Jumat, 12 September 2025

Kasus Mutilasi di Mojokerto

Orangtua Tiara Rehat Jual Sempol Usai Anaknya Tewas Dimutilasi, Alami Trauma dan Mengurung Diri

Gerobak sempol terparkir. Orang tua Tiara rehat berdagang usai anaknya dimutilasi kekasih. Sang ibu menyepi, sang ayah berduka.

Editor: Glery Lazuardi
KOLASE TRIBUN JATIM/AHMAD ZAIMUL HAQ - Dok Polres Mojokerto
AKHIR SADIS - Alvi Maulana (24) akui perbuatan kejamnya terhadap TAS (25) gadis asal Lamongan. Sadis mutilasi pacar setelah 4 tahun bersama, pengalaman jagal hewan dipakai untuk perbuatan yang salah. 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah jasad Tiara Angelina Saraswati (25), dimutilasi kekasihnya Alvi Maulana (24) dalam ratusan potongan tubuh, kedua orangtua Tiara pilih rehat dari gerobak sempol yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian.

Gerobak sempol yang biasa dipakai untuk keliling kampung di Lamongan dan kadang mangkal di Masjid Agung Lamongan, Jawa Timur, kini terparkir. Gerobak sempol ini berjasa mengantarkan Tiara menjadi sarjana. 

Mereka memutuskan rehat dari aktivitas berdagang. Sang ibu mengurung  diri. Sementara sang ayah masih bergelut dengan duka yang belum selesai. 

Dari gerobak sempol, pasangan suami-istri orangtua Tiara mampu membesarkan anaknya hingga lulus kuliah S1 Manajemen Universitas Trunojoyo Madura. Universitas Trunojoyo Madura atau UTM adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Pulau Madura, Jawa Timur.

Demi membesarkan anaknya, mereka yang semula hanya menjual es keliling, beralih menjadi penjual sempol.  Sempol terbukti lebih menguntungkan dibandingkan es tebu bagi keluarga Tiara di Lamongan.

Menurut keterangan warga dan Ketua RT setempat, orang tua Tiara dulunya berjualan es tebu, namun kemudian beralih ke jualan sempol karena hasilnya lebih menjanjikan secara ekonomi.

Selain itu, sempol bisa dijual dengan harga terjangkau namun tetap memberi keuntungan per tusuk dan tidak tergantung musim seperti es tebu yang laris saat panas. Cocok untuk lokasi strategis seperti depan masjid, sekolah, atau pasar.

Receh demi receh mereka tabung hingga mampu menyekolahkan dan mengkuliahkan Tiara hingga menjadi sarjana. Namun, nasib malang tak bisa dielakkan saat Tiara secara tragis dibunuh pacarnya.

Bahkan, Alvi Maulana menyebut Tiara tidak hanya sebagai pacar namun istri siri. Di mana mereka sudah selama beberapa bulan terakhir kos bareng di Surabaya, Jawa Timur.

Sebagai seorang ibu, istri Darmawan yang paling menderita. Firasat buruknya akan nasib Tiara kini menjadi kenyataan.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, Selasa (9/9/2025) mengatakan ibunyav seolah mendapat firasat buruk terjadi sesuatu pada putri sulungnya.

Bersama suami, ibu Tiara sempat berupaya menghubungi dan mencarinya korban pada akhir Agustus 2025. 

Hingga kejadian kelam menimpa korban saat dia dibunuh dan diperlakukan secara keji di kamar kos, Lakarsantri, Kota Surabaya, Minggu (31/8/2025) sekira pukul 02.00 WIB dini hari.

Pada momen itu, ibu korban merasakan kekhawatiran yang amat sangat hingga berusaha mencari. 

Meski dirinya dengan korban sangat jarang berkomunikasi dengan anak sulung dari dua bersaudara tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, korban hampir setahun tidak pulang dan terakhir komunikasi dengan adiknya tahun 2024 lalu. 

Diduga hubungan korban dengan keluarga tidak harmonis.

Kepala Desa tempat tinggal orangtua Tiara, Eko Widianto memastikan pihaknya ada upaya melalukan pendampingan terhadap keluarga. 

"Ketua RT juga sudah saya ajak bicara untuk mendampingi keluarga korban," kata Eko, Selasa (9/9/2025). 

Ketua RT, Sukirno, menurut Eko akan sering ke rumah korban untuk memberikan penguatan kepada orangtua korban. 

Pendampingan tidak hanya pada orangtua korban, tapi juga pada anak keduanya, RN yang masih duduk di bangku SMA. 

Upaya lain, masih kata Eko, pihaknya untuk sementara akan memenuhi kebutuhan keseharian keluarga korban untuk makan dan minumnya. 

"Insya Allah hari ini saya akan kirim beras dan air mineral untuk kebutuhan mereka dalam beberapa hari ini," katanya.

Ujian yang dihadapi warganya ini dinilai cukup berat.

Makanya, baik RT, RW dan tetangga kanan kiri harus memahami psikologis dalam keluarga ini. 

Kalau masih enggan keluar rumah itu harus dipahami oleh semua pihak. 
"Kasih kesempatan mereka untuk menguatkan dirinya," katanya. 

Ditanya jika sewaktu-waktu ada informasi jasad korban dibawa pulang, Eko berharap jasadnya sudah dalam keadaan disucikan dan dalam peti yang siap dimakamkan. 

"Jadi begitu datang ke rumah duka, tinggal disholati dan prosesi untuk dimakamkan," harap Eko. 

Jika saat ini rumah korban masih tertutup, pihaknya meminta semuanya bisa memahami. 

Rumah korban, TA (25) mutilasi di Lamongan terlihat sepi. 

Dan sejauh ini belum ada kerumunan warga untuk menyambut kedatang jenazah. "Belum ada informasi kapan pastinya," pungkas Eko.

Upaya Proses Hukum 

Alvi Maulana, tersangka kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Tiara Angelina Saraswati, telah ditangkap, ditahan, dan sedang diproses secara hukum oleh pihak kepolisian.

Alvi ditangkap oleh tim Satreskrim Polres Mojokerto pada Minggu, 7 September 2025, sekitar pukul 01.00 WIB di kos Jalan Raya Lidah Wetan, Surabaya, lokasi tempat ia tinggal bersama korban.

Ia langsung ditahan dan mengenakan seragam tahanan berwarna oranye saat diperiksa oleh penyidik. Alvi dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Ia terancam hukuman seumur hidup atau hukuman mati, tergantung vonis majelis hakim. Saat ini, penyidik tengah melengkapi berkas perkara untuk segera dilimpahkan ke kejaksaan dan masuk tahap persidangan.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Firasat Buruk Jadi Kenyataan, Ibu Tiara Gadis Muda Korban Mutilasi Kini Trauma, Pilih Menutup Diri, 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan