Selasa, 9 September 2025

Kejanggalan Tewasnya Pensiunan Guru di Karanganyar, Luka Lebam dan Tak Punya Riwayat Penyakit

Warga Desa Berjo, Karanganyar digemparkan penemuan jasad pensiunan guru SH di rumahnya. Tubuhnya penuh luka dan diduga korban kekerasan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
Tribun Jambi/Muzakir
ILUSTRASI PENEMUAN JASAD - SH (60), pensiunan guru di Desa Berjo, Karanganyar, ditemukan tewas di rumahnya dengan sejumlah luka mencurigakan di tubuh. Polisi menyatakan kematian tidak wajar dan tengah menyelidiki dugaan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan jasad seorang pensiunan guru berinisial SH pada Jumat (5/9/2025) sore. 

Desa Berjo dikenal sebagai pintu masuk ke Air Terjun Jumog, salah satu destinasi wisata alam unggulan Karanganyar

Wanita berusia 60 tahun itu tak dapat dihubungi sejak Kamis (4/9/2025) sehingga anaknya bernama  Puspa (27) berinisiatif mendatangi rumah.

Jasad ditemukan terlentang di atas kasur dengan tubuh penuh luka lebam.

Polsek Ngargoyoso telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Hasil visum luar yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Solo menunjukkan korban mengalami kekerasan fisik, luka tusuk, dan bekas cekikan.

Visum adalah keterangan tertulis dari dokter yang berisi hasil pemeriksaan medis terhadap korban untuk kepentingan hukum.

Kapolsek Ngargoyoso AKP Suparjo menerangkan penyebab kematian korban masih menunggu hasil autopsi.

"Sampai saat ini belum ada petunjuk motif lain, kita temukan tanda-tanda kekerasan, dan itu bukan kematian yang wajar dari korban," ungkapnya, dikutip dari TribunSolo.com.

Hingga saat ini belum ada laporan barang yang hilang dari rumah korban.

Korban tinggal sendiri di rumah setelah suaminya meninggal lima tahun lalu dan kedua anaknya merantau.

Baca juga: Sosok Tersangka Pembunuhan WNA Spanyol di Lombok Barat, Jasad Ditemukan setelah 2 Bulan

"Secara detailnya kita akan kembali olah TKP, nantinya apakah ada barang yang hilang, tapi saat ini belum ada barang yang hilang yang kita ketahui dari keluarga," lanjutnya.

Dua anak dan menantu korban telah diperiksa sebagai saksi.

Kejanggalan lain dalam kasus ini adalah kondisi rumah yang terkunci.

Kepala Desa Berjo, Dwi Haryanto, menyatakan korban tak memiliki riwayat penyakit sehingga menduga SH dibunuh.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan