Kesaksian Ketua RT soal Kakak Beradik Jadi Korban Penusukan di Kudus
Tragedi berdarah mengguncang Kelurahan Wergu Wetan, Kudus, Jawa Tengah. Dua bersaudara menjadi korban penusukan oleh tetangganya.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi berdarah mengguncang Kelurahan Wergu Wetan, Kudus, Jawa Tengah, pada Minggu (14/9/2025) malam.
Dua bersaudara, David (39) dan Dimas (37), menjadi korban penusukan oleh tetangganya sendiri.
Ketua RT 3 RW 1 Kelurahan Wergu Wetan yang bernama Doni Saputra sempat melihat secara langsung kondisi kedua korban setelah mengalami penusukan.
Menurutnya, saat itu korban sudah dalam keadaan lunglai dan bersimbah darah.
“Kondisi kedua korban itu kalau saya lihat dari adiknya Dimas berdarah semua badannya terutama di kepala berdarah sampai saya tidak tega."
"Kakaknya David (luka dan berdarah) di perut sama kemungkinan di jempolan tangan yang kanan,” ujar Doni Saputra saat ditemui TribunJateng.com di sekitar kediaman korban, Senin (15/9/2025).
Sebelum peristiwa iu, Doni selaku Ketua RT memperoleh laporan dari salah seorang warga bahwa terjadi peristiwa penusukan.
Doni menerima laporan itu pada hari Minggu sekitar pukul 19.00 WIB. Ia pun langsung mendatangi lokasi kejadian.
Doni terperanjat ketika melihat kedua korban lunglai dan bersimbah darah.
“Waktu itu saya langsung ke lokasi. Ternyata dua korban sudah berjatuhan. Saya langsung konfirmasi RS Aisyiyah untuk ambulans biar korban segera ditangani."
"Ternyata beberapa menit pemuda kampung sini temennya korban membawa korban memakai tossa dibawa ke RS Aisyiyah,” ujar Doni.
Baca juga: 4 Fakta Kakak-Adik Ditusuk Tetangga di Kudus: Satu Tewas, Satu Luka Parah
Kini kedua korban telah meninggal dunia. Dimas terkonfirmasi meninggal dunia pada Minggu malam, sedangkan David dikabarkan mengembuskan napas terakhirnya pada keesokan harinya.
Lebih lanjut, Doni tidak tahu persis senjata tajam apa yang digunakan pelaku untuk menyerang kedua korban secara membabi buta.
Ia mengaku, langsung fokus agar kedua korban bisa segera mendapatkan pertolongan.
“Yang penting saya membantu korban dulu, soalnya kondisinya kritis. Yang penting segera tertangani,” ucap Doni.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.