Rabu, 3 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Sosok Dandi, Driver Ojol di Makassar Tewas Dikeroyok Peserta Demo, Dituduh Intel

Diteriaki intel saat demo di depan UMI Makassar, Dandi (25), driver ojol, dikeroyok massa hingga tewas. Ia hanya melintas, bukan peserta aksi.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
Tribun-Timur.com/Renaldi
DPRD MAKASSAR HANGUS – Suasana penjagaan kantor DPRD Kota Makassar di Jl AP Pettarani, Sabtu (30/8/2025). Kericuhan demo di Makassar mengakibatkan driver ojol bernama Dandi tewas. Korban dituduh intel oleh peserta demo. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang driver ojek online (ojol) di Makassar, Sulawesi Selatan bernama Rusdamdiansyah atau akrab disapa Dandi (25) tewas akibat dikeroyok massa demo.

Awalnya, Dandi hanya berjalan di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, yang menjadi lokasi demo pada Jumat (29/8/2025) sore.

Dandi tak bekerja karena mengetahui adanya demo di Kota Makassar.

Saat melintas, Dandi diteriaki intel sehingga para peserta demo mengeroyoknya hingga terkapar.

Korban sempat dilarikan ke RS Kemenkes CPI, namun dinyatakan meninggal pada Sabtu (30/8/2025).

Demo di Makassar berakhir ricuh dengan terbakarnya gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulawesi Selatan pada Jumat (29/8/2025) malam.

Para peserta demo menuntut kematian driver ojol, Affan Kurniawan, yang dilindas rantis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, diusut dan membatalkan kenaikan tunjangan anggota DPR RI.

Jumlah petugas kepolisian tak dapat mengontrol massa sehingga dua gedung yang berjarak 1,5 kilometer terbakar.

Sebanyak tiga orang tewas akibat kebakaran gedung DPRD Makassar yakni Syaiful (43), Sarinawati (26), dan Muhammad Akbar Basri (Abay).

Total kericuhan demo di Makassar memakan empat korban jiwa.

Adik ipar Dandi, Reza (25), menyatakan keluarga akan melaporkan kematian Dandi dan berharap kasusnya diusut tuntas.

Baca juga: Kesaksian Keluarga Abay, Staf DPRD Makassar Tewas Akibat Kebakaran, Prabowo Berencana ke Rumah Duka

“Kemarin memang belum sempat melapor karena pikiran keluarga kan masih kacau, kami fokus keselamatan Dandi. Kami ada (rencana melapor), kami pihak keluarga minta keadilan,” ungkapnya, dikutip dari TribunTimur.com.

Reza menerangkan Dandi merupakan sosok pekerja keras karena sebagai tulang punggung keluarga.

Pihak keluarga mengetahui Dandi terkapar dari telepon orang tak dikenal.

Awalnya, Dandi disebut sebagai korban kecelakaan namun pihak rumah sakit menyatakan Dandi mengalami penganiayaan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan