Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Demo di Kalsel: Viral Adab Mahasiswa ke Polisi, Ketua DPRD Siap Mundur Jika Ada Tambang di Meratus
Massa aksi di depan Gedung DPRD Kalsel ditemui langsung oleh Ketua DPRD Kalsel Supian HK dan Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Simak serba-serbi aksi demonstrasi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang digelar pada Senin (1/9/2025) siang kemarin.
Aksi unjuk rasa digelar di Gedung DPRD Kalsel yang terletak di Jalan Lambung Mangkurat No. 18, Kertak Baru Ulu, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin.
Demo pada Senin siang hingga sore kemarin bertajuk Rakyat Kalsel Melawan dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, seperti mahasiswa, buruh, ojol, hingga kelompok masyarakat sipil.
Mereka tergabung dalam Aliansi Kalsel Melawan.
Para mahasiswa berasal dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban), Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Politeknik Negeri Tanahlaut (Politala) dan sejumlah kampus lainnya.
Massa aksi di depan Gedung DPRD Kalsel ditemui langsung oleh Ketua DPRD Kalsel Supian HK, anggota DPRD Kalsel Gusti Iskandar, dan Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha.
Demonstrasi di Kalimantan Selatan ini menjadi bagian dari gelombang aksi massa nasional yang dipicu reaksi atas berbagai situasi terkini, termasuk:
- besarnya gaji dan tunjangan anggota DPR yang dinilai memicu kesenjangan sosial lantaran sebagian besar masyarakat Indonesia masih dihimpit kesulitan ekonomi.
- tragedi tewasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21), setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) jenis Barracuda milik Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Metro Jaya di Jalan Penjernihan, Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025) malam.
Selain itu, massa aksi demo ini menyuarakan penolakan terhadap usulan pemerintah tentang penetapan Taman Nasional Meratus karena dinilai merugikan masyarakat adat.
Aksi demo yang digelar Aliansi Kalsel Melawan di depan Gedung DPRD Kalsel yang berlangsung Senin kemarin berjalan dengan tertib dan damai.
Sebelum membubarkan diri, bahkan massa aksi membersihkan sampah di lokasi.
Baca juga: 4 Laporan ke Prabowo soal Demo Rusuh di Berbagai Wilayah: Truk Berisi Petasan hingga Mafia
Komitmen Ketua DPRD Kalsel Supian HK: Mundur Jika Ada Tambang di Meratus
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Adi Jayadi mengungkapkan, Ketua DPRD Kalsel Supian HK berjanji akan melakukan dialog dengan DPR RI dalam waktu 10 hari ke depan demi menyampaikan tuntutan massa aksi.
Bahkan, Supian HK menyatakan komitmennya dengan mempertaruhkan jabatannya.
Dikutip dari Banjarmasinpost.co.id, Adi menyebut seluruh poin tuntutan telah diakomodasi pimpinan DPRD Kalsel.
“Semua poin tuntutan telah tersampaikan. Harapannya Pak Supian HK selaku Ketua DPRD Kalsel beserta jajaran betul-betul menyampaikan poin tuntutan kami ke DPR RI dan mengawalnya,” ujar Adi seusai aksi.
“Kami sepakat ketika dalam empat hari ke depan tidak ada tindak lanjut atau tidak ada konfirmasi mengenai hasil unjuk rasa ini, maka kami akan kembali turun ke jalan pada Kamis (4/9),” tegasnya.
Supian HK menunjukkan komitmen dengan dengan menandatangani poin tuntutan langsung di hadapan massa pengunjuk rasa.
Selain berkaitan isu nasional, pengunjuk rasa juga menyampaikan tuntutan mengenai permasalahan lokal, seperti penghentian monopoli batu bara dan penyelesaian konflik agraria di Kotabaru.
“Ini ranahnya pusat, tapi kami akan mengawal. Saya akan berangkat ke Jakarta mewakili hati nurani rakyat,” ujar Supian HK, didampingi Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha.
Supian juga secara tegas menyatakan penolakan terhadap rencana pembentukan Taman Nasional Meratus.
Supian bahkan menyatakan siap mundur jika ditemukan tambang di Meratus.
“Jika ada tambang di kawasan Pegunungan Meratus, saya siap mundur. Sebab, itu berarti saya tidak bisa mengawasi, sepanjang proses itu sampai ke DPRD Kalsel,” tegasnya dari mobil bak terbuka di hadapan massa.
“Kami akan ada dialog dengan DPR RI. Kalau DPR RI sudah kondusif, saya akan berangkat,” tambahnya.
Anggota DPRD Kalsel Gusti Iskandar juga menyatakan siap mundur dari jabatan bila dialog dengan DPR RI tidak terwujud.
“Saya pribadi siap mengawal. Apabila tidak terjadi dialog, saya siap mundur dari anggota DPRD,” tegasnya disambut sorakan massa.
Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha mendukung menghadapi tuntutan pengusutan tewasnya Affan Kurniawan.
“Kami mendukung penuh agar kasus ini dibuka seterang-terangnya untuk publik,” kata Rosyanto Yudha.
Viral Adab Mahasiswa Kalsel Cium Tangan Polisi
Dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kalsel pada Senin kemarin, video yang memperlihatkan adab mahasiswa kepada polisi beredar viral di media sosial.
Setelah melakukan unjuk rasa, sejumlah mahasiswa peserta aksi terekam kamera menyalami dan mencium tangan polisi yang berjaga.
Aksi cium tangan ini merupakan wujud penghormatan yang lebih mendalam kepada orang yang lebih tua.
Video momen ini diunggah di akun Instagram @polsek_bjmtimur, Senin (1/9/2025), dilansir Banjarmasinpost.co.id.
Mulanya, polisi yang berjaga tampak melambaikan tangan kepada para peserta aksi demo yang sudah mulai membubarkan diri.
Kemudian, tampak seorang pemuda menyalami dan mencium tangan polisi tersebut, diikuti dua pemuda yang berjalan di belakangnya.
Polisi yang sedang melaksanakan tugasnya itu pun menyambut hangat sikap para mahasiswa tersebut.
Tak hanya menyambut salaman para mahasiswa, ia juga sibuk mengatur jalur agar tidak terjadi desak-desakan.
(Tribunnews.com/Rizki A.)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.