu rasa, tidak sekadar apa yang dia pikirkan tapi apa yang harus dia rasakan," kata Sri Sultan di Kompleks Kepatihan DIY, Minggu (31/8/2025) malam.
Sri Sultan menilai, cara tersebut jauh lebih baik diimplementasikan saat menghadapi aksi massa.
"Saya kira itu jauh lebih baik. Kalau masyarakat kita ini kan gitu kadang apa yang kita rasakan, bukan apa yang kita pikirkan," tutur Sri Sultan.
Sebelumnya, pada Jumat (29/8/2025) malam sekitar pukul 22.40 WIB, Sri Sultan sempat datang ke lokasi demo di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) DIY.
Massa menggelar aksi solidaritas menyusul insiden yang menewaskan seorang pengemudi atau driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21).
Affan meninggal dunia setelah tertabrak kendaraan taktis Brigade Mobil (Rantis Brimob) yang hendak membubarkan kericuhan demo buruh di Kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8/2025) malam.
Baca juga: Gubernur Sulsel Peluk Demonstran, Dedi Mulyadi Nyaris Diamuk Massa, Sri Sultan ke Markas Polisi
Ribuan buruh dari berbagai konfederasi, termasuk Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh, memulai aksi damai bertajuk HOSTUM (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta Pusat.
Para demonstran menyuarakan tuntutan soal kenaikan upah minimum, penghapusan sistem outsourcing, dan penolakan kenaikan tunjangan DPR.
Awalnya, aksi berjalan damai namun begitu malam tiba, terjadi kericuhan massa hingga ke kawasan Pejompongan, Jakarta.
Saat menemui massa di depan Polda DIY pada Sabtu (30/8/2025) dini hari sekitar pukul 01.20 WIB, Sri Sultan turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.