Jumat, 19 September 2025

Kecelakaan Bus Pariwisata di Probolinggo

Penumpang Selamat Ungkap Kondisi Bus sebelum Kecelakaan Maut di Probolinggo: Gagal Nanjak, Rem Blong

Muhammad Zainuri menjadi penumpang bus rombongan pegawai RS Bina Sehat Jember yang selamat, berikut kesaksiannya.

|
Penulis: Nuryanti
Surya.co.id/Imam Nahwawi
KORBAN SELAMAT - Korban yang selamat dalam kecelakaan maut bus rombongan pegawai RS Bina Sehat Jember di Probolinggo, Muhammad Zainuri, saat di Rumah Sakit Bina Sehat, Kabupaen Jember, Jawa Timur, Senin (15/9/2025). Muhammad Zainuri menjadi salah seorang penumpang bus rombongan pegawai RS Bina Sehat Jember yang selamat, berikut kesaksiannya. 

"Soalnya ketika dia jemput, baunya tidak enak. Saat itu saya tidak pikir ucapan itu, langsung kembali ke bus untuk persiapan pulang," ujar Zainuri.

Zainuri mengungkapkan, baru sekitar 5 menit perjalanan pulang dari lokasi parkir bus di Sukapura, kendaraan tersebut mendadak mengerem berkali-kali.

"Ada hal yang kayak ketarik, saya kaget dan meminta sopir berhenti untuk segera cek kampas rem dan kopling," ungkapnya.

Meski begitu, kata dia, sopir tidak menghentikan kendaraannya di turunan lereng Gunung Bromo.

"Saat itu saya pikir tidak ada-apa, cuma laju kendaraan seperti terus nahan rem, nahan rem dengan kecepatan 20 kilometer per jam, memang pelan," papar Zainuri.

Tidak lama kemudian, lanjut Zainuri, rem bus tersebut blong, dan laju kendaraan semakin cepat di jalan menurun lereng Gunung Bromo Probolinggo.

"Dan saat itu kernet dan pemandu wisatanya lari ke belakang. Tapi, saya tetap melihat bus saat itu masih bisa menghindari beberapa kendaraan lain," jelasnya.

Lalu, ketika sampai di tikungan, bus tersebut menabrak kendaraan roda dua.

"Kalau melihat saat nabrak pagar pembatas, kecepatan bus mencapai 100 kilometer per jam karena los rem. Soalnya jalan gunung makin turun, makin kencang jalannya," bebernya.

Pengakuan Sopir Bus

Sopir bernama Albahri (57) mengakui kecelakaan itu dipicu rem blong pada kendaraannya.

Albahri mengatakan, rem bus yang dikendarainya ketika sampai di wilayah Jatian, Desa Boto, sudah tidak enak.

Sehingga, ketika itu ia memutuskan untuk ke pinggir dengan memelankan laju kendaraan.

"Sampai di Jatian itu rem sudah tidak enak, akhirnya saya ke pinggir pelan-pelan."

"Malah sama pengendara di belakang saya itu sampai di klakson dan saya juga ikut klakson," jelas Albahri, Minggu, dikutip dari Surya.co.id.

Baca juga: 8 Jenazah Korban Kecelakaan Disalatkan Massal di Parkiran RSBS Jember, 15 Korban Luka Dibawa ke IGD 

KECELAKAAN BUS - (Kiri) Bangkai bus pariwisata PO INDS'88 Trans bernomor polisi P7221 UG pasca kecelakaan maut di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, pasca mengalami rem blong, Minggu, 14 September 2025 dan (Kanan) Albahri (Tangan diperban) sopir bus saat memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.
KECELAKAAN BUS - (Kiri) Bangkai bus pariwisata PO INDS'88 Trans bernomor polisi P7221 UG pasca kecelakaan maut di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, pasca mengalami rem blong, Minggu, 14 September 2025 dan (Kanan) Albahri (Tangan diperban) sopir bus saat memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. (Dok.Polres Probolinggo dan Tribunnews.com/Net)

Selain melaju pelan, lanjtut Albahri, dirinya juga sempat memberitahukan pada kondekturnya untuk pergi ke belakang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan