Rabu, 8 Oktober 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Intimidasi Wartawan Terulang, Jurnalis Tribun Papua Dicegat Polisi saat Meliput Aksi Demo Mahasiswa

Wartawan Tribun Papua, Yulianus Magai, alami intimidasi polisi saat liput demo mahasiswa Uncen di Waena, Jayapura.

Editor: Glery Lazuardi
Tribun-Papua.com/Yulianus Magai
Jurnalis Tribun Papua, Yulianus Magai, dicegat polisi saat liput demo di Waena, Jayapura. 

TRIBUNNEWS.COM - Wartawan kembali menjadi korban intimidasi.

Intimidasi adalah tindakan atau perilaku yang bertujuan untuk menakut-nakuti, menekan, atau mengancam seseorang agar tunduk, diam, atau melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pelaku.

Intimidasi bisa terjadi secara verbal, fisik, psikologis, atau melalui media digital. 

Kali ini dialami Yulianus Magai, Jurnalis Tribun Papua.com.

Peristiwa itu terjadi di Perumnas III, Waena, Kota Jayapura, Papua, Selasa (30/9/2025) 09.58 WIT atau 07.58 WIB.

Yulianus Magai diduga dicegat polisi berpakaian preman saat meliput aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Cendrawasih (Uncen) di Perumnas III, Waena, Kota Jayapura, Papua.

Aksi demo pecah karena ditahannya Koordinator aksi demonstrasi.

Kemudian, terjadi pelemparan batu antar massa aksi dengan polisi, serta berbalas pelemparan gas air mata.

Yulianus mengaku saat kejadian itu dicegat oleh salah seorang polisi berpakaian preman di depan gapura Uncen.

Anggota polisi tersebut sempat menahan tubuh Yulianus, lalu menayakan soal akun siaran langsung yang baru saja selesai dilakukan lewat telepon genggamnya.

Yulianus lalu menjawab bahwa dia adalah seorang jurnalis dari Tribun-Papua, sembari menunjukkan tanda pengenal serta baju seragam kantor yang dipakainya.

"Saya wartawan Tribun, saya Yulianis dari Tribun," ujarnya, sambil tunjukkan tanda pengenal pers Tribun-Papua.com.

"Tadi ko live di akun Tik Tok Mana. Z [saya] bilang live di akun resmi [facebook] Tribun-Papua.com," ujar Yulianus, meniru oknum polisi yang menghimpit sambil memegang lehernya.

Beruntung, Yulianus dilepaskan setelah rekan jurnalis Jaya TV, Sanggra Mori Korowa teriak dan meyakinkan polisi soal status Yulianus seorang jurnalis.

Sanggra yang saat kejadian tak jauh dari Yulianus, melihat meminta meminta agar kawannya dilepas.

"Lepas itu wartawan dari Tribun," ujarnya, melihat anggota polisi.

Yulianus menyayangkan sikap aparat yang melakukan tindakan kekerasan terhadap jurnalis

Terlebih, dirinya saat meliput jelas-jelas mengenakan pakaian PDL biru berlogo Tribun-Papua.com, serta dilengkapi kartu pers.

"Sangat disayangkan sekali sikap ini, aparat harus tahu peran jurnalis. Tapi kita seperti dipandang sebelah mata," ujarnya, kesal.

Polisi Bubarkan Aksi Mahasiswa

Solidaritas Mahasiswa Peduli Uncen menggelar aksi demonstrasi memperingati 63 tahun Roma Agreement di depan Gapura Universitas Cenderawasih (Uncen), Perumnas III Waena, Kota Jayapura, Papua, Selasa (30/9/2025).

Untuk mengamankan jalannya aksi, sekitar 14 mobil polisi disiagakan di lokasi.

Massa aksi mulai berorasi sekitar pukul 07.30 WIT di depan Gapura Uncen.

Negosiasi sempat berlangsung tegang setelah aparat membatasi waktu aksi hanya sampai pukul 10.00 WIT.

Namun, suasana memanas ketika aparat menahan Derki Uropmabin salah satu koordinator lapangan (korlap).

Dalam proses negosiasi, mahasiswa mengaku sempat mendapat perlakuan kasar.

Mereka menyebut aparat melakukan pemukulan terhadap negosiator.

Situasi semakin ricuh hingga terjadi bentrokan antara massa aksi dan aparat kepolisian.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Massa aksi sempat meminta agar diarahkan menuju Abepura, tetapi permintaan tersebut tidak disetujui aparat.

Hingga berita ini tayang, polisi masih berjaga di depan Gapura Uncen.

Sementara massa aksi mundur hingga ke area depan Fakultas FIK Universitas Cenderawasih.

Sepanjang tahun 2025, sejumlah kasus intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan di Indonesia kembali mencuat, menunjukkan bahwa kebebasan pers masih menghadapi tantangan serius. Berikut beberapa insiden yang menonjol:

Kasus-Kasus Intimidasi Wartawan di 2025

Jurnalis Ambarita Dikeroyok di Bekasi

Saat meliput dugaan makanan kedaluwarsa, Jurnalis Ambarita mengalami pengeroyokan, perampasan alat kerja, dan luka fisik.

Wartawan CNN Kehilangan Kartu Liputan Istana

Diana Valencia, jurnalis CNN Indonesia, dicabut akses liputannya setelah bertanya soal Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada Presiden Prabowo. Dewan Pers dan IJTI mengecam tindakan ini sebagai bentuk intimidasi.

Intimidasi di Bali Saat Demo

Wartawan Detik Bali, Fabiola Dianira, mengalami kekerasan saat meliput aksi unjuk rasa. Kapolda Bali meminta maaf dan menyatakan akan menindaklanjuti kasus tersebut.

Delapan Wartawan Diserang di Serang, Banten

Saat meliput sidak KLH, mereka mengalami intimidasi dan kekerasan fisik. Konsorsium Jurnalisme Aman mendesak penegakan hukum dan perlindungan jurnalis.

Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) mencatat 60 kasus kekerasan terhadap jurnalis hingga Agustus, termasuk pemukulan, penangkapan, dan serangan digital. Beberapa jurnalis bahkan disiram air keras atau ditangkap saat siaran langsung.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved