Senin, 15 September 2025

Demo Mahasiswa di Gedung DPRD Sultra Memanas, Ban Dibakar dan Ruang Rapat Paripurna Diduduki

Aksi yang semula berlangsung damai berubah panas setelah tak satu pun anggota dewan hadir menemui massa

Editor: Eko Sutriyanto
TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari
AKSI UNJUK RASA DI DPRD - Potret aksi bakar ban hingga menduduki ruang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) oleh mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus Kota Kendari, Senin (15/9/2025) siang. Aksi tersebut sempat memanas setelah tidak satu pun anggota DPRD Sultra menemui para demonstran. (Dok : Dewi Lestari) 

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa dari aliansi Cipayung Plus Kota Kendari menggelar aksi demonstrasi di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (15/9/2025) siang. 

Aksi yang semula berlangsung damai berubah panas setelah tak satu pun anggota dewan hadir menemui massa.

Mahasiswa yang kecewa akhirnya melakukan pembakaran ban di halaman gedung dan menduduki ruang rapat paripurna sebagai bentuk protes keras.

Suasana di pusat ibu kota provinsi itu sempat memanas, mengingat lokasi DPRD Sultra berada berdampingan dengan Tower Balai Kota Kendari, kawasan yang ramai aktivitas pemerintahan dan publik.

Baca juga: Warga Pati Bakal Gelar Demo di Kantor DPC 2 Partai, Dipicu Dugaan Penggembosan Pansus Hak Angket

Empat Tuntutan Utama : 

Dalam orasinya, mahasiswa menyuarakan empat tuntutan utama:

  • Mendesak DPRD Sultra segera mengirimkan rekomendasi kepada DPR RI untuk mengesahkan RUU Perampasan Aset.
  • Merekomendasikan pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya.
  • Menuntut peningkatan gaji guru honorer di Sulawesi Tenggara.
  • Meminta DPRD Sultra menjalankan fungsinya sebagai penyambung aspirasi rakyat, bukan sekadar simbol politik.
Janji yang Tak Ditepati

Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Kendari, Jordi Apriyanto, menilai aksi kali ini merupakan akumulasi dari kekecewaan terhadap pimpinan DPRD Sultra.

Menurutnya, selama dua minggu terakhir mahasiswa menunggu penyerahan hasil kajian yang pernah dijanjikan ketua dewan, namun tak kunjung terealisasi.

“Selama dua minggu kami menunggu, tapi tidak ada tindak lanjut. Bahkan informasi keberadaan pimpinan dewan selalu berbeda-beda. Ini seolah mempermainkan mahasiswa,” tegas Jordi.

Situasi Memanas

Aksi mahasiswa sempat berjalan damai saat mereka menyampaikan aspirasi di depan kantor DPRD.

Namun, ketiadaan respons dari anggota dewan membuat massa semakin marah.

Kondisi memanas ketika mahasiswa mulai membakar ban bekas dan memaksa masuk ke ruang paripurna untuk menduduki kursi-kursi wakil rakyat.

Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian tampak berjaga di sekitar lokasi guna mengantisipasi potensi kericuhan yang lebih besar. (TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)


Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Mahasiswa Bakar Ban, Duduki Gedung DPRD Sultra, Tuntut RUU Perampasan Aset dan Nasib Guru Honorer

 

Sumber: Tribun Sultra
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan