Rabu, 3 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Menjaga Persatuan di Tengah Gejolak: Seruan Damai dan Tolak Anarkisme

Gejolak sosial-politik Indonesia memuncak lewat aksi damai dan demonstrasi. Ketegangan publik picu tuntutan perubahan struktural.

Editor: Glery Lazuardi
Tribun Medan/Dani Siregar
BERAKHIR RICUH - Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan petugas kepolisian saat aksi di depan Gedung DPRD Sumut, Medan, Jumat (29/8/2025). Kericuhan terjadi antara kepolisian dan pengunjuk rasa saat akan menuntut untuk mengusut tuntas personel Brimob yang melindas diver ojol hingga tewas dan meminta DPR untuk dibubarkan. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR 

 Marcellus Hakeng Jayawibawa

Wakil Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia

Pengamat dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia sedang mengalami gejolak sosial-politik yang cukup signifikan.

Gejolak sosial-politik adalah kondisi ketidakstabilan dalam masyarakat yang muncul akibat ketegangan antara kepentingan sosial dan politik. 

Gejolak ini biasanya ditandai oleh:

Ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintah atau elite politik. Aksi demonstrasi, mogok massal, atau protes di ruang publik. Konflik antar kelompok masyarakat karena perbedaan ideologi, kepentingan, atau identitas.

Krisis ekonomi atau fiskal yang memperparah ketegangan sosial. Potensi anarkisme dan kerusakan fasilitas umum, jika tidak dikelola secara damai

Gejolak sosial-politik sering kali merupakan bagian dari gerakan sosial, yaitu upaya kolektif masyarakat untuk menuntut perubahan struktural.

Tahap awalnya disebut revolutionary prodrome—fase ketidakpuasan dan kekacauan yang bisa memicu transformasi besar.

Dampak yang mungkin timbul dari sosial politik adalah kerugian ekonomi akibat penurunan aktivitas bisnis dan investasi, kerusakan infrastruktur publik dan polarisasi masyarakat dan hilangnya kepercayaan terhadap institusi

Gejolak seperti ini bisa menjadi momen penting dalam sejarah politik suatu negara—baik sebagai pemicu reformasi maupun sebagai peringatan akan pentingnya stabilitas dan dialog. 

Hal ini dipicu oleh serangkaian demonstrasi yang berlangsung sejak akhir Agustus. Aksi penyampaian pendapat diprediksi masih berlanjut hingga 1 September 2025. 

Gelombang demonstrasi bertajuk Indonesia (C)emas Jilid II yang digagas oleh BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) masih berlangsung.

Aksi ini merupakan lanjutan dari protes besar pada akhir Juli lalu dan kembali menyuarakan 11 tuntutan utamakepada pemerintah.

Halaman
12

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Berita Terkait

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan