Kopi Sumatra dari Langkat Berpeluang Perkuat Posisi Indonesia di Pasar Global

Juga memberikan nilai tambah ekonomi yakni kopi yang dulunya hanya dijual mentah, kini diolah menjadi produk jadi dengan standar kualitas tinggi.

"Hal ini sejalan dengan misi pemerintah dalam hilirisasi komoditas pertanian, yakni meningkatkan nilai produk di dalam negeri sebelum dipasarkan keluar," katanya.

Bupati Syah Afandin menegaskan bahwa Pemkab Langkat berkomitmen mendukung penuh industri kopi lokal agar mampu bersaing di level nasional maupun global.

“Kami berharap pelaku usaha bisa terus menjaga kualitas. Sementara pemerintah berperan membuka jalan agar produk lokal bisa menembus pasar yang lebih luas,” tegasnya.

Dukungan pemerintah diharapkan bukan hanya berupa fasilitasi, tetapi juga promosi, akses permodalan, hingga penguatan branding kopi Langkat sebagai bagian dari kopi Sumatra yang sudah punya nama besar di dunia.

Indonesia saat ini menempati peringkat keempat sebagai negara penghasil kopi terbesar dunia, setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.

Setiap tahun, jutaan ton kopi Indonesia diekspor ke pasar Eropa, Amerika, hingga Asia Timur.

Dengan kualitas yang dimiliki, kopi dari Langkat berpeluang ikut memperkuat citra kopi Nusantara di pasar global. Keberhasilan ini bukan hanya soal peningkatan ekonomi daerah, tetapi juga soal kebanggaan identitas lokal yang bisa diakui dunia.

Kopi Langkat saat ini berada di persimpangan penting: dari produk lokal yang dinikmati masyarakat sekitar, menuju produk berdaya saing global.

Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, pengelolaan yang profesional, serta promosi yang tepat, kopi Langkat berpotensi menjadi salah satu ikon baru kopi Sumatra di pasar internasional.