Senin, 8 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Aksi Protes Nyeleneh: dari Bangkai Tikus hingga Kotoran Sapi Dilempar ke DPR

Berikut adalah tiga aksi demonstrasi nyeleneh dan unik yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

Tribun Sumsel/Abriansyah Liberto
ILUSTRASI AKSI DEMO - Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Se Sumsel besrta Masyarakat dan Ojol melakukan aksi demo di Depan Gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Senin (1/9/2025). Dalam aksi demo ini menuntutPengesahkan RUU Perampasan Aset, Menolak Kenaikan Tunjangan Anggota DPR RI , Mencopot Kapolri dan Mereformasi Polri. Berikut adalah tiga aksi demonstrasi nyeleneh dan unik yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

TRIBUNNEWS.COM - Gelombang aksi massa berlangsung serentak di berbagai wilayah sejak 25 Agustus 2025.

Gerakan ini lahir dari penumpukan kekecewaan publik terhadap beragam persoalan struktural, kebijakan yang menuai kontroversi, hingga tragedi yang menyayat hati masyarakat.

Isu yang paling disorot mencakup besarnya tunjangan dan gaji anggota DPR RI, kebijakan kenaikan pajak, maraknya pemutusan hubungan kerja, serta praktik outsourcing.

Amarah warga semakin memuncak setelah insiden tewasnya Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

Meski demikian, aksi itu juga diwarnai dengan kejadian menarik.

Salah satunya terlihat dalam unjuk rasa yang berlangsung di Markas Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Mapolda Jateng), Semarang.

Unjuk rasa yang digelar pada Kamis, 28 Agustus 2025 itu diwarnai kericuhan.

Awal kericuhan dipicu oleh tindakan seorang bocah berpakaian cokelat seperti seragam Pramuka yang melempar bangkai tikus ke polisi.

Menurut Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Walisongo Semarang, Muhammad Mu’tasim B, aksi pelemparan bangkai tikus tersebut merupakan semacam kode.

"Ada anak kecil membuka tasnya dan dia persis di samping saya."

"Anak itu membawa bangkai tikus dan dilempar,” kata Mu’tasim.

Baca juga: Jenderal Purn Dudung Abdurachman Singgung Provokator Demo Ricuh: Bisa Dari Dalam, Bisa Dari Luar

“Itu seperti sebuah kode."

"Baru kemudian hujan batu," ujar Mu’tasim, dikutip dari TribunJateng.com, Kamis (4/9/2025).

Mu’tasim mengatakan, bentrokan itu tidak terjadi sebelum insiden pelemparan bangkai tikus berlangsung.

“Kalaupun ada pelemparan, hanya berupa air mineral,” katanya. 

Setelah pelemparan bangkai tikus, kata Mu’tasim, massa mulai ricuh.

Massa kemudian melempari sejumlah benda, termasuk batu dan bom molotov.  

Untuk membubarkan aksi tersebut, petugas menembakkan water cannon, kemudian menembakkan gas air mata.

Water cannon adalah kendaraan taktis atau alat meriam air yang digunakan untuk menyemprotkan air bertekanan tinggi atau rendah guna membubarkan kerumunan massa oleh aparat berwenang seperti polisi dan pemadam kebakaran.

Massa bawa kardus berisi tikus

Aksi serupa juga terjadi di Sumatera Utara (Sumut).

Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sumatera Utara berdemonstrasi ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara di Medan pada Selasa (26/8/2025) sore.

Peserta aksi membawa bendera dan spanduk berisi tuntutan, terutama terkait gaji dan tunjangan anggota DPR RI.

"Sementara rakyat banyak yang lapar, masih memikirkan uang sekolah anak-anaknya. Banyak mahasiswa yang belum bisa membayar uang kuliah tunggal," tutur pimpinan aksi, Aria.

"Tapi hari ini, anggota DPR mempermewah diri sendiri. Apakah mereka layak disebut DPR? Maka kita yang turun ke jalan hari ini harus menyuarakan suara rakyat," lanjutnya.

Selain itu, massa turut membawa kardus berisi tikus yang ditempeli stiker berbagai partai politik di Indonesia dengan tulisan “Tikus Kantor”. 
Situasi memanas ketika massa membakar ban dan terlibat saling dorong dengan aparat.

Massa lempari kotoran sapi 

Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Semarang 'Semarang Menggugat' melakukan pelemparan kotoran sapi saat unjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Selasa (18/2/2025) lalu.

Aksi tersebut merupakan respons terhadap Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran, yang dinilai menyulitkan masyarakat.

Tak hanya melempar kotoran sapi, massa juga membakar sejumlah poster dan kardus bekas minuman yang dibawa oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Muhammad Syahduddi.

Menurut Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip), Aufa Atha Ariq, pelemparan kotoran sapi serta membakar poster merupakan tindakan simbolik.

"Ini sebagai simbolis bahwa tahi dan ampas bakaran pamflet dan banner MMT ini merupakan kebijakan pemerintah," kata Ketua BEM Undip, Aufa Atha Ariq.

Selain itu, massa juga menampilkan berbagai poster yang bertuliskan 'Efisienshit, pangkas anggarannya, bunuh rakyatnya', 'Efisiensi Ngapusi Ndasmu #IndonesiaGelap', dan '2024: ok gas 2025.

"Ini evaluasi dan akumulasi kemarahan dari kawan-kawan mahasiswa secara keseluruhan dari Semarang Raya melihat bagaimana efisiensi anggaran," jelas Aufa. 

Para mahasiswa itu menyoroti sejumlah masalah dan kebijakan di awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Di antaranya adalah pemangkasan anggaran pendidikan, pelanggaran HAM oleh aparat kepolisian, dan kelangkaan elpiji subsidi 3 kg.

Kekecewaan muncul karena sektor pendidikan dianggap tak lagi menjadi prioritas, yang menimbulkan keresahan terkait kemungkinan berkurangnya anggaran beasiswa seperti KIP-K, beasiswa Pendidikan Indonesia, dan berbagai program beasiswa lainnya. 

Meski pemerintah menyebut KIP-K aman dari pemangkasan, namun jaminan tegas mengenai hal tersebut belum ada. 

"Kemarin disampaikan kalau anggaran pendidikan ini masih juga dipangkas untuk dana-dana yang berdampak pada UKT dan juga SPI. Sehingga kita hari ini menggugat dan juga menegaskan kepada pemerintah agar kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah itu jangan sampai plin-plan," tegas Ariq.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Fakta Baru! Anak Kecil Lempar Bangkai Tikus Awali Demo Ricuh di Mapolda Jateng

(Tribunnews.com/Falza) (Kompas.com/Cristison Sondang Pane/Titis Anis Fauziyah) (TribunJateng.com/Achiar M Permana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan