Senin, 29 September 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Sosok Pratu Haris Umaternate, Satgas Pamtas dari Yonif RK 753/AVT Gugur Diserang KKB

Pratu Haris Umaternate gugur saat terjadi serangan Kelompok Kriminal bersenjata di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.

|
Penulis: Dewi Agustina
Istimewa
KONTAK TEMBAK KKB - Pratu Haris Umaternate, seorang Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 753/AVT gugur saat terjadi serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan (Pegubin), Kamis (25/9/2025). Sementara dua rekannya terluka tembak. 

Pratu Harus gugur dalam tugas negara saat terjadi kontak tembak dengan kelompok bersenjata TPNPB–OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Kamis (25/9/2025).

Sekitar pukul 12.00 WIT, pos pantau Satgas Pamtas diserang oleh kelompok bersenjata.

Tiga prajurit TNI tertembak dalam insiden tersebut.

Ketiganya dievakuasi menggunakan helikopter TNI AD ke Rumah Sakit Marthen Indey di Jayapura.

Pratu Haris Umaternate mengalami luka tembak serius dan dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat penanganan medis.

Keluarga besar Yonif 753/AVT menyampaikan duka mendalam atas gugurnya Pratu Haris.

Ucapan belasungkawa juga disampaikan melalui media sosial resmi satuan, menyebutnya sebagai “prajurit terbaik” yang gugur dalam tugas menjaga kedaulatan negara.

Sosok Pratu Haris Umaternate menjadi simbol pengorbanan prajurit TNI dalam menjaga wilayah perbatasan dan menghadapi tantangan keamanan di Papua.

TPNPB OPM Bertanggung Jawab

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan tiga prajurit TNI AD di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Kamis (25/9/2025)

TPNPB-OPM merupakan sebuah gerakan separatis yang bertujuan untuk memisahkan Papua dari Indonesia dan mendirikan negara merdeka di wilayah tersebut.

Penembakan terjadi di Pos Pantau Satgas Pamtas Yonif 753/AVT saat kelompok tersebut menyerang sekitar pukul 12.00 WIT.

Tiga prajurit tertembak, satu di antaranya meninggal dunia.

TPNPB-OPM menyatakan serangan itu sebagai bagian dari operasi bersenjata yang direncanakan oleh Kodap XV Ngalum Kupel.

Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom, lewat keterangan tertulisnya menyatakan pihaknya siap bertanggung jawab penuh atas aksi bersenjata tersebut.

Saat ini, situasi di Distrik Kiwirok ditetapkan siaga satu oleh aparat keamanan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan